Membiasakan Komunikasi Interpersonal

Oleh Trimanah, 01 Maret 2012, sumber : http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2012/03/01/178893/Membiasakan-Komunikasi-Interpersonal

“Orang yang jarang melakukan kegiatan komunikasi interpersonal ini cenderung keras kepala, egois, dan mau menang sendiri”

PERNAHKAH Anda berdiam diri untuk waktu tertentu dengan pikiran menerawang, melamun, bahkan berbicara dengan diri sendiri? Tentu semua orang akan menjawab pernah. Ini bukanlah kegiatan aneh, apalagi tanda-tanda gila karena hal itu wajar dan bagian dari kegiatan berkomunikasi dengan diri sendiri. Para ilmuan komunikasi menyebutnya sebagai komunikasi interpersonal.

Sebagai makhluk sosial, kita butuh ruang privasi untuk sekadar melakukan aktivitas komunikasi dengan diri sendiri, dan ini adalah cara yang paling jitu untuk mengenal diri kita secara lebih mendalam. Artinya bisa mengenal bagaimana kita berpikir, berimajinasi secara kreatif,  bereaksi terhadap lingkungan sekitar, mengintepretasikan, dan merasakan sesuatu femonema ataupun gejala sosial yang ada.

Orang yang jarang melakukan kegiatan komunikasi interpersonal ini cenderung keras kepala, egois, dan mau menang sendiri. Namun kemampuan seseorang untuk mengenal diri sendiri secara baik bergantung kepada kualitas komunikasi interpersonal yang dilakukannya.

Kalau komunikasi itu hanya dilakukan untuk melamun, menerawang tanpa tujuan yang jelas, itu hanya kegiatan yang mubazir dan membuang-buang waktu.

Beda nilainya bila seseorang berkomunikasi dengan dirinya dalam rangka mencari jawaban atas permasalahan yang ada dalam dirinya atau di sekitarnya. Secara fundamental komunikasi interpersonal yang kita lakukan seyogianya dapat memberikan makna intelektual dan emosional kepada diri kita sendiri, masyarakat, dan lingkungan.

Boleh dibilang, begitu banyak permasalahan di sekitar kita belakangan ini, seperti masalah ekonomi, politik, hukum dan sebagainya yang diekspose secara gamblang oleh media. Butuh kedewasaan untuk menghadapi semua permasalahan itu. Alih-alih ingin melek informasi sehingga melahap semua berita yang tersaji, malah muncul stres dan frustrasi karena merasa apriori dan putus asa pada kondisi saat ini.

Andaikan semua orang memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi dengan diri sendiri, tentu semua permasalahan dapat diminimalisasi sejauh mungkin. Bila para tokoh yang gemar mengeluarkan opini di media massa, sering berkomunikasi interpersonal di sela-sela waktu dan kesibukannya, statemen yang disampaikan ke publik jauh berbeda dari yang beredar sekarang ini.

Pernyataan yang dikeluarkan atas dasar pemikiran mendalam yang diperoleh melalui komunikasi intensif dengan dirinya sendiri, ’’bunyinya’’ akan lebih bijak dan sejuk tanpa mengurangi makna dari apa yang ingin disampaikannya.

Begitu pun dengan publik yang terpapar berbagai konflik permasalahan melalui berbagai pemberitaan di media, dapat mencermati secara lebih mendalam melalui aktivitas komunikasi interpersonal, tentu akan menghasilkan sudut pandang yang jauh berbeda dari apa yang ada di benak mereka saat ini.

Diri Sendiri

Semuanya dimulai dari diri sendiri. Kita tidak boleh hanya berharap bahwa berbagai masalah yang dihadapi bangsa ini dapat terselesaikan dengan berubahnya pola pikir, sikap, dan tindakan para public figure, orang-orang penting yang sekarang ini populer di berbagai media massa. Boleh jadi banyak dari mereka sudah hanyut terlalu jauh dