Pesimis itu Membunuh, Optiminslah!

Pesimis adalah memandang diri sendiri lemah, tidak mempunyai kemampuan, melihat sesuatu dalam dirinya itu hitam. Baginya, diri sendiri adalah bunga yang penuh duri. Orang pesimis itu selalu berwajah muram, dadanya sempit, tidak mempunyai mimpi, harapan, asa, jalan keluar, dan tidak pula memiliki jalan kemudahan.

Pesimis muncul karena ketidakpercayaan diri atau minder yang melekat pada sesorang. Tuhan menciptakan sesuatu tidak ada yang sia-sia/ mubadir. Pasti memiliki kemanfaatan termasuk dalam diri manusia, bahwa sesungguhnya memiliki beragam potensi yang mungkin manusia sendiri tidak/ belum mengetahuinya.

Ini hanyalah sebuah cerita, bukan bermaksud untuk menyombongkan diri…na udu billahi min dalik. Cerita ini terjadi pada awal tahun 2002. Ketika itu, ada try out yang diselenggarakan di gedung serba guna, Pemalang Oleh IMPP (Ikatan Mahasiswa Pelajar Pemalang). Saya mengikuti try out tersebut meskipun saya termasuk kakak kelas satu level dengan peserta lain. Hanya bermodal niat yang kuat dan belajar yang sungguh-sungguh tanpa mengikuti lembaga bimbingan, mengingat keterbatasan dana. Saya juga berburu soal dengan membeli buku-buku soal ujian masuk Perguruan Tinggi. Selain itu, saya juga bertanya-tanya pada orang yang sudah diterima di Perguruan Tinggi untuk mengetahui trik-trik masuk di Perguruan Tinggi.

Pesimis yang saya rasakan pada saat itu adalah saya memiliki nama samaran yang pada LJK adalah sen seiya. Karena saya merasa tidak percaya diri dengan keadaan saya. Bahwa saya merasa adalah kakak kelas mereka, merasa lebih tua, merasa diriku adalah bukan bagian dari mereka. Bahkan dari hasil try out tersebut adalah saya termasuk peringkat kedua dari yang terbaik di antara peserta. Saya tidak berani memberanikan diri untuk maju ke depan untuk menerima hadiah dari panitia. Meskipun nama samara saya sen seiya beberapa kali disebut. Akhirnya saya merelakan hadiah tersebut.

Optimislah!

Manusia, ketika dihadapkan pada hal-hal sulit atau menemukan sebuah tantangan besar, maka ada dua pilihan yang harus dia ambil salah: maju menabrak dan menjawab tantangan tersebut atau mundur tanpa melakukan apa-apa. Jika dia memilih maju, maka ada dua kemungkinan yang bisa diraih, berhasil atau gagal. Tapi, jika dia memilih diam tanpa ada usaha dan tindakan nyata, maka kemungkinannya hanya satu, yaitu gagal. Dari ini, maka diperlukan pemupukan sikap optimis dalam menghadapi setiap tantangan dan membuang jauh-jauh sikap pesimis.

Melihat cerita di atas, optimis dalam diri saya sangat kecil. Padahal, saya memiliki kemampuan dengan hasil terbaik kedua dari peserta yang ada. Ketika dihadapkan dengan masalah tersebut saya lebih memilih maju dan meraih keberhasilan. Akan tetapi, ketika dihadapkan pada presentasi lebih memilih mundur.

Optimis merupakan keyakinan diri dan merupakan salah satu sifat yang sangat ditekankan dalam Islam. Dengan sifat optimis seseorang akan bersemangat dalam menjalani hidup ini untuk menjadi lebih baik. Allah melarang dan tidak menyukai orang yang bersikap lemah dan pesimistis baik dalam bertindak, berusaha, maupun berpikir. Dalam al-Qur’an Allah berfirman (artinya): “Janganlah kalian bersikap lemah, dan janganlah (pula) bersedih hati, padahal kalianlah orang yang paling tinggi (derajatnya) jika kalian beriman.” (QS Ali Imran [3]: 139). Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda, ”Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai Allah daripada mukmin yang lemah,…” (HR an-Nasai dan al-Baihaqi)

Optimis berarti berusaha semaksimal mungkin dalam mencapai target atau standar ideal. Adanya standar ideal dan visi-misi yang jelas bisa menjadi tolok ukur dan memperjelas arah tujuan kita, agar hidup tidak sekadar mengalir begitu saja. Dengan begitu kita bisa mengetahui di manakah posisi kita dalam standar tersebut, sehingga bisa terpacu untuk menjadi lebih baik.

Ada beberapa nilai dari cerita di atas. Pertama, bahwa pesimis itu adalah perbuatan yang membunuh kepercayaan diri untuk bertindak. Pesimis akan menghambat seseorang dalam mewujudkan impiannya. Kedua, optimislah dan yakinlah bahwa Tuhan menciptakan sesuatu pasti ada manfaatnya. Tidak ada suatu ciptaanNya yang sia-sia dalam diri manusia sehingga manusia harus mengoptimalkan potensi tersebut. Ketiga, optimis itu sebagai wujud bentuk keimanan seseorang untuk menghadirkan Tuhannya dalam segala keadaan, sedangkan pesimis sebagai wujud rapuhnya keimanan seseorang karena merasa kehilangan kekuatanNya.

Penulis : Agung Kuswantoro, S.Pd

Pekerjaan : Pengajar Pendidikan Administrasi Perkantoran FE Unnes.

 

Perangkat Pembelajaran Aplikasi komputer

silabi dan satuan acara perkuliahan dan bahan ajar

Perangkat Pembelajaran Manajemen Perbekalan

silabi dan satuan acara perkuliahan manajemen perbekalan

perangkat pembelajaran Pengantar Ilmu Administrasi

silabi, bahan ajar, dan satuan acara perkuliahan

Tata Usaha Itu Unsur Administrasi

 

Ada sebuah kisah ketika dulu penulis mengurus perpanjangan KTP di kampung. Untuk mengurus hal tersebut, diawali dari membuat surat keterangan dari ketua RT yang telah ditandai oleh ketua RT, kemudian surat tersebut dibawa ke kantor kelurahan. Setelah urusan di kantor kelurahan selesai kemudian, saya membayar uang yang disebutkan oleh pegawai adalah uang administrasi yang biasanya diberi tempat khusus. Demikian juga ketika melegalisir ijasah, setelah kita selesai, maka kita dipungut biaya administrasi.

Dengan berbekal dari dua contoh di atas, maka pemahaman administrasi memiliki makna yang sempit. Secara bahasa administrasi berasal dari bahasa Belanda yaitu administratie yang mencakup mencakup gegeven (tata usaha), bestuur (manajemen dari kegiatan organisasi), dan beheer (manajemen dari sumber daya, finansial, manusia, bahan baku, dan lainnya). Sedangkan dalam bahasa Inggris berasal dari kata administration yang dimaknai to administer/ to manage (mengelola) dan to direct (mengarahkan). Dari kedua arti secara bahasa tersebut bahwa administrasi adalah kegiatan memberi bantuan dalam mengelola informasi, manusia, harta ke arah suatu tujuan yang terhimpun dalam organisasi. Menurut Sutarto, administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan penataan tehadap pekerjaan pokok yang dilakukan oleh kelompok orang dalam kerja sama mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan penjelasan di atas bahwa, administrasi merupakan segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan-pekerjaan induk dan sumber-sumber kegiatan lainnya yang bermaksud mencapai tujuan apapun dalam usaha kerja sama dari sekelompok orang. Maka dalam administrasi ada empat pikiran pokok yaitu rangkaian kegiatan penataan, sekelompok orang, usaha kerja sama, dan tujuan tertentu yang dalam pelaksanaannya efesien. Efesien dimaknai dari segi yaitu hasil dan usaha. Segi hasil, jika usaha tertentu memberikan hasil yang maksimal. Maksimal mengenai mutu atau jumlah satuan hasil itu. Segi usaha, jika hasil tertentu tercapai dengan usaha yang minimal. Usaha tersebut berupa pikiran, tenaga, waktu, ruang, uang dan benda.

Unsur adalah bagian dari sesuatu kebulatan. Tidak adanya unsur bukan berarti suatu kejadian atau suatu akibat itu tidak ada. Akibat atau kejadian itu ada tetapi kurang sempurna. Faktor lebih luas daripada unsur sebab sekumpulan faktor-faktor itu selalu merupakan penyebab atau pendorong timbulnya sesuatu hal lain yang merupakan kebulatan. Diumpamakan baju yang terdiri dari benang, kain, penjahit, saku, kerah, lengan, dan kancing. Maka yang dikatakan faktor adalah benang, kain, dan penjahit, sedangkan unsur adalah saku, kerah, lengan, dan kancing. Tidak adanya saku, maka baju tersebut masih dapat dikatakan baju, namun tidak adanya benang, maka pasti baju itu tidak dapat dibuat. Unsur administrasi ada delapan yaitu organisasi, manajemen, komunikasi, informasi, personalia, financial, material, relasi public. Ada sedikit istilah yang berbedaan istilah menurut Miftah Thoha bahwa unsur administrasi salah satunya tata usaha, sebagai unsur informasi. Dari hal tersebut di atas, sangat jelas bahwa tata usaha termasuk dalam bagian unsur administrasi.

Dengan melihat pemahaman di atas, maka tata usaha sebagai bagian unsur administrasi. Administrasi memiliki arti yang luas, tak hanya dari segi tata usaha saja. Akan tetapi, jika melihat unsur administrasi cakupan sangat luas. Namun sebagian orang, memaknai bahwa administrasi adalah tata usaha. Padahal, Tata usaha merupakan segenap rangkaian aktivitas menghimpun, mencatat, mengolah, menggandakan, mengirim dan menyimpan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam setiap usaha kerja sama. Dengan kata lain adalah tata usaha bagian dari unsur administrasi.

Ada tiga kegiatan penting dalam administrasi administer meliputi melayani, mentaati kebijakan yang telah ditentukan, administrare meliputi menyelenggarakan tata usaha untuk dipertanggungjawabkan aktivitasnya, dan administro meliputi memimpin, mengatur personil dalam rangka melakukan kegiatan organisasi yang dipimpin. Administator dalam masyarakat adalah pelaku yang harus melayani pada orang yang membutuhkan. Katakanlah, pejabat sebagai administrator yang harus melayani akan kebutuhan informasi berupa tantang manajemen, organisasi, komunikasi, kepegawaian, keuangan, perbekalan, hubungan masyarakat, dan tata usaha. Petugas pejabat di desa dan kota sebagai administator adalah melayani akan kebutuhan dari masyarakat.

Dengan demikian, pemahaman sebagian kalangan di masyarakat mengenai tata usaha sebagai administarasi perlu dimaknai bahwa tata usaha sebagai bagian unsur administrasi. Karena unsur administrasi meliputi manajemen, organisasi, komunikasi, kepegawaian, keuangan, perbekalan, hubungan masyarakat, dan tata usaha. Ketika seseorang belajar administrasi, maka orang tersebut akan belajar kedelapan unsur tersebut.

 

 

untuk lebih detailnya baca buku karangan saya Pengantar Ilmu Administrasi. Berikut kata pengantarnya

 

KATA PENGANTAR

 

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Kata itulah yang saya ucapkan saat selesai menulis buku ini, berharap pada ridho-Nya semoga buku ini bermanfaat dan menjadi amal baik saya di dunia serta bekal untuk di akhirat.

Administrasi, bukanlah tata usaha. Penekanan itu yang ingin saya sampaikan pada buku ini. Mengapa? Jika kita mengatakan administrasi itu tata usaha, maka kita termasuk kategori orang yang sempit dalam berpikir. Administrasi memiliki kajian yang luas, termasuk di dalamnya tata usaha. Tata usaha merupakan salah satu unsur administrasi.

Dalam buku ini mengkaji tentang seputar administrasi, filsafat administrasi, dan unsur-unsur administrasi seperti manajemen, organisasi, komunikasi, kepegawaian, keuangan, perbekalan, tata usaha, dan humas.

Melalui buku ini, penulis menuliskan gagasan-gagasan mengenai administrasi dan aplikasi di lapangan, serta mengkajinya.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Istri, Lu’Lu’ Khakimah, S.Pd dan anak, Muhammad Fathul Mubin, sebagai bagian dari hidup penulis yang telah memberikan motivasi dan doanya kepada penulis.

Penulis sebagai manusia yang tak lepas dari kesalahan mengharapkan kritik dan saran mengenai isi buku  tersebut melalui e-mail atau HP, sebagaimana yang teretra di biodata penulis. Atas perhatiannya, penulis ucapkan terima kasih.

 

Semarang, 30 Maret 2015

Penulis,

 

 

Agung Kuswantoro, S.Pd, M.Pd

 

 cover PIA.jpg

Penulis : Agung Kuswantoro, S.Pd, M.Pd, Pengajar Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi Unnes, email : agungbinmadik@gmail.com HP 08179599354

Keefektifan Pembelajaran dengan Menggunakan Media Audio Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Stenografi Bahasa Indonesia

Kata Kunci : Pembelajaran, Media Audio, dan Hasil Belajar.

Pembelajaran Stenografi yang dilakukan sekarang ini, masih berpusat pada pengajar dan kurang melibatkan peranan mahasiswa secara aktif sehingga hasil belajar Stenografi yang diperoleh kurang optimal. Sedangkan pembelajaran adalah proses komunikasi antara pengajar dengan pembelajar. Salah satu untuk meningkatkan hasil belajar Stenografi yaitu mahasiswa diberi stimulus malalui media audio dalam pembelajaran sehingga menambah perhatian dalam belajar. Berdasarkan hal tersebut permasalahan yang muncul yaitu apakah pembelajaran dengan menggunakan media audio lebih efektif dibanding dengan pembelajaran tidak menggunakan media audio sehingga hasil belajar mata kuliah Stenografi dapat meningkat?. Tujuan penelitian adalah mengetahui keefektifan pembelajaran dengan menggunakan media audio untuk meningkatkan hasil belajar Stenografi.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa ekonomi Program Studi Administrasi Perkantoran semester empat. Penelitian ini menggunakan populasi sebagai sampel karena termasuk dalam penelitian populasi. Variabel dalam penelitian adalah hasil belajar Stenografi. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi, dan teknik eksperimen. Sedangkan alat pengambilan data dengan menggunakan tes. Dalam penelitian ini ada dua analisis yaitu analisis tahap awal dan analisis tahap akhir. Analisis tahap awal untuk memadankan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan menggunakan uji normalitas, uji kesamaan dua varians, dan uji perbedaan dua rata-rata. Sedangkan analisis tahap akhir untuk menguji hipotesis dengan rumus uji t satu pihak kanan.

Analisis tahap awal menunjukkan bahwa kedua kelompok berawal dari keadaan yang sama. Oleh karena itu kedua kelompok tersebut dapat diberi perlakuan/treatment. Hasil penelitian pertama dan kedua pada soal surat dan wacana mengalami kenaikan rata-rata hasil belajar. Rata-rata hasil belajar pada penelitian pertama kelompok eksperimen untuk soal wacana lebih baik dibanding soal surat. Berdasarkan penelitian pertama soal surat diperoleh rata-rata hasil belajar pada kelompok eksperimen sebesar 79,33 dan 65,67 pada kelompok kontrol. Uji perbedaan dua rata-rata sebesar 5,207 dengan taraf signifikansi 0,000 dan batas kesalahan 0,05. Karena taraf signifikansi lebih kecil dari batas kesalahan yaitu 0,000 < 0,05 maka ada perbedaan dua rata-rata hasil belajar Stenografi di antara kedua kelompok tersebut. Sedangkan untuk soal wacana rata-rata hasil belajar pada kelompok eksperimen lebih baik dibanding kelompok kontrol. Rata-rata hasil belajar pada kelompok eksperimen sebesar 79,93 dan 64,73 pada kelompok kontrol. Uji perbedaan dua rata-rata diperoleh 6,824 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 dan batas kesalahan 0,05. Karena taraf signifikansi lebih kecil dari batas kesalahan yaitu 0,000 < 0,05 maka ada perbedaan dua rata-rata hasil belajar Stenografi di antara dua kelompok tersebut.

Penelitian kedua soal surat diperoleh rata-rata hasil belajar pada kelompok eksperimen lebih baik dibanding kelompok kontrol. Rata-rata hasil belajar pada kelompok eksperimen sebesar 81,80 dan 68,60 pada kelompok kontrol. Uji perbedaan dua rata-rata sebesar 6,148 dengan taraf signifikansi 0,000 dan batas kesalahan 0,05. Karena taraf signifikansi lebih kecil dari batas kesalahan yaitu 0,000 < 0,05 maka ada perbedaan dua rata-rata hasil belajar di antara dua kelompok tersebut. Sedangkan pada penelitian kedua soal wacana rata-rata hasil belajar pada kelompok eksperimen lebih baik dibanding kelompok kontrol. Rata-rata hasil belajar pada kelompok eksperimen sebesar 81,93 dan 67,33 pada kelompok kontrol. Uji perbedaan dua rata-rata diperoleh 6,361 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 dan batas kesalahan 0,05. Karena taraf signifikansi lebih kecil dari batas kesalahan yaitu 0,000 < 0,05 maka ada perbedaan dua rata-rata hasil belajar Stenografi di antara kedua kelompok tersebut.

Berdasarkan penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio lebih efektif dan dapat meningkatkan hasil belajar Stenografi dibanding tidak menggunakan media audio. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengajar Stenografi untuk menerapkan media audio dalam pembelajaran. Selain itu sebagai masukan bagi Program Studi Administrasi Perkantoran untuk meningkatkan kualitas mahamahasiswa Administrasi Perkantoran supaya lebih terampil dalam menulis Stenografi dengan media audio.

PERANAN DIGITAL AUTOMATIC FILLING CABINET (DAFC) DALAM PENEMUAN ARSIP PADA PEMBELAJARAN PRAKTEK KEARSIPAN

Salah satu sumber informasi penting yang dapat menunjang proses kegiatan administrasi maupun birokrasi adalah arsip (record). Sebagai rekaman informasi dari seluruh aktivitas badan korporasi, arsip berfungsi sebagai pusat ingatan, alat bantu pengambilan keputusan, bukti eksistensi organisasi dan untuk kepentingan organisai  yang lain. Berdasarkan fungsi arsip yang sangat penting tersebut maka  harus ada menajeman atau pengelolaan arsip  yang baik sejak penciptaan  sampai dengan penyusutan.

Petugas arsip (staff) dalam suatu organisasi memegang peranan sangat penting bagi kegiatan perkantoran. Karena arsip mengandung informasi yang penting bagi keberlangsungan hidup organisasi, terutaman dalam membuat suatu kebijakan, maka kearsipan perlu mendapat perhatian, keamanan dan keutuhan isi arsip dinamis karena arsip dinamis asli yang rusak tidak dapat diperbaiki. Harga arsip dinamis tidak dapat dihitung dengan uang. Misalnya kontrak dagang, tagihan, rencana strategis, atau daftar gaji yang hilang atau musnah akan mengakibatkan tidak teraturnya organisasi tersebut, dimana arsip dinamis ini dapat diklasifikasikan salah satunya menjadi arsip dinamis vital.

Dalam pembelajaran kearsipan yang selama ini digunakan adalah system penyimpanan arsip yang masih manual, yaitu dengan system kartu kendali yang disimpan melalui filling cabinet. Di mana control dalam penyimpanan arsip masih lemah.  Sehingga apabila mahasiswa diminta mencari kembali arsip yang telah disimpan, membutuhkan waktu yang lama. Apalagi kalau jumlah arsip yang disimpan semakin banyak. Padahal penilaian dari mata kuliah praktek kearsipan adalah terampil dalam menemukan arsip dalam waktu yang telah ditentukan. Oleh karena itu waktu berperan sangat penting.

 

 

 

 

 

 

 

Gambar : Filling Cabinet yang masih diberi tempelan tulisan kode agar memudahkan penyimpan dan pencarian kembali arsip

Oleh karena itu perlu terobosan baru melalui pembelajaran yang menggunakan kemajuan teknologi. Teknologi yang digunakan memberi sentuhan kepada Filling Cabinet  agar Active Records Staff   tidak memberi tempelan – tempelan kode yang berbentuk tulisan atau angka – angka, dan mempermudah Active Records Staff   untuk mengelola arsip yaitu bagaimana menyimpan dan mencarinya kembali dengan waktu yang secepatnya dari yang biasa. Digital Automatic Filling Cabinet  (DAFC) merupakan alat penyimpanan arsip terbaru dengan sistem digital automatic saat menyimpan dan mencari keberadaan arsip yang sudah di simpan. Dengan keberadaan Digital Automatic Filling Cabinet  (DAFC) para Active Records Staff   tidak perlu mengalami kesulitan saat menyimpan dan mencari keberadaan arsip yang telah disimpan dengan waktu lama dan memperindah ruangan kantor karena tidak ada lagi tempelan – tempelan kode yang berbentuk tulisan atau angka – angka yang menempel di laci – laci Filling Cabinet. Karena Digital Automatic Filling Cabinet  (DAFC) akan memandu dan menolong anda melalui suara otomatis saat melakukan penyimpanan arsip dan pencarian kembali arsip sesuai kode penyimpanan. Keberadaan Digital Automatic Filling Cabinet  (DAFC) akan mendukung kemampuan mahasiswa dalam praktek kearsipan. Dengan demikian melalui sentuhan teknologi pada filling cabinet yang disebut Digital Automatic Filling Cabinet  (DAFC) ini dapat diharapkan menjawab permasalahan pembelajaran praktek kearsipan dalam pengelolaan arsip pada active records staff .

Mata Kuliah praktek kearsipan merupakan mata kuliah wajib ditempuh oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi Administrasi Perkantoran. Deskripsi mata kuliah ini adalah mengkaji mengenai teknik-teknik pengelolaan arsip dengan berbagai metode penyimpanan, baik berupa system abjad, system pokok soal, system wilayah, system terminal digit maupun system numeric.

Dalam pengamatan awal pada waktu perkuliahan pada materi penyimpanan arsip dengan system wilayah, hanya 6 orang mahasiswa dari 48 mahasiswa yang dapat menemukan kembali arsip yang diminta pada waktu  yang telah ditentukan. Pada materi selanjutnya yang berkaitan dengan penyimpanan arsip dengan system abjad hanya 10 mahasiswa dari 48 mahasiswa yang dapat menemukan kembali arsip yang disimpan dalam waktu yang telah ditentukan.

Kemudian dosen mengadakan pop quis  pada dua materi tersebut diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 1 : Nilai Post Test Mahasiswa

Aspek Observasi I Observasi II
Skor Terendah 60 65
Skor Tertinggi 71 80
Rata-Rata Kelas 65 70

 

Terlihat bahwa rata-rata kemmpuan mahasiswa dalam praktek kearsipan masih rendah,  karena banyak mahasiswa masih cenderung melakukan kesalahan ketika mencari kembali arsip yang telah disimpan dan kalaupun bisa menemukan melebihi batas waktu yang telah ditentukan. Hal ini memperlihatkan bahwa pembelajaran praktek kearsipan dengan model manual kurang mendukung kemampuan mahasiswa pada mata kuliah praktek kearsipan.

Peningkatan Pemahaman Mahasiswa Pada Mata Kuliah Pengantar Ilmu Administrasi Melalui Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK)

Untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa akan materi, dosen harus selalu inovasi dan improvisasi mengenai strategi pengajarannya di kelas. Stretegi pembelajaran tersebut tidak harus sama untuk setiap kelas atau setiap mahasiswa, strategi pembelajaran tersebut adalah customized sesuai dengan kondisi dan kemampuan dari anak didik. Salah satunya dengan pembelajaran berbasis Teknologi Indormasi dan Komunikasi (TIK) pada Mata Kuliah Pengantar Ilmu Administrasi. Kegiatan penelitian dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui pemahaman Mahasiswa pada Mata Kuliah Pengantar Ilmu Administrasi melalui Pembelajaran Elektronik (e-learning). Manfaat penelitian ini adalah (a) Mengetahui variasi dari beberapa metode dan media pembelajaran yang digunakan dalam pembe,lajaran di kelas, (b) Dipergunakan untuk memperbaiki dan meningkatkan sistem pembelajaran di kelas, sehingga permasalah-permasalahan yang dihadapi baik oleh mahasiswa, dosen, materi pembelajaran, dan lain sebagainya dapat diminimalkan.

 

Penelitian ini dilaksanakan pada program studi pendidikan administrasi perkantoran dengan waktu penelitian pada semester gasal 2010/2011. Jumlah mahasiswa adalah dua rombongan belajar yaitu sejumlah 96 orang. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan tahapan (a) perencanaan (b) pelaksanaan (c) observasi (d) refleksi selama dua kali. Teknik Pengumpulan data yang dipergunakan dalam mengumpulkan data primer dan sekunder yaitu (a) pedoman Observasi/pengamatan, (b) pedoman wawancara yang akan dilakukan oleh (1) dosen kolaboratif (satu tim) kemudian sebagai pengamat mengidentifikasikan bagaimana pelaksanaan (2) mahasiswa yang mengikuti mata kuliah ini, (c) pedoman dokumen : lembar observasi, kuisioner terbuka, lembar penilaian pembelajaran kontektual, kuis atau tes prestasi belajar, dan catatan dosen/jurnal. Langkah-langkah dalam analis data menurut  meliputi reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan.

 

Hasil penelitian menunjukkan pada keadaan awal mahasiswa yang mencapai belajar tuntas hanya 45%, pada siklus pertama yang mencapai belajar tuntas 65%, dan pada siklus 2 yang mencapai belajar tuntas 80%. Keterampilan dosen dalam pengelolaan pembelajaran menunjukkan peningkatan dari nilai 73,5 menjadi 81,5. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan TIK dalam pembelajaran juga meningkatkan minat, perhatian dan keaktifan mahasiswa dalam proses pembelajaran. Dosen tidak lagi menjadi sumber tunggal. Mahasiswa dapat aktif sendiri menambah pengetahuan dan pemahamannya mengenai materi pengantar ilmu administrasi dengan mengunduh dari artikel-artikel yang terdapat pda website-website di internet.

 

Simpulan pada penelitian ini adalah pembelajaran berbasis TIK sangat efektif dalam meningkatkan pemahaman mahasiswa pada materi mata kuliah pengantar ilmu administrasi. Hal ini dapat dilihat dari prestasi belajar mahasiswa yang meningkat setelah di terapkan pembelajaran berbasis TIK. Saran terkait dengan hasil penelitian ini ialah pada saat mengimplementasikan pembelajaran berbasis TIK, sebaiknya sarana dan prasarana penunjang seperti jeringan internet harus sudah ada, selain itu supaya proses pembelajaran lebih optimal pada saat awal perkuliahan dosen memberikan contoh pemakaian TIK tersebut terlebih dahulu kepada mahasiswa karena kenyataannya tidak semua mahasiswa telah memahami cara-cara penggunaan TIK.

Contoh LAPORAN PUBLIC SPEAKING “MENJAGA KELESTARIAN LINGKUNGAN”

Menjaga Kelestarian Lingkungan

 

 

Masalah Lingkungan

Lingkungan sungguh sangat menjadi perhatian dari berbagai kalangan karena rusaknya lingkungan akan berdampak pada manusia, maka banyak orang menyuarakan untuk memperhatikan dan melestarikan lingkungan sekitar masing-masing. Telah banyak kita saksikan kerusakan lingkungan yang berdampak pada manusia, seperti rasa panas yang kita rasakan dimusim kemarau dan banjir yang berlebihan dimana-mana.

Di daerah perkotaan udara tercemar dan berbagai penyakit menyerang manusia maupun makhluk hidup lainnya. Begitu juga di desa keadaan pun sama, banyak orang mengatakan di desa masih segar dan sehat tetapi kenyataannya sama dengan perkotaan.

 

Peran Remaja Dalam Upaya Pelestarian Lingkungan

Kita sebagai remaja genersi penerus bangsa mempunyai kewajiban untuk menjaga dan memperhatikan kelestarian lingkungan yang kini semakin rusak. Karena kita  masih sangat muda yang mempunyai masa depan yang panjang dan cerah sehingga pengaruhnya sangat besar terhadap perkembangan lingkungan, sekarang dan yang akan datang. Agar remajabisa terlibat aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan harus dibekali secara cukup tentang pengetahuan, kesadaran dan keterampilan tentang bagaimana menjaga kelestarian lingkungan alam. Upaya menjaga kelestarian lingkungan dimulai dari suatu hal yang paling kecil, seperti membuang sampah pada tempatnya. Intnya upaya pelestarian lingkungan dilakukan dimulai dari yang kecil, dimulai dari diri sendiri, dimulai dari sekarang.

 

Upaya Yang Harus Dilakukan Uuntuk Menjaga Pelestarian Lingkungan

Alam memiliki kemampuan untuk memberikan kehidupan bagi manusia di dunia, karena memiliki sumber daya yang sangat besar dan berpotensi, yaitu atmosfer, hidrosfer, litosfer, biosfer dan antroposfer. Sehingga perlu upaya untuk menjaga semua sumber kekayaan alam tersebut. Upaya yang dilakukan untuk menjaga kelestarian alam, yaitu:

  1. Meningkatkan pemanfaatan sumber-sumber energy yang tidak akan habis/ dapat diperbaharui untuk mengganti minyak bumi atau batu bara, misalnya penggunaan sinar matahari, angin, tenaga air dan lain-lain.
  2. Melakukan daur ulang, seperti daur ulang terhadap kertas, besi, alumunium, plastic dan lain sebagainya.
  3. Melakukan pengawetan terhadap sumber daya alam berupa kayu. Sebelum digunakan sebaiknya kayu diawetkan terlebih dahulu agar daya tahan kayu untuk bahan bangunan dapat dihemat karena dapat dipakai dalam jangka waktu yang lama.
  4. Pengolahan air limbah dan penertiban pembuangan sampah.
  5. Program kali bersih, untuk mengurangi beban pencemaran perairan sungai.
  6. Pengolahan daerah aliran sungai
  7. Pengembangan keanekaragaman hayati dan rehabilitasi lahan kritis.

Program menjaga kelestarian lingkungan tidak akan terwujud jika tidak ada kerjasama antara masyarakat dengan pemerintah. Selain itu, perlu adanya pengawasan terhadap dana untuk pelestarian lingkungan dan pelaksanaan pelestarian secara konsisten serta terarah.

 

Keterangan:

Disampaikan pada         : Mata kuliah komunikasi

Tempat                          : C3 219

Durasi                           : 8 Menit

Media                           : Power Point 11 Slide

Audiens                        : Mahasiswa peserta mata kuliah komunikasi rombel 103-104

 

 

                   

Pasca tugas

( peemberian penilaian dari dosen dan audiens kemudian menyimpulkan)

Alur Tugas

 

Pratugas

 

Dosen memberikan materi mengenai dasar-dasar ilmu komunikasi. Semua materi mulai pengertian, komponen-komponen, teori-teori, semuanya diberikan. Setelah di anggap cukup maka dosen memberikan tugas kepada mahasiswa untuk melaksanakan public speaking. Materi bebas, tema terserah sesuai dengan apa yang diinginkan mahasiswa. Namun dengan syarat mahasiswa menguasai masing-masing materi yang akan disampaikan.

 

Tugas

 

Mahasiswa mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, kemudian mengungkapkan dengan bahasa masing-masing dalam sebuah artikel yang mempuunyai kriteria tidak boleh lebih dari 5.000 karacter with spaces. Setelah semua artikel terkumpul, tiap sesi dipilih 5 orang untuk berbicara di depan. Cara penyampaian materi boleh menggunakan media, atau mungkin dengan peragaan langsung. Bahasa yang digunakan menarik dan sopan, serta artikulasi dan ejaan yang tepat. Selama seorang mahasiswa melakukan audiensi maka rekan satu rombel yang berperan sebagai audiens memberikan kritik dan saran atas penampilan sang komunikator. Setelah selesai, sang komunikator mengambil lembar-lembar kecil berisi kritik dan saran dari seluruh audiens sebagai evaluasi bagi diri sendiri.

 

Pascapresentasi

 

Hati terasa lega setelah presentasi, bukan berarti telah terbebas dari beban tetapi sebuah kewajiban dari tugas yang telah terlaksana.Berbagai kritik dan saran atas penampilan yang saya terima ketika potongan kertas-kertas kecil itu saya buka dan baca. Ada kritik yang mendorong untuk lebih baik, ada juga yang kurang sopan dan menjatuhkan. Namun, semua itu memberikan saya banyak hal baru, saya masih harus mengontrol volume suara yang kurang keras, dan masih banyak lagi kekurangan saya. Dengan adanya public speaking ini saya menjadi mengerti bahwa saya masih harus banyak belajar untuk menjadi seorang komunikator yang profesional.

Dengan presentasi dan tanggapan yang saya terima, saya sadar bahwa dalam diri saya daerah terbuka memiliki wilayah lebih luas dibandingkan dengan daerah lain. Audiens dengan mudah dapat mengkritis saya atas apa yang selama ini tidak saya sadari. Selama ini saya tidak menyadari apa yang ada dalam  diri saya sebenarnya. Saya menganggap bahwa saya bias tetapi ternyata untuk berbicara didepan itu sangat sulit apalagi berbicara didepan teman  sendiri  yang harus kita anggap sebagai audiens yang tidak kita kenal.

Rekap kritik dan saran

Komentar

Kritik

Saran

Pujian

  • Terlalu banyak kata e e e
  • Jangan bergantung pada slide
  • Pakaian rapi
  • Kurang interaksi
  • Tersemyum
  • Materi baik
  • Pasif
  • Volume di tambah
  • Penguasaan materi baik
  • Terlalu banyak membaca
  • Jangan grogi,
  • Tema menarik
  • Tidak menguasai materi dan audience
  • PD
  • Udah percaya diri
  • Artikulasi kurang jelas
  • Semangat
  • Penyampaian materi baik
  • Masih grogi
  • Performance baik
  • Tema kurang sempit
  • Slide oriented
  • Suara terlalu pelan
  • Green peace
  • Monoton
  • Lebih banyak menghadap kedepan
  • Kelas masih rebut
  • Materi kurang menarik
  • Menyampaikan materi kurang jelas
  • Bicaranya kurang lancar
  • Blocking
  • Tema tidak baru

Kesimpulan tersebut diambil dari komentar, kritik, dan saran teman-teman selaku audiens sebagai bentuk apresiasi atas penampilan penyaji. Apresiasi tersebut adalah sebagai berikut:

No

Komentar

1.

  • Suara kurang keras dan dalam berkomunikasi masih canggung
  • Slide terlalu banyak tulisan dan masih tergantung pada slide PPT.

2.

  • Masih menghafal, seperti  kurang menguasai materi
  • Artikulasi  kurang jelas
  • Agak grogi ya….??
  • Tetap semangat

3.

  • Monoton, lebih banyak menghadap ke depan
  • Materinya makasih
  • Pakaian rapid an cantik
  • Semangat!

4.

  • Kurang menguasai audiens
  • Green peace ya?
  • Tema kurang menarik
  • Slide oriented
  • Suara terlalu pelan

5.

  • Temanya menarik

6.

  • Materinya kurang menarik
  • Terlalu banyak mengulang kata “ e “

7.

  • Tema yang disampaikan menarik
  • Penguasaan materi baik
  • Baha yang digunakan kuranng komunikatif

8.

  • Monoton
  • Cukup penyajiannya

9.

  • Kurang interaksi
  • Masih grogi, belum tenang
  • Materi bagus

10.

  • Suara kurang keras
  • Kurang komunikatif

11.

  • Banyak      a  e   a   e
  • Tidak komunikatif
  • Kurang lancer
  • Pasif
  • Suara pelan

12.

  • Terlalu banyak kata eeee….
  • Suara masih agak kurang keras
  • Materinya bagus
  • Thank infonya…

13.

  • Kecepatan seperti dikejar hantu
  • Kebanyakan sindrom    e
  • Jangan terpaku pada slide

14.

  • Masih melihat slide kurang memperhatikan audiens
  • Sering mengulang kata   e
  • Materi bagus
  • Isi slide terlalu banyak/ tidak diambil pointnya

15.

  • Masih menghafal
  • Suara kurang keras intonasi datar
  • Performance ok. Tidak  grogi

16.

  • Suara kurang keras
  • Materi kurang mennarik perhatian
  • Belum menguasai audiens
  • Semangat!

17.

  • Materinya menarik
  • Terlalu focus pada slide
  • Tegang

18.

  • Suara kurang kencang
  • PPT kurang menarik
  • Teks book
  • Permainan mata, tangan, ( gesture ) kurang sehingga kurang menarik

19.

  • Temanya biasa tidak special dan tidak ada yang baru
  • Terlalu tergantung pada slide

20.

  • Suara kurang keras
  • Banyak membaca slide

21.

  • Terlalu panjang materinya, jadi kurang menarik

22.

  • Terlalu lama menghadap PPT bukan audiens, jadi kurang focus
  • Belum siap materi ( penguasaan kurang )
  • Suara lumayan keras, namun intonasi kurang dan terlalu cepat

23.

  • e      apa namanya?!
  • Sudah PD..
  • Over all good!

24.

  • Suara kurang keras
  • Kurang  bias mengkondisikan audiens

25.

  • Tema cukup menarik
  • Menguasai cukup materi

26.

  • Kurang interaksi dengan audiens
  • Meyampai  materi kurang jelas

27.

  • Materi bagus
  • Penyampaiannya masih agak bingung

28.

  • Monoton
  • Grogi
  • Text book

29.

  • Sering mengucap   e
  • Suara kurang keras

30.

  • Terlalu banyak kata eee
  • Kurang interaksi
  • Pasif

31.

  • Terlalu banyak kata   em…
  • Kurang memandang semua audiens

32.

  • Materinya bagus
  • Kurang bias membuat audiens  tertarik dengan materinya
  • Suaranya kurang keras
  • Menguasai materi
  • PD

33.

  • Bicaranya kurang lancer
  • Terlalu cepat
  • Suara kurang keras

34.

  • Terlalu banyak mengatakan “ apa namanya”
  • Kelasnya  masih rebut
  • Tetap semangat!!!!

35.

  • Suara kurang keras
  • Cukup menguasai materi

36.

  • Materi menarik
  • Sulit dengan bahasanya sendiri
  • Membelakangi audiens

37.

  • Terlalu banyak membaca
  • Tidak menguasai materi dan audiens

38.

  • Suara kurang keras
  • Materi bagus sesuai dengan misi kampus kita
  • Salam konservasi

39.

  • Sering    e….e….e…
  • Suara pelan
  • Semangat

40.

  • Intonasi datar
  • Blocking

41.

  • Kurang memperhatikan audiens
  • Jangan baca slide terus donk

42.

  • PD saja jangan grogi
  • Senyum donk

Kesan:

Setelah saya membaca semua komentar teman-teman tentang penampilan saya, saya belajar banyak hal tentang berkomunikasi dengan orang lain. Bagaimanakah seharusnya berkomunikasi dengan orang lain, apalagi dengan jumlah yang banyak. Bagaimana kita harus mengkondisikan semua pendengar agar fokus pada apa yang sedang kita sampaikan. Bahwa ketika banyak hal yang disampaikan sebagai masukan membuktikan bahwa orang tersebut memperhatikan dengan cermat bagaimana penampilan kita. Dari apresiasi terseut kita belajar menerima kekurangan dan kelebihan kita menurut pandangan orang lain. Pandangan setiap orang ttentang diri kita berbeda-beda, ada yang memandang baik ada juga yang buruk. Dengan mendengarkan kita akan banyak belajar dan lebih mempersempit daerah buta (blind self) daerah terbuka dalam diri kita. Dari itu juga kita belajar untuk menerima apapun yang dinilai orang lain dari diri kita. Namun dengan semua itu saya merasa lega karena telah berusha semaksimal mungkin untuk memberikan sesuatu yang kita miliki pada orang lain. Saya berharap semoga apa yang saya sampaikan berguna dan bermanfaat, yang lebih penting adalah aplikasi dari apa yang saya sampaikan.

 

ini adalah salah satu bagian isi dari buku saya yang berjudul PENDIDIKAN KARAKTER Melalui Public Speaking. ini link-nya https://agungbae123.wordpress.com/buku/

contoh Laporan Public Speaking “Makna dibalik Warna Bunga Mawar dan Manfaatnya”

Tata Cara Public Speaking

1. Masing-masing mahasiswa diberikan tugas mencari sebuah topic dengan tema bebas. Yang akan dipresentasikan didepan kelas. Dengan maksimal 5000 karacter with spaces. Pada setiap pertemuan akan dipilih 5 orang secara acak, dengan ketentuan 5 orang sebelum maju tersebut di tunjuk sebelum mereka maju ( minggu depan sebelum tampil ) agar mahasiswa yang maju bisa siap tampil dengan maksimal. Dalam mempresentasikan boleh menggunakan media atau tanpa media. Yang harus diperhatikan adalah apapun temanya yang penting kita menguasainya.

2. Setiap mahasiswa yang tampil diberikan waktu maksimal 8 menit untuk mempresentasikan materinya.

3. Audiens yang tidak tampil harus memperhatikan mahasiswa yang tampil.

4. Setelah mahasiswa tampil, audiens berkewajiban menilai tampilan mereka. Dalam hal penilaian, audiens diberikan kebebasan dalam hal penilaian. Penilaianya dapat berupa saran, kritik atau pujian. Penilaiannya dengan cara masing-masing audiens menyediakan kertas kecil dan ditulis nama mahasiswa yang maju. Lalu diserahkan kepada mahasiswa yang baru saja tampil.

5. Mahasiswa yang telah tampil di wajibkan membuat sebuah laporan dalam bentuk soft copy dan hard copy. Dikumpulkan maksimal 2 minggu yang akan datang setelah hari dia tampil.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kegiatan Public Speaking

Nama                           : Juliyana Ratna Sari

NIM                            : 7101409206

Jurusan                        : Pendidikan Administrasi Perkantoran B

Tema                           : “Makna dibalik warna bunga mawar dan manfaatnya”

Tampil                         : 23 Mei 2011 di C3 219

Lama tampil                : 5 menit

Jumlah Audiens          : 42 orang

 

Artikel

Makna dibalik warna bunga mawar dan manfaatnya”

Adakalanya teman anda atau bahkan orang spesial (pacar) memberikan kepada anda sekuntum bunga mawar, selain bahagia  kita juga harus mengetahui apa arti dari pemberian mawar itu bukan? Karena si pemberi mungkin menyimpan pesan rahasia di balik itu. Bunga mawar ini sering digunakan untuk mengungkapkan perasaan kita kepada pasangan kita. Orang tua ataupun sahabat kita. Banyak hal yang kita bisa ungkapan dengan memberikan bunga mawar seperti perasaan cinta, kebahagiaan, ucapan selamat ataupun duka cita.

Konon katanya bunga mawar ini sudah digunakan sejak zaman Yunani dan Romawi sebagai sebuah simbol. Orang Yunani menjadikan bunga mawar sebagai simbol untuk dewi mereka yaitu Aphrodite dan venus, dewi kecantikan dan gairah. Jika kita amati bunga mawar itu terdiri dari berbagai macam warna dan setiap warnanya mempunyai makna yang berbeda dan tersendiri. Berikut ini arti warna bunga mawar :

Mawar Merah : Melambangkan cinta. Biasanya digunakan untuk menyatakan perasaan cinta terhadap orang lain.

Mawar Putih : Melambangkan kemurnian dan kesucian. Mawar warna ini juga sering digunakan dalam satu buket sebagai simbol cinta yang spiritual, kesatuan, dan awal yang baru. Biasanya digunakan dalam acara-acara pernikahan.

Mawar Kuning : Melambangkan persahabatan, kebahagian dan kehangatan. Terkadang mawar kuning juga berarti mempunyai keinginan untuk memulai atau memberikan hubungan kesempatan kedua setelah terjadi pertengakaran atau kesalahpahaman.

Mawar Ungu : keindahan unik dari warna lavender ini melambangkan kekaguman pada seseorang. Mawar warna ini juga digunakan untuk mengekspresikan perasaan akan cinta pada pandangan pertama.

Mawar hitam : melambangkan kegelapan, balas dendam, atau berkabung. Biasanya diberikan oleh seseorang yang mempunyai perasaan dendam kepada orang lain.

Kegunaan bunga mawar diantaranya dapat digunakan sebagai parfum, dapat dibuat minuman teh juga dapat digunakan sebagai antiseptic. Mawar sebagai bahan baku parfum dan bahan baku obat. Hampir semua kelompok tanaman mawar bisa digunakan untuk keperluan bahan baku parfum (yaitu dengan mengekstraksi minyak mawar) maupun untuk bahan baku obat, asalkan memenuhi syarat harus berbau wangi cukup kuat (untuk bahan baku parfum) dan mengandung zat antibiotika atau senyawa kimia penting yang dibutuhkan seperti sitral, sitronelol, geraniol, linalol, nerol, eugenol, fenil etil alkohol, farnesol, dan nonilaldehid (untuk bahan baku obat ataupun jamu tradisional). Untuk bahan baku parfum biasanya digunakan mawar jenis mawar teh (Tea Roses), sedangkan untuk bahan baku obat hampir semua jenis mawar bisa digunakan.

Daun kelopak bunganya yang kering juga dapat untuk mengharumkan teh. Caranya sangat mudah, anda campurkan sedikit kelopak bunga kering bersama teh dan rebuskan air kemudian saring, anda akan menikmati segarnya teh sambil menghirup aroma bunga mawar yang dapat meningkatkan mood.

Bunga ini aman dikonsumsi dan memiliki beberapa khasiat. Minyak atsiri nya mengandung geraniol dan limonene yang berfungsi sebagai antiseptik, pembunuh jamur candida albican penyebab keputihan dan menambah daya tahan tubuh.

Sekarang kita sudah mengetahui apa saja makna di balik warna bunga mawar. Jangan sampai salah memberikan bunga mawar. Karena disetiap warna mawar tersebut memiliki makna. Juga kita dapat memanfaatkan mawar sebagai campuran dalam makanan, obat serta sebagai bahan dasar aromaterapi.

