BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Stenografi adalah sebagian kecil dari kegiatan pekerjaan kantor pemerintah maupun swasta yang bergerak dalam bidang jasa atau bisnis. Tulisan Stenografi merupakan penulisan kata-kata atau kalimat secara cepat dengan huruf-huruf yang mempunyai aturan-aturan tertentu.
Manfaat seseorang mempelajari Stenografi supaya menulis lebih cepat apabila didiktekan. Dalam hubungan ini sangat tepat bagi seorang Sekretaris, Reporter, atau Wartawan yang kegiatannya mengikuti ceramah, rapat kerja, konferensi, meliputi berita-berita penting dan lain-lain. Secara teori menulis dengan Stenografi dapat lebih cepat apabila dibanding dengan menggunakan tulisan biasa atau latin. Sebab dengan tulisan Stenografi proses penulisannya lebih singkat sehingga tulisan Stenografi masih relevan dan masih dibutuhkan.
Di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mata pelajaran Stenografi diberikan pada siswa jurusan Administrasi Perkantoran (AP). Pembelajaran Stenografi di SMK dibagi menjadi dua yaitu Stenografi bahasa Indonesia pada kelas dua dan Stenografi bahasa Inggris pada kelas tiga. Demikian juga pada Program Studi Adminstrasi Perkantoran (AP) Universitas Negeri Semarang (Unnes), pembelajaran Stenografi dibagi menjadi dua yaitu Stenografi bahasa Indonesia pertama dan kedua yang masing-masing tiga Sistem Kredit Semester (SKS). Stenografi bahasa Indonesia pertama diberikan pada semester tiga dengan materi pengenalan dasar tentang Stenografi, pengenalan huruf, singkatan, kata ulang, latihan kecepatan menulis, membaca, serta melatinkan dan lain-lain. Sedangkan Stenografi bahasa Indonesia dua diberikan pada semester empat dengan materi menulis, membaca, serta melatinkan mulai dari kecepatan empat puluh sampai seratus dua puluh suku kata per menit (skm) yang bersumber dari surat, wacana (reportase), keputusan persidangan, naskah pidato, dan lain-lain.
Untuk menghasilkan sarjana pendidikan yang berkualitas yang mampu mengajarkan ilmu Administrasi Perkantoran yang berkompeten dibidangnya sehingga dilakukan pengembangan kurikulum dan peningkatan beserta silabi proses belajar mengajar bagi Program Studi Administrasi Perkantoran. Kurikulum 2000 yang berbasis kompetensi beserta silabi mata kuliah secara komprehensif dalam proses belajar mengajar diarahkan melalui konsep pembelajaran aktif parsipatif mahasiswa-pengajar melalui pemahaman kurikulum, silabi, mata kuliah dan tujuan pembelajaran secara tuntas. Komposisi kurikulum inti dan institusional adalah empat puluh delapan persen untuk kurikulum inti dan lima puluh dua persen untuk kurikulum institusional sebagai upaya mendukung kebutuhan tenaga professional di lingkungan perguruan tinggi. Jumlah SKS yang harus ditempuh oleh mahasiswa Program Studi Administrasi Perkantoran sebanyak seratus lima puluh enam SKS dengan masa studi delapan semester.
Upaya peningkatan kualitas juga didukung oleh sarana dan fasilitas juga ditunjang dengan sarana dan fasilitas yang menunjang proses pembelajaran seperti labolatorium komputer sebanyak enam puluh unit dengan Pentium tiga didesain terpisah dengan laboatorium praktek perkantoran, kearsipan, Stenografi, ketik elektronik, dan ketik manual.
Untuk menunjang pembelajaran Stenografi di labolatorium terdapat beberapa peralatan yang modern seperti tape recorder (tape magnetic), Compact Disc (CD) dan Televisi (TV) yang didesain secara pararel sehingga informasi dari pengajar dapat didengar oleh enam puluh mahasiswa dengan head set yang ada disetiap meja.
4.1.1 Deskripsi Data Hasil Belajar Stenografi
Hasil belajar Stenografi Semester Gasal tahun 2005/2006 mahasiswa ekonomi Program Studi Administrasi Perkantoran pada kelompok eksperimen diperoleh rata-rata sebesar 80,60 dengan nilai tertinggi adalah 86 dan nilai terendah adalah 70 dengan varians 15,54. Penyebaran nilai data hasil belajar Stenografi bahasa semester Gasal tahun 2005/2006 pada kelompok eksperimen tampak pada distribusi frekuensi berikut :
Tabel 4 Deskripsi Data Hasil Belajar Stenografi Semester Gasal Tahun 2005/2006 pada Kelompok Eksperimen
Rentang angka
|
Kriteria
|
Frekuensi
|
Persentase
|
> 85 -100
|
A
|
2
|
13,3
|
> 80 – 85
|
AB
|
5
|
33,3
|
> 70 – 80
|
B
|
7
|
46,7
|
> 65 – 70
|
BC
|
1
|
6,7
|
> 60 – 65
|
C
|
0
|
0
|
> 55 – 60
|
CD
|
0
|
0
|
> 50 – 55
|
D
|
0
|
0
|
< 50
|
E
|
0
|
0
|
Jumlah
|
15
|
100
|
Berdasarkan tabel di atas, tampak bahwa sebagian besar mahasiswa 46,7% mendapatkan nilai dengan rentang > 70 – 80 dalam kategori baik, 33,3% memiliki nilai dengan rentang > 80 – 85 dalam kategori lebih dari baik, 13,3% memiliki nilai dengan rentang > 85 – 100 dalam kategori baik sekali, dan 6,7% memiliki nilai dengan rentang > 65 – 70 dalam ketegori lebih dari.
Hasil belajar Stenografi semester Gasal tahun 2005/2006 mahasiswa ekonomi Program Studi Administrasi Perkantoran pada kelompok kontrol diperoleh rata-rata sebesar 77,47 dengan nilai tertinggi adalah 86, nilai terendah adalah 68 dan varians 25,12. Penyebaran nilai data hasil belajar Stenografi bahasa semester Gasal tahun 2005/2006 pada kelompok kontrol tampak pada distribusi frekuensi berikut:
Tabel 5 Deskripsi Data Hasil Belajar Stenografi Semester Gasal Tahun 2005/2006 pada Kelompok Kontrol
Rentang angka
|
Kriteria
|
Frekuensi
|
Persentase
|
> 85 -100
|
A
|
1
|
6,7
|
> 80 – 85
|
AB
|
3
|
20,0
|
> 70 – 80
|
B
|
9
|
60,0
|
> 65 – 70
|
BC
|
2
|
13,3
|
> 60 – 65
|
C
|
0
|
0
|
> 55 – 60
|
CD
|
0
|
0
|
> 50 – 55
|
D
|
0
|
0
|
< 50
|
E
|
0
|
0
|
Jumlah
|
15
|
100
|
Berdasarkan tabel di atas, tampak bahwa sebagian besar mahasiswa 60,0% mendapatkan nilai dengan rentang > 70 – 80 dalam kategori baik, 20,0% memiliki nilai dengan rentang > 80 – 85 dalam kategori lebih dari baik, 6,7% memiliki nilai dengan rentang > 85 – 100 dalam kategori baik sekali, dan 13,3% memiliki nilai dengan rentang > 65 – 70 dalam ketegori lebih dari cukup.
Pembelajaran pada kelompok eksperimen penelitian pertama soal surat diperoleh hasil belajar dengan rata-rata sebesar sebesar 79,33 dengan nilai tertinggi adalah 85, nilai terendah adalah 65 dan varians 26,52. Penyebaran nilai data hasil belajar Stenografi penelitian pertama soal surat pada kelompok eksperimen tampak pada distribusi frekuensi berikut :
Tabel 6 Deskripsi Data Hasil Belajar Stenografi Penelitian Pertama Soal Surat pada Kelompok Eksperimen
Rentang angka
|
Kriteria
|
Frekuensi
|
Persentase
|
> 85 -100
|
A
|
0
|
0
|
> 80 – 85
|
AB
|
6
|
40,0
|
> 70 – 80
|
B
|
8
|
53,3
|
> 65 – 70
|
BC
|
0
|
0
|
> 60 – 65
|
C
|
1
|
6,7
|
> 55 – 60
|
CD
|
0
|
0
|
> 50 – 55
|
D
|
0
|
0
|
< 50
|
E
|
0
|
0
|
Jumlah
|
15
|
100
|
Berdasarkan tabel di atas, tampak bahwa sebagian besar mahasiswa 53,3% mendapatkan nilai dengan rentang > 70 – 80 dalam kategori baik, 40,0% memiliki nilai dengan rentang > 80 – 85 dalam kategori lebih dari baik, dan 6,7% memiliki nilai dengan rentang > 60 – 65 dalam ketegori cukup.
Pembelajaran pada kelompok kontrol penelitian pertama soal surat diperoleh hasil belajar dengan rata-rata sebesar sebesar 65,67 dengan nilai tertinggi adalah 78, nilai terendah adalah 50 dan varians 76,81. Penyebaran nilai data hasil belajar Stenografi penelitian pertama soal surat pada kelompok kontrol soal wacana tampak pada distribusi frekuensi berikut :
Tabel 7 Deskripsi Data Hasil Belajar Stenografi Penelitian Pertama Soal Surat pada Kelompok Kontrol
Rentang angka
|
Kriteria
|
Frekuensi
|
Persentase
|
> 85 -100
|
A
|
0
|
0
|
> 80 – 85
|
AB
|
0
|
0
|
> 70 – 80
|
B
|
4
|
26,7
|
> 65 – 70
|
BC
|
5
|
33,3
|
> 60 – 65
|
C
|
1
|
6,7
|
> 55 – 60
|
CD
|
2
|
13,3
|
> 50 – 55
|
D
|
2
|
13,3
|
< 50
|
E
|
1
|
6,7
|
Jumlah
|
15
|
100
|
Berdasarkan tabel di atas, tampak bahwa sebagian besar mahasiswa 33,3% mendapatkan nilai dengan rentang > 65 – 70 dalam kategori lebih dari cukup, 26,7% memiliki nilai dengan rentang > 70 – 80 dalam kategori baik, 13,3% memiliki nilai dengan rentang > 55 – 60 dalam kurang dari cukup, dan 13,3% memiliki nilai dengan rentang > 50 – 55 dalam ketegori kurang, 6,7% memiliki nilai > 60- 65 dengan kategori cukup dan 6,7% memiliki nilai dengan rentang < 50 dalam kategori gagal.
Pembelajaran pada kelompok eksperimen penelitian pertama soal wacana diperoleh hasil belajar dengan rata-rata sebesar sebesar 79,93 dengan nilai tertinggi adalah 86, nilai terendah adalah 68 varians dan 15,49. Penyebaran nilai data hasil belajar Stenografi penelitian pertama soal wacana pada kelompok eksperimen tampak pada distribusi frekuensi berikut :
Tabel 8 Deskripsi Data Hasil Belajar Stenografi Penelitian Pertama Soal Wacana pada Kelompok Eksperimen
Rentang angka
|
Kriteria
|
Frekuensi
|
Persentase
|
> 85 -100
|
A
|
1
|
6,7
|
> 80 – 85
|
AB
|
6
|
40,0
|
> 70 – 80
|
B
|
7
|
46,7
|
> 65 – 70
|
BC
|
1
|
6,7
|
> 60 – 65
|
C
|
0
|
0
|
> 55 – 60
|
CD
|
0
|
0
|
> 50 – 55
|
D
|
0
|
0
|
< 50
|
E
|
0
|
0
|
Jumlah
|
15
|
100
|
Berdasarkan tabel di atas, tampak bahwa sebagian besar mahasiswa 46,7% mendapatkan nilai dengan rentang > 70 – 80 dalam kategori baik, 40,0% memiliki nilai dengan rentang > 80 – 85 dalam kategori lebih dari baik, 6,7% memiliki nilai dengan rentang > 85 – 100 dalam kategori baik sekali, dan 6,7% memiliki nilai dengan rentang > 65 – 70 dalam ketegori lebih dari cukup.
Pembelajaran pada kelompok kontrol penelitian pertama soal wacana diperoleh hasil belajar dengan rata-rata sebesar sebesar 64,73 dengan nilai tertinggi adalah 78, nilai terendah adalah 52 dan varians 58,92. Penyebaran nilai data hasil belajar Stenografi penelitian pertama soal wacana pada kelompok eksperimen tampak pada distribusi frekuensi berikut :
Tabel 9 Deskripsi Data Hasil Belajar Stenografi Penelitian Pertama Soal Wacana pada Kelompok Kontrol
Rentang angka
|
Kriteria
|
Frekuensi
|
Persentase
|
> 85 -100
|
A
|
0
|
0
|
> 80 – 85
|
AB
|
0
|
0
|
> 70 – 80
|
B
|
4
|
26,7
|
> 65 – 70
|
BC
|
2
|
13,3
|
> 60 – 65
|
C
|
3
|
20,0
|
> 55 – 60
|
CD
|
3
|
20,0
|
> 50 – 55
|
D
|
2
|
13,3
|
< 50
|
E
|
1
|
6,7
|
Jumlah
|
15
|
100
|
Berdasarkan tabel di atas, tampak bahwa sebagian besar mahasiswa 26,7% mendapatkan nilai dengan rentang > 70 – 80 dalam kategori baik, 20,0% memiliki nilai dengan rentang > 60 – 65 dalam kategori cukup, 20,0% memiliki nilai dengan rentang > 55 – 60 dalam kategori kurang dari cukup, 13,3% memiliki nilai dengan rentang > 50 – 55 dalam kategori kurang dan 13,3% memiliki nilai dengan rentang > 65 – 70 dalam ketegori lebih dari cukup, dan 6,7% memiliki nilai dengan rentang < 50 dalam kategori gagal.
Pembelajaran pada kelompok eksperimen penelitian kedua soal surat diperoleh hasil belajar dengan rata-rata sebesar sebesar 81,80 dengan nilai tertinggi adalah 87, nilai terendah adalah 70 dan varians 19,60. Penyebaran nilai data hasil belajar Stenografi penelitian kedua soal surat pada kelompok eksperimen tampak pada distribusi frekuensi berikut :
Tabel 10 Deskripsi Data Hasil Belajar Stenografi Penelitian Kedua Soal Surat pada Kelompok Eksperimen
Rentang angka
|
Kriteria
|
Frekuensi
|
Persentase
|
> 85 -100
|
A
|
2
|
13,3
|
> 80 – 85
|
AB
|
9
|
60,0
|
> 70 – 80
|
B
|
3
|
20,0
|
> 65 – 70
|
BC
|
1
|
6,7
|
> 60 – 65
|
C
|
0
|
0
|
> 55 – 60
|
CD
|
0
|
0
|
> 50 – 55
|
D
|
0
|
0
|
< 50
|
E
|
0
|
0
|
Jumlah
|
15
|
100
|
Berdasarkan tabel di atas, tampak bahwa sebagian besar mahasiswa 60,0% mendapatkan nilai dengan rentang > 80 – 85 dalam kategori lebih dari baik, 20,0% memiliki nilai dengan rentang > 70 – 80 dalam kategori baik, 13,3% memiliki nilai dengan rentang > 85 – 100 dalam kategori baik sekali, dan 6,7% memiliki nilai dengan rentang > 65 – 70 dalam kategori lebih dari cukup.
Pembelajaran pada kelompok kontrol penelitian kedua soal surat diperoleh hasil belajar dengan rata-rata sebesar 68,60 dengan nilai tertinggi adalah 79, nilai terendah adalah 58 dan varians 49,54. Penyebaran nilai data hasil belajar Stenografi penelitian kedua soal surat pada kelompok kontrol tampak pada distribusi frekuensi berikut :
Tabel 11 Deskripsi Data Hasil Belajar Stenografi Penelitian Kedua Soal Surat pada Kelompok Kontrol
Rentang angka
|
Kriteria
|
Frekuensi
|
Persentase
|
> 85 -100
|
A
|
0
|
0
|
> 80 – 85
|
AB
|
0
|
0
|
> 70 – 80
|
B
|
5
|
33,3
|
> 65 – 70
|
BC
|
4
|
26,7
|
> 60 – 65
|
C
|
3
|
20,0
|
> 55 – 60
|
CD
|
3
|
20,0
|
> 50 – 55
|
D
|
0
|
0
|
< 50
|
E
|
0
|
0
|
Jumlah
|
15
|
100
|
Berdasarkan tabel di atas, tampak bahwa sebagian besar mahasiswa 33,3% mendapatkan nilai dengan rentang > 70 -80 dalam kategori baik, 26,7% memiliki nilai dengan rentang > 65 – 70 dalam kategori lebih dari cukup, 20,0% memiliki nilai dengan rentang > 60 – 65 dalam kategori cukup, dan 20,0% memiliki nilai dengan rentang > 55 – 60 dalam kategori kurang dari cukup.
Pembelajaran pada kelompok eksperimen penelitian kedua soal wacana diperoleh hasil belajar dengan rata-rata sebesar sebesar 81,93 dengan nilai tertinggi adalah 86, nilai terendah adalah 70 dan varians 16,35. Penyebaran nilai data hasil belajar Stenografi penelitian kedua soal surat pada kelompok eksperimen tampak pada distribusi frekuensi berikut :
Tabel 12 Deskripsi Data Hasil Belajar Stenografi Penelitian Kedua Soal Wacana pada Kelompok Eksperimen
Rentang angka
|
Kriteria
|
Frekuensi
|
Persentase
|
> 85 -100
|
A
|
1
|
6,7
|
> 80 – 85
|
AB
|
11
|
73,3
|
> 70 – 80
|
B
|
2
|
13,3
|
> 65 – 70
|
BC
|
1
|
6,7
|
> 60 – 65
|
C
|
0
|
0
|
> 55 – 60
|
CD
|
0
|
0
|
> 50 – 55
|
D
|
0
|
0
|
< 50
|
E
|
0
|
0
|
Jumlah
|
15
|
100
|
Berdasarkan tabel di atas, tampak bahwa sebagian besar mahasiswa 73,3% mendapatkan nilai dengan rentang > 80 -85 dalam kategori lebih dari baik, 6,7% memiliki nilai dengan rentang > 85 – 100 dalam kategori baik sekali, 6,7% memiliki nilai dengan rentang > 65 – 70 dalam kategori lebih dari cukup dan 13,3% memiliki nilai dengan rentang > 70 – 80 dalam kategori baik.
Pembelajaran pada kelompok kontrol penelitian kedua soal wacana diperoleh hasil belajar dengan rata-rata sebesar sebesar 67,33 dengan nilai tertinggi adalah 78, nilai terendah adalah 50 dan varians 58,09. Penyebaran nilai data hasil belajar Stenografi penelitian kedua soal surat pada kelompok kontrol tampak pada distribusi frekuensi berikut :
Tabel 13 Deskripsi Data Hasil Belajar Stenografi Penelitian Kedua Soal Wacana pada Kelompok Kontrol
Rentang angka
|
Kriteria
|
Frekuensi
|
Persentase
|
> 85 -100
|
A
|
0
|
0
|
> 80 – 85
|
AB
|
0
|
0
|
> 70 – 80
|
B
|
4
|
26,7
|
> 65 – 70
|
BC
|
6
|
40,0
|
> 60 – 65
|
C
|
3
|
20,0
|
> 55 – 60
|
CD
|
1
|
6,7
|
> 50 – 55
|
D
|
1
|
6,7
|
< 50
|
E
|
0
|
0
|
Jumlah
|
15
|
100
|
Berdasarkan tabel di atas, tampak bahwa sebagian besar mahasiswa 40,0% mendapatkan nilai dengan rentang > 65 -70 dalam kategori lebih dari cukup, 26,7% memiliki nilai dengan rentang > 70 – 80 dalam kategori baik, 20,0% memiliki nilai dengan rentang > 65 -70 dalam kategori cukup, 6,7% memiliki nilai dengan rentang > 55 – 60 dalam kategori kurang dari cukup dan 6,7% memiliki nilai dengan rentang > 50 – 55 dalam ketegori kurang.
Dari penelitian yang dilaksanakan, akhirnya didapatkan data hasil penelitian. Data ini kemudian dianalisis untuk mendapatkan simpulan dari populasi. Adapun analisis ini dibagi menjadi dua tahap yaitu analisis tahap awal dan analisis tahap akhir.
4.1.2 Analisis Tahap Awal
Analisis tahap awal ini bertujuan untuk mengetahui apakah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berawal dari keadaan yang sepadan. Data yang digunakan adalah nilai Stenografi bahasa Indonesia Semester Gasal tahun 2005/2006 mahasiswa ekonomi Unnes Program Studi Administrasi Perkantoran.
Uji yang digunakan dalam analisis tahap awal ini adalah Uji normalitas, kesamaan dua varians, dan perbedaan dua rata-rata. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui normal tidaknya data yang akan dianalisis dari populasi sebagai dasar untuk melakukan uji t (t-test). Adapun tabel uji normalitas data hasil belajar Stenografi Semester Gasal 2005/2006 sebagai berikut :
Tabel 14 Uji Normalitas Data Hasil Belajar Stenografi Semester Gasal 2005/2006
Kelompok
|
c2hitung
|
Sig
|
Batas Kesalahan
|
Kriteria
|
Eksperimen
|
3,600
|
0,891
|
0,05
|
Normal
|
Kontrol
|
6,267
|
0,792
|
0,05
|
Normal
|
Dari Tabel di atas uji normalitas kelompok eksperimen diperoleh c2hitung sebesar 3,600 dengan taraf signifikansi sebesar 0,891 dan batas kesalahan sebesar 0,05. Karena signifikansi lebih besar dari batas kesalahan yaitu 0,891 > 0,05 maka data nilai Stenografi bahasa Indonesia semester Gasal tahun 2005/2006 mahasiswa ekonomi Unnes Program Studi Administrasi Perkantoran pada kelompok eksperimen berdistribusi normal. Sedangkan uji normalitas kelompok kontrol diperoleh c2hitung sebesar 6,267 dengan taraf signikansi sebesar 0,792 dan batas kesalahan sebesar 0,05. Karena batas signifikansi lebih besar dari batas kesalahan yaitu 0,792 > 0,05 maka data nilai Stenografi bahasa Indonesia Semester Gasal tahun 2005/2006 mahasiswa ekonomi Unnes Program Studi Administrasi Perkantoran pada kelompok kontrol berdistribusi normal.
Uji kesamaan dua varians dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok mempunyai varians yang sama atau tidak. Adapun tabel perhitungan uji kesamaan dua varians data hasil belajar Stenografi Semester Gasal 2005/2006 sebagai berikut :
Tabel 15 Perhitungan Uji Kesamaan Dua Varians Data Hasil Belajar Stenografi Semester Gasal 2005/2006
Kelompok
|
Varians
|
Fhitung
|
Sig
|
Batas Kesalahan
|
Kriteria
|
Eksperimen
|
15,54
|
1,393
|
0,248
|
0,05
|
Homogen
|
Kontrol
|
25,12
|
Dari tabel di atas kelompok eksperimen diperoleh Fhitung sebesar 1,393, varians sebesar 15,54 dan untuk kelompok kontrol diperoleh varians sebesar 25,12 dengan taraf signifikansi sebesar 0,248 dan batas kesalahan sebesar 0,05. Karena taraf signifikansi lebih besar dari batas kesalahan yaitu 0,248 > 0,05 maka varians kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah sama (tidak berbeda secara signifikan/homogen), sehingga rumus yang digunakan dalam uji perbedaan dua rata-rata adalah rumus yang pertama.
Uji perbedaan dua rata-rata bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan dua rata-rata antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Adapun tabel uji perbedaan dua rata-rata data hasil belajar Stenografi Semester Gasal 2005/2006 sebagai berikut :
Tabel 16 Uji Perbedaan Dua Rata-rata Data Hasil Belajar Stenografi Semester Gasal 2005/2006
Kelompok
|
Mean
|
t hitung
|
Sig
|
Batas Kesalahan
|
Kriteria
|
Eksperimen
|
80,60
|
1,903
|
0,067
|
0,05
|
Tidak ada perbedaan
|
Kontrol
|
77,47
|
Dari tabel di atas rata-rata kelompok eksperimen () sebesar 80,60, rata-rata kelompok kontrol () sebesar 77,47 thitung sebesar 1,903 dengan signifikansi 0,067 dan batas kesalahan 0,05. Karena signifikansi lebih besar dari batas kesalahan yaitu 0,067 > 0,05 maka Ho diterima berarti tidak ada perbedaan rata-rata pada nilai Stenografi bahasa Indonesia Semester Gasal tahun 2005/2006 mahasiswa ekonomi Unnes Program Studi Administrasi Perkantoran Unnes antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Untuk menguji kesamaan dua rata-rata antara kelompok eksperimen dan kelompok hipotesis statistik yang digunakan adalah Ha : .
4.1.3 Analisis Tahap Akhir
Adapun uji yang digunakan dalam analisis tahap akhir ini adalah sebagai berikut uji normalitas, kesamaan dua varians, dan perbedaan dua rata-rata. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui normal tidaknya data yang akan dianalisis dari populasi sebagai dasar untuk melakukan uji t (t-test). Adapun tabel uji normalitas penelitian pertama soal surat sebagai berikut :
Tabel 17 Uji Normalitas Penelitian Pertama Soal Surat
Kelompok
|
c2hitung
|
Sig
|
Batas Kesalahan
|
Kriteria
|
Eksperimen
|
3,000
|
0,964
|
0,05
|
Normal
|
Kontrol
|
1,467
|
1,000
|
0,05
|
Normal
|
Dari tabel di atas uji normalitas hasil belajar kelompok eksperimen pada penelitian pertama untuk soal surat c2hitung sebesar 3,000 dengan signifikansi 0,964 dan batas kesalahan 0,05. Karena signifikansi lebih besar dari batas kesalahan yaitu 0,964 > 0,05 maka data hasil belajar Stenografi bahasa Indonesia penelitian pertama soal surat pada kelompok eksperimen berdistribusi normal. Sedangkan uji normalitas pada kelompok kontrol diperoleh c2hitung sebesar 1,453 signifikansi sebesar 1,000 dengan batas kesalahan 0,05. Karena signifikansi lebih besar dari batas kesalahan yaitu sebesar 1,000 > 0,05 maka data hasil belajar Stenografi bahasa Indonesia penelitian pertama soal surat pada kelompok kontrol berdistribusi normal.
Tabel 18 Uji Normalitas Penelitian Kedua Soal Surat
Kelompok
|
c2hitung
|
Sig
|
Batas Kesalahan
|
Kriteria
|
Eksperimen
|
4,333
|
0,888
|
0,05
|
Normal
|
Kontrol
|
1,867
|
0,997
|
0,05
|
Normal
|
Dari tabel di atas uji normalitas hasil belajar kelompok eksperimen pada penelitian kedua untuk soal surat c2hitung sebesar 4,300 dengan signifikansi 0,888 dan batas kesalahan 0,05. Karena signifikansi lebih besar dari batas kesalahan yaitu 0,888 > 0,05 maka data hasil belajar Stenografi bahasa Indonesia pada penelitian kedua soal surat pada kelompok eksperimen berdistribusi normal. Sedangkan uji normalitas pada kelompok kontrol diperoleh c2hitung sebesar 1,867 signifikansi sebesar 0,997 dengan batas kesalahan 0,05. Karena signifikansi lebih besar dari batas kesalahan yaitu sebesar 0,997 > 0,05 maka data hasil belajar Stenografi bahasa Indonesia penelitian kedua soal surat pada kelompok kontrol berdistribusi normal.
Tabel 19 Uji Normalitas Penelitian Pertama Soal Wacana
Kelompok
|
c2hitung
|
Sig
|
Batas Kesalahan
|
Kriteria
|
Eksperimen
|
6,000
|
0,647
|
0,05
|
Normal
|
Kontrol
|
3,600
|
0,891
|
0,05
|
Normal
|
Dari tabel di atas uji normalitas hasil belajar kelompok eksperimen pada penelitian pertama untuk soal wacana c2hitung sebesar 6,000 dengan signifikansi 0,647 dan batas kesalahan 0,05. Karena signifikansi lebih besar dari batas kesalahan yaitu 0,647 > 0,05 maka data hasil belajar Stenografi bahasa Indonesia penelitian pertama soal wacana pada kelompok eksperimen berdistribusi normal. Sedangkan uji normalitas pada kelompok kontrol diperoleh c2hitung sebesar 3,600 signifikansi sebesar 0,891 dengan batas kesalahan 0,05. Karena signifikansi lebih besar dari batas kesalahan yaitu sebesar 0,891 > 0,05 maka data hasil belajar Stenografi bahasa Indonesia penelitian pertama soal wacana pada kelompok kontrol berdistribusi normal.
Tabel 20 Uji Normalitas Penelitian Kedua Soal Wacana
Kelompok
|
c2hitung
|
Sig
|
Batas Kesalahan
|
Kriteria
|
Eksperimen
|
4,800
|
0,779
|
0,05
|
Normal
|
Kontrol
|
1,867
|
0,997
|
0,05
|
Normal
|
Dari tabel di atas uji normalitas hasil belajar kelompok eksperimen pada penelitian kedua untuk soal surat c2hitung sebesar 4,800 dengan signifikansi 0,779 dan batas kesalahan 0,05. Karena signifikansi lebih besar dari batas kesalahan yaitu 0,779 > 0,05 maka data hasil belajar Stenografi bahasa Indonesia penelitian kedua soal surat pada kelompok eksperimen berdistribusi normal. Sedangkan uji normalitas pada kelompok kontrol diperoleh c2hitung sebesar 1,867 signifikansi sebesar 0,997 dengan batas kesalahan 0,05. Karena signifikansi lebih besar dari batas kesalahan yaitu sebesar 0,997 > 0,05 maka data hasil belajar Stenografi bahasa Indonesia penelitian kedua soal surat pada kelompok kontrol berdistribusi normal.
Uji kesamaan dua varians dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok mempunyai varians yang sama atau tidak. Adapun tabel perhitungan uji kesamaan dua varians penelitian pertama soal surat sebagai berikut :
Tabel 21 Perhitungan Uji Kesamaan Dua Varians Penelitian Pertama Soal Surat
Kelompok
|
Varians
|
Fhitung
|
Sig
|
Batas Kesalahan
|
Kriteria
|
Eksperimen |
26,52
|
5,015
|
0,033
|
0,05
|
Tidak homogen
|
Kontrol |
76,81
|
Dari tabel di atas kelompok eksperimen diperoleh varians sebesar 26,52 dan untuk kelompok kontrol diperoleh varians sebesar 76,81 dengan Fhitung sebesar 5,015 taraf signifikansi sebesar 0,033 dan batas kesalahan sebesar 0,05. Karena taraf signifikansi lebih kecil dari batas kesalahan yaitu 0,033 < 0,05 maka varians kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah berbeda (secara signifikan/tidak homogen), sehingga rumus yang digunakan dalam uji perbedaan dua rata-rata adalah rumus yang kedua.
Tabel 22 Perhitungan Uji Kesamaan Dua Varians Penelitian Pertama Soal Wacana
Kelompok
|
Varians
|
Fhitung
|
Sig
|
Batas Kesalahan
|
Kriteria
|
Eksperimen
|
15,49
|
7,992
|
0,009
|
0,05
|
Tidak homogen
|
Kontrol
|
58,92
|
Dari tabel di atas kelompok eksperimen diperoleh varians sebesar 15,49 dan untuk kelompok kontrol diperoleh varians sebesar 58,92 dengan Fhitung sebesar dengan 7,992 taraf signifikansi sebesar 0,009 dan batas kesalahan sebesar 0,05. Karena taraf signifikansi lebih kecil dari batas kesalahan yaitu 0,009 < 0,05 maka varians kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah berbeda (secara signifikan/tidak homogen), sehingga rumus yang digunakan dalam uji perbedaan dua rata-rata adalah rumus yang kedua.
Tabel 23 Perhitungan Uji Kesamaan Dua Varians Penelitian Kedua Soal Surat
Kelompok
|
Varians
|
Fhitung
|
Sig
|
Batas Kesalahan
|
Kriteria
|
Eksperimen
|
19,60
|
4,626
|
0,040
|
0,05
|
Tidak homogen
|
Kontrol
|
49,54
|
Dari tabel di atas kelompok eksperimen diperoleh varians sebesar 19,60 dan untuk kelompok kontrol diperoleh varians sebesar 49,54 dengan Fhitung sebesar 4,626 taraf signifikansi sebesar 0,040 dan batas kesalahan sebesar 0,05. Karena taraf signifikansi lebih kecil dari batas kesalahan yaitu 0,040 < 0,05 maka varians kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah berbeda (secara signifikan/tidak homogen), sehingga rumus yang digunakan dalam uji perbedaan dua rata-rata adalah rumus yang kedua.
Tabel 24 Perhitungan Uji Kesamaan Dua Varians Penelitian Kedua Soal Wacana
Kelompok
|
Varians
|
Fhitung
|
Sig
|
Batas Kesalahan
|
Kriteria
|
Eksperimen
|
16,35
|
6,096
|
0,020
|
0,05
|
Tidak homogen
|
Kontrol
|
58,09
|
Dari tabel di atas kelompok eksperimen diperoleh varians sebesar 16,35 dan untuk kelompok kontrol diperoleh varians sebesar 58,09 dengan Fhitung sebesar 6,096 taraf signifikansi sebesar 0,020 dan batas kesalahan sebesar 0,05. Karena taraf signifikansi lebih kecil dari batas kesalahan yaitu 0,020 < 0,05 maka varians kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah berbeda (secara signifikan/tidak homogen), sehingga rumus yang digunakan dalam uji perbedaan dua rata-rata adalah rumus yang kedua.
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa data hasil belajar Stenografi pada penelitian pertama dan kedua untuk soalsuratdan wacana berdistribusi normal dan tidak homogen. Karena hasil uji kesamaan dua varians tidak sama (tidak homogen) digunakan rumus uji perbedaan dua rata-rata yang kedua.
Tabel 25 Uji Perbedaan Dua Rata-rata Penelitian Pertama Soal Surat
Kelompok
|
Rata-rata
|
thitung
|
Sig
|
Batas Kesalahan
|
Kriteria
|
Eksperimen
|
79,33
|
5,207
|
0,000
|
0,05
|
Adaperbedaan
|
Kontrol
|
65,67
|
Dari tabel di atas rata-rata kelompok eksperimen () sebesar 79,33, rata-rata kelompok kontrol () sebesar 65,67 dan thitung sebesar 5,207 dengan signifikansi 0,000 dan batas kesalahan 0,05. Karena signifikansi lebih kecil dari batas kesalahan yaitu 0,000 < 0,05 maka Ha diterima berarti ada perbedaan rata-rata pada hasil belajar Stenografi bahasa Indonesia penelitian pertama soal surat antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen.
Tabel 26 Uji Perbedaan Dua Rata-rata Penelitian Pertama Soal Wacana
Kelompok
|
Rata-rata
|
thitung
|
Sig
|
Batas Kesalahan
|
Kriteria
|
Eksperimen
|
79,93
|
6,824
|
0,000
|
0,05
|
Adaperbedaan
|
Kontrol
|
64,73
|
Dari tabel di atas rata-rata kelompok eksperimen () sebesar 79,93, rata-rata kelompok kontrol () sebesar 64,73 dan thitung sebesar 6,824 dengan signifikansi 0,000 dan batas kesalahan 0,05. Karena signifikansi lebih kecil dari batas kesalahan yaitu 0,000 < 0,05 maka Ha diterima berarti ada perbedaan rata-rata pada nilai Stenografi bahasa Indonesia penelitian pertama soal surat antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen.
Tabel 27 Uji Perbedaan Dua Rata-rata Penelitian Kedua Soal Surat
Kelompok
|
Rata-rata
|
thitung
|
Sig
|
Batas Kesalahan
|
Kriteria
|
Eksperimen
|
81,80
|
6,148
|
0,000
|
0,05
|
Adaperbedaan
|
Kontrol
|
68,60
|
Dari tabel di atas rata-rata kelompok eksperimen () sebesar 81,80, rata-rata kelompok kontrol () sebesar 68,60 dan thitung sebesar 6,148 dengan signifikansi 0,000 dan batas kesalahan 0,05. Karena signifikansi lebih kecil dari batas kesalahan yaitu 0,000 < 0,05 maka Ha diterima berarti ada perbedaan rata-rata pada nilai Stenografi bahasa Indonesia penelitian kedua soal surat antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen.
Tabel 28 Uji Perbedaan Dua Rata-rata Penelitian Kedua Soal Wacana
Kelompok
|
Rata-rata
|
thitung
|
Sig
|
Batas Kesalahan
|
Kriteria
|
Eksperimen
|
81,93
|
6,361
|
0,000
|
0,05
|
Adaperbedaan
|
Kontrol
|
67,33
|
Dari tabel di atas rata-rata kelompok eksperimen () sebesar 81,93, rata-rata kelompok kontrol () sebesar 67,33 dan thitung sebesar 6,361 dengan signifikansi 0,000 dan batas kesalahan 0,05. Karena signifikansi lebih kecil dari batas kesalahan yaitu 0,000 < 0,05 maka Ha diterima berarti ada perbedaan rata-rata pada nilai Stenografi bahasa Indonesia penelitian kedua soal surat antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen.
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada nilai Stenografi bahasa Indonesia Semester Gasal tahun 2005/2006 mahasiswa ekonomi Program Studi Administrasi Perkantoran pada kelompok eksperimen dan kontrol diketahui data berdistribusi normal dan homogen. Hal ini dikarenakan kedua kelompok menggunakan kurikulum dan diajarkan oleh pengajar dengan metode yang sama. Hasil uji kesamaan dua varians menunjukkan di antara kedua kelompok tersebut homogen sedangkan hasil perbedaan dua rata-rata menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan di antara kedua kelompok tersebut. Berarti kedua kelompok berawal dari keadaan yang sama sehingga dapat diberi perlakuan/treatment yang berbeda dalam pembelajaran Stenografi.
Dari penelitian pertama dan kedua untuk soal surat dan wacana pada kelompok eksperimen dan kontrol diperoleh bahwa data berdistribusi normal, dan varians yang berbeda (tidak homogen). Hal ini dikarenakan mahasiswa telah diberi treatment/perlakuan yang berbeda sehingga adanya perbedaan rata-rata hasil belajar di antara kedua kelompok yang signifikan.
Penelitian pertama dan kedua menunjukkan rata-rata hasil belajar Stenografi mengalami peningkatan. Seperti halnya rata-rata hasil belajar penelitian pertama soal surat pada kelompok eksperimen sebesar 79,33 dengan kategori baik. Sedangkan penelitian kedua rata-rata hasil belajar meningkat sebesar 81,80 dengan kategori lebih dari baik. Demikian juga pada soal wacana mengalami kenaikan hasil belajar. Hal ini dikarenakan mahasiswa tersebut telah terlatih dengan menulis Stenografi seiring dengan perubahan waktu dan terbiasanya dengan menggunakan media audio dalam pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran bahwa pada soal wacana perhatian mahasiswa lebih tinggi daripada soal surat seperti pada penelitian kedua kelompok eksperimen bahwa rata-rata hasil belajar Stenografi pada soal wacana lebih baik dibanding soal surat. Rata-rata hasil belajar soal surat sebesar 81,80 sedangkan rata-rata hasil belajar soal wacana sebesar 81,93 meskipun tidak menunjukkan perbedaan secara signifikan. Namun menurut mahasiswa bahwa kata-kata pada soal wacana lebih bervariasi sehingga tidak membuat mahasiswa bosan. Sedangkan kata-kata yang ada dalam soal surat cenderung monoton menjadikan mahasiswa merasa bosan dan perhatian belajarnya menjadi berkurang bahkan cenderung hafal dengan kata-kata yang ada dalam soal surat. Hal ini juga dapat dilihat dari reliabilitas soal surat lebih rendah dibanding reliabilitas soal wacana.
Kesalahan yang sering terjadi pada mahasiswa adalah ketelitian dan kecermatan dalam melatinkan stenogram masih kurang. Hal ini dapat dilihat dari kata-kata yang ada pelatinan tidak sesuai dengan stenogram yang ada dan adanya kata-kata yang ditulis dengan huruf latin pada stenogram. Mahasiswa juga kurang memanfaatkan waktu yang telah diberikan dengan baik dalam pelatinan sehingga pada saat waktu telah habis masih ada beberapa mahasiswa belum selesai melatinkan stenogramnya. Hal ini dikarenakan mahasiswa tersebut kurang berlatih dalam menulis Stenografi sesuai dengan ketepatan waktu yang telah ditetapkan.
Dalam penelitian ini diketahui batas kesalahan 0,05 memberikan pemahaman bahwa pernyataan tersebut 0,95 dapat dipercaya. Namun demikian, perlu disadari bahwa terdapat tingkat kekeliruan sebesar 0,05 karena adanya faktor-faktor penganggu yaitu faktor-faktor lain di luar penelitian yang dilakukan dalam proses pembelajaran Stenografi. Adapun faktor-faktor pengganggu yang dimaksud adalah faktor kecerdasan, faktor fisiologis pada saat proses pembelajaran berlangsung, serta faktor minat, motivasi, kualitas media audio dan lain-lain
Keuntungan pembalajaran Stenografi menggunakan media audio bahwa perhatian belajar mahasiswa menjadi lebih tinggi dan memberikan motivasi untuk lebih terampil dalam menulis Stenografi dengan cepat sesuai dengan waktu yang ditentukan. Secara teknis media ini mudah dioperasikan dan cukup ekonomis sehingga dalam penggunaanya tidak mengalami kesulitan. Oleh karena itu media ini tidak asing bagi mahasiswa. Selain itu pengajar dapat melihat bagaimana proses belajar yang terjadi pada mahasiswa tersebut. Mahasiswa yang sering berlatih menulis dapat lebih terampil dalam penulisan Stenografi sehingga hasil belajar yang diperoleh lebih baik dibanding mahasiswa yang kurang berlatih menulis Stenografi dengan hasil belajar yang rendah.
Pembelajaran dengan mengggunakan media audio merupakan salah satu vasiasi mengajar sehingga mahasiswa merasa tidak bosan dengan pembelajaran sebelumnya. Oleh karena itu, pembelajaran Stenografi dengan menggunakan media mendapat perhatian yang lebih tinggi dan hasil belajar yang diperoleh lebih baik dibanding dengan tidak menggunakan media audio. Selain itu, media audio memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk tidak hanya meningkat aspek kognitif saja tetapi juga aspek psikomotor dan afektif. Oleh karena itu mahasiswa dalam belajar dituntut untuk tidak hanya menghapal tetapi mahasiswa dituntut terampil dalam menulis, membaca, dan melatinkan Stenografi.
Hambatan-hambatan pembelajaran dengan menggunakan media audio adalah kualitas suara yang semakin rendah apabila sering diputar. Oleh karena itu sebelum digunakan maka media ini diperhatikan sebelum pembelajaran dimulai sehingga hal tersebut tidak terjadi dan mahasiswa dapat mendengarkan dengan suara yang jelas. Selain itu mahasiswa belum terbiasa menggunakan media audio dalam pembelajaran sehingga rata-rata hasil belajar pada penelitian pertama lebih rendah dibanding penelitian kedua. Namun seiring dengan perubahan waktu dan sering digunakan media audio dalam pembelajaran menjadikan hasil belajar lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar dari soal surat maupun wacana pada kelompok eksperimen.
Pembahasan di atas menunjukkan dengan jelas bahwa pembelajaran Stenografi bahasa Indonesia dengan menggunakan media audio lebih efektif dibanding pembelajaran dengan tidak menggunakan media audio dan dapat meningkatkan hasil belajar.