Oleh Agung Kuswantoro
Senin, 24 Oktober 2011 seorang Guru di PAUD Cahaya Ilmu yang sedang mempersiapkan bahan, materi dan mental berkaitan dengan akan di supervisi oleh pihak yayasan. Cahaya Ilmu, disingkat dalam tulisan ini dengan CI merupakan sebuah lembaga yang mengomunikasikan ide dan metode kreatif manusia dalam proses pembelajaran aktif. Didirikan oleh sekelompok insan dari berbagai disiplin ilmu yang mempunyai kepedulian terhadap masalah pendidikan, pengembangan media teknologi dan pengembangan sumber daya manusia. metaforma berupaya menjadi sebuah wahana tumbuhnya komunitas belajar (learning society), yang menyelaraskan kemampuan emosional, intelektual, dan spiritual.
Penulis sangat tertarik ketika bertemu guru ketika akan disupervisi. Berdasarkan komentar dari guru yang telah disupervisi mengatakan bahwa supervisi yang dilakukan oleh yayasan. Dalam hal ini dilakukan oleh ayah Dedy, supervisi yang dilakukan oleh ayah Dedy meliputi cara pembelajaran, hal-hal yang sudah dilakukan oleh guru, program-proram yang belum dilakukan, dan target kontribusi dari para guru terhadap yayasan.
Supervisor is Ayah Dedy
Ayah Dedy melakukan supervisi pada guru-guru pada CI. Semua komponen disupervisi mulai guru mempersiapkan pelajaran, pendekatan dalam pengajaran, metode dalam pengajaran, langkah-langkah dalam pengajaran, hubungan antara guru dengan siswa, keluarga siswa, dan masyarakat, evaluasi dalam pengajaran, dan lainnya. Ayah Dedy melakukan supervisi pada semua lini dalam pendidikan.
Rasional Masalah
Apa yang dilakukan oleh Ayah Dedy merupakan routine monitoring (pemantauan rutin), kunjungan rutin dilakukan secara teratur oleh pengawasan sebagai fungsi pekerjaan normal untuk memeriksa kegiatan sekolah. Hal ini dilakukan guna memberikan bantuan dalam pengembangan situasi belajar-mengajar agar memperoleh kondisi yang lebih baik. Meskipun tujuan akhirnya tertuju pada hasil belajar siswa, namun yang diutamakan dalam supervisi adalah bantuan kepada guru.
Who is Supervisee?
Tujuan supervisi harus dikomunikasikan dan dipahami oleh semua pihak. Supervisi harus terencana dengan baik, membangun dan demokratis. Guru harus diberi informasi tentang tujuan supervisi. Tujuan supervisi yang dilakukan oleh Ayah Dedi di antaranya, meningkatkan mutu kinerja guru. Hal ini ditunjukkan dengan membantu guru dalammemahami tujuan pendidikan, peran sekolah dalam mencapai tujuan, membantu guru dalam melihat secara lebih jelas dalam memahami keadaan dan kebutuhan siswanya, membentuk moral kelompok yang kuat dan mempersatukan guru dalam satu tim yang efektif, bekerjasama secara akrab dan bersahabat serta saling menghargai satu dengan lainnya, meningkatkan kualitas pembelajaran yang pada akhirnya meningkatkan prestasi belajar siswa, meningkatkan kualitas pengajaran guru baik itu dari segi strategi, keahlian dan alat pengajaran, menyediakan sebuah sistim yang berupa penggunaan teknologi yang dapat membantu guru dalam pengajaran, dan sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan bagi kepala sekolah untuk reposisi guru.
Ayah Dedy adalah supervisor PAUD CI. Tujuan supervisi yang dilakukan ayah Dedy adalah demi tercapai tujuan dari PAUD CI yang ungggul. Ayah Dedy selalu membangun demokratisasi dalam menyupervisi dengan guru. Guru merasa nyaman dan enjoyjika disupervisi oleh ayah Dedy. Ayah Dedy selalu menghindari supervisi dengan model inspeksi. Dengan cara ini, guru dapat menanyakan pada ayah Dedy jika ada sesuatu yang belum dicapai.
Ayah Dedy “Supervisor Colaboratif” dapat ditunjukan pada bagan berikut :

Selain memsupervisi guru, ayah Dedy juga malakukan supervisi pada kepala sekolah. Kepala sekolah berkaitan dengan tujuan pendidikan di PAUD CI. Peran kepala sekolah dalam memimpin guru dan membangun situasi (iklim) kerja yang mendukung. Kepala sekolah harus membangun budaya akademik yang baik dengan nilai-nilai Islami dan karakter yang sesuai bangsa. Kepala sekolah harus menciptakan bahwa individu-individu di sekolah untuk menjadikan teladan. Teladan bagi siswa, orang tua siswa, dan masyarakat sekitar PAUD CI. Teladan harus memberikan contoh yang baik dalam intelektual dan sikap.
Kimball Wiles dalam Hariwung (1989) mengatakan bahwa supervisi ada dua fungsi yaitu mengembangkan kurikulum, dan memperbaiki pengajaran. Kedua hal tersebut pada dasarnya saling berkaitan erat, karena pengembangan kurikulum dijadikan pangkal usaha perbaikan pengajaran.