 

Respon dan Tanggapan Audiens

Setelah saya maju kedepan kelas untuk mempresentasikan tentang arti warna bunga mawar dan kegunaannya. Berikut tanggapan beberapa mahasiswa tentang penampilan saya didepan, yaitu sebagai berikut :

No

Komentar

1 ü  Materinya menarik

ü  Terlalu cepat bicaranya

2
  • Pandangan kurang
  • Menarik karena menimbulkan respon audiens
  • Agak terlihat grogi
3 v  Materi bagus

v  Terlalu fulgar untuk contohnya

v  Belum bisa menatap audiens dengan berani ( pandangan melayang )

4
  • Komunikatif
  • Sudah mulai menguasai keadaan/kondisi kelas
  • Tapi intonasi terlalu cepat
5 ü  Kelihatan agak grogi

ü  Bagus

ü  Menarik

ü  Lucu dan  menyenangkan

6
  • Materi menarik
  • Kurang memperhatikan audiens
  • Suara kurang keras
7 v  Menarik

v  Masih sedikit kaku

8
  • Good job
  • Materi bagus
  • Lancar
  • Tangannya gemetar ya ????
9 ü  Cukup menarik materinya

ü  Cukup komunikatif

10
  • Keren abiss
11 v  Materi menarik

v  Penyampaiannya baik

v  Materi sudah dikuasai

12
  • Intonasinya terlalu cepat
  • Materi menarik
  • Interaksi dengan audiens baik
13 ü  So sweet

ü  Like this

ü  Curhat

ü  Mukanya ko pucet

ü  Jangan grogi

14
  • Temanya menarik
  • Suara kurang keras
  • Secara keseluruhan sudah ok..
15 v  Tema menarik

v  Menguasai materi

v  Intonasi kurang

v  Ehm,,bunga mawar cantik seperti orangnya…hehhe,,,

16
  • Menguasai materi dengan baik
17 ü  Tidak canggung

ü  TOP

ü  Menguasai materi tapi kurang lama

18
  • Joss,,hebatlah
  • Keren
19 v  Penyampaiannya cukup atraktif

v  Intonasi,,nada cukup bagus

v  Materi terkuasai

20
  • Cara penyampaian materi bagus
21 ü  Materinya menarik

ü  Masih grogi

ü  Intonasi suara kurang baik

22
  • Joss..
  • Memberi pengalaman bercinta dengan mawar
23 v  Tema sangat menarik

v  Menguasai audiens

v  Materi sangat dikuasai

24
  • Terlalu singkat,,terkesan buru-buru
25 ü  Intonasi suaranya kurang

ü  Terlalu agak cepat

26
  • Atraktif
  • Mencontohkannya nyata
27 v  Saya suka cara anda

v  Terlalu singkat

28
  • Temanya menarik
  • Bagus
29 ü  Hafalan ya bu…hehehe..

ü  Tapi sudah bagus ko,,

30
  • Berbicara seperti mengafal
31 v  Bagus

v  Sarannya lebih menguasai materi lagi,,tapi sudah bagus

v  Thank’s infonya

32
  • Materi yang disampaikan menarik
  • Mampu berkomunikasi dengan audien
  • Bagus dech…
33 ü  Bagus temanya menarik

ü  Atraktif

ü  Kurang banyak slidenya

34
  • Bagus materinya seperti pengalaman sendiri
  • Bagus cara mengatakan cintanya
35 v  Bagus

v  Tapi kurang PD

36
  • Bagus
  • Ada contohnya
  • Ehm,,makasih infonya
37 ü  It’s good

ü  Percaya diri tinggi

ü  Sukses

38
  • Materi bagus
  • Komunikatif
  • Suara kurang keras
39 v  Materi bagus

v  Intonasi datar

v  Kurang ekspresif

v  Kreatif dalam penyampaian (melalui bunga)

40
  • Penguasaan materi baik
  • Materinya menghibur
  • Materi yang disampaikan menarik
41 ü  Interaktif

ü  Suara lantang

ü  Pandangan mata kurang memandang seluruh audiens

42
  • Like this..
  • Komunikatif
  • Grogi ya..

 

Kesimpulan yang dapat saya peroleh setelah saya maju public speaking adalah

1. Saya masih terlalu cepat dalam berbicara sehingga terkesan terburu-buru

2. Saya kurang bisa menatap audiens dengan baik, mungkin hal ini disebabkan karena saya masih grogi.

3. Tema yang saya ambil cukup menarik, sehingga para audiens fokus terhadap materi yang saya sampaikan.

4. Komunikatif dan kreatif. Komunikatif karena saya melontarkan beberapa pertanyaan kepada audiens. Dan kreatif karena saya membawa bunga mawar serta memberikan contoh secara langsung kepada audiens.

5.Suara saya yang kurang keras.

6. Saya menguasai materi dengan baik.

Kesan saya setelah saya tampil adalah bahwa berbicara di depan umum itu tidak mudah. Banyak hal yang harus diperhatikan mulai dari materi, pakaian, mental, dan terutama kepecayaan diri. Sebelum tampil yang terfikirkan oleh saya adalah bagaimana materi yang akan saya bawakan bisa diterima dengan baik oleh audiens sehingga menimbulkan persepsi yang sama. Berbagai persiapan pun dilakukan mulai dari bingung menentukan materi, berlatih didepan kaca sebelum tampil, mencari bunga mawar, memilih pakaian yang sesuai, dan lain-lain. Tapi semua itu telah usai. Banyak pelajaran berharga yang saya dapat. Dari tugas ini saya belajar untuk bisa berbicara dengan baik di depan kelas. Dan berusaha untuk melakukan segala sesuatu secara maksimal, karena kita dilihat dan dinilai oleh banyak orang ketika tampil didepan umum.

Dengan presentasi dan tanggapan yang saya terima, saya sadar bahwa dalam diri saya masih banyak kekurangan dan kelebihannya. Daerah terbuka memiliki wilayah lebih luas dibandingkan dengan daerah lain. Audiens dengan mudah dapat mengkritis saya atas apa yang selama ini tidak saya sadari. Dengan itu saya bertekad untuk mengurangi blind self dalam diri saya. Berusaha untuk memperluas daerah terbuka (open self ) dan mengembangkan konsep diri untuk menjadi pibadi yang lebih baik lagi.

 

Ini adalah salah satu bagian dalam buku yang saya tulis yaitu Pendidikan Karakter Melalui Public Speaking. Penulis saya sendiri. Wa saya 08179599354

https://agungbae123.wordpress.com/?s=Public+speaking&submit=Cari

 

 

 

 

 

 

Previous Older Entries