Menurut Mildred fungsi pokok supervisi adalah (1) mengkoordinasi usaha-usaha individu, sekolah, dan masyarakat, (2) penyediaan kepemimpinan, (3) perluasan pengalaman, (4) pendorongan usaha-usaha kreatif, (5) penyediaan kemudahan untuk perubahan dan evaluasinya, (6) analisis situasi belajar, (7) sumbangan terhadap suatu keutuhan dan teknik, dan (8) pengintegrasian tujuan-tujuan dan daya.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat digambarkan model di PAUD Centra Ilmu adalah :
Bagaimana Cara Menyupervisi?
Ayah Dedy sebelum melakukan supervisi telah melakukan koordinasi terhadap usaha-usaha individu, sekolah, dan masyarakat. Pihak sekolah menelpon pada ayah Dedy untuk pemberitahuan waktu untuk supervisi. Banyak usaha yang dilakukan oleh PAUD CI baik dalam satu sekolah, maupun antar sekolah yang membutuhkan koordinasi dari kepala sekolah. Berbagai masalah yang biasanya dibahas oleh pimpinan PAUD CI misalnya menyangkut kebijaksanaan sekolah, program pengajaran dan prosedur kerja yang ditemukan pemecahan masalah dan pelaksanaannya yang lebih secara bersama-sama.
Ciri khas pada pada supervisi pada PAUD CI salah satunya adalah diadakannya in service education. Guru-guru memperoleh pengetahuan khusus dalam mengembangkan minat pribadi atau bersama-sama kelompok yang lebih besar. Misalnya in servise education tentang kurikulum berbasis karakter Islami, sentra meliputi persiapan, balok, peran, bahan alam, olah tubuh, imtak, dan putakom. Ayah Dedy selalu membuat formula-formula khusus dalam mengembangkan pendidikan yang khas untuk PAUD CI.
Skill yang dimiliki Supervisor
Kimball Wiles dalam Hariwung (1989:84-85) dalam bukunya Supervision for Better Schools menyebutkan bahwa dalam melaksanakan fungsi sehubungan dengan fungsi pokok supervisi, yaitu mengadakan perbaikan situasi belajar siswa, seorang supervisor harus mamiliki yaitu skill dalam kepemimpinan, skill dalam hubungan manusia, skill dalam proses kelompok, skill dalam administrasi personil, dan skill dalam evaluasi.
Supervisor memikul tanggung jawab untuk menggerakkan potensi kepemimpinan pada orang lain. Jika staf bekerja mengggunakan potensinya secara penuh, maka ide kepemimpinan masing-masing harus digerakkan. Menciptakan suatu suasana supaya sekaliannya menyumpangkan pemikiran mereka sebesar mungkin adalah suatu tugas utama dari supervisor.
Cara utama untuk supervisor menciptakan suatu suasana emosional yang menyenangkan adalah dengan jalan menghargai kepribadian semua individu yang berhubungan dengan dia. Penghargaan terhadap kepribadian guru-guru mempunyai banyak bentuk manifestasinya. Ini meliputi kepentingan meraka dan permasalahan masingg-masing mau menempatkan kemauan mereka di atas kemauannya sendiri, mempertimbangkan sungguh-sungguh ide dan saran mereka, mengadakan rapat staf di mana tiap orang mendapat kesempatan mengemukakan pendapatnya tanpa merasa takut, mendorong kegiatan-kegiatan yang menumbuhkan keakraban sosial yang sehat, menumbuhkan kondisi kerja yang menarik dan menyenangkan dan hal-hal lain yang menunjukkan kesamaan martabat dan kehormatan.
Skill Ayah Dedy sebagai Supervisor
Ayah Dedy dalam melakukan supervisi sangat akrab dengan guru dan kepala sekolah. Ayah Dedy selalu menghindari cara supervisi dengan emosional. Ayah Dedy selalu menghargai kepribadian semua individu yang berhubungan dengan dia. Penghargaan terhadap kepribadian guru-guru mempunyai banyak bentuk manifestasinya. Kinerja guru dari hasil supervisi salah satunya adalah terpilihnya salah satu guru berprestasi dalam jombore pendidik tingkat Jawa Tengah.

Skill ayah Dedy dalam memsupervisi sesuai dengan kriteria supervisi meliputi skill dalam hubungan manusia, skill dalam proses kelompok, skill dalam administrasi personil, dan skill dalam evaluasi. Akan tetapi, skill dalam memimpin masih lemah. Hal ini dikarenakan karena ayah Dedy belum adanya ketegasan dalam memimpin. Tegas dalam mengambil keputusan merupakan foktor yang harus ditingkatkan oleh ayah Dedy.
Dafar Pustaka
Acheson, K. A., dan Meredith, D. G. 1987. Techniques in the Clinical Supervision: Preservice and Inservice Application. London: Longman.
Glickman, C. D. 1981. Development Supervision: Alternative for Helping Teachers Improve Instructions. Virginia, Alexandria: ASCD.
Hariwung, AJ.1989. Supervisi Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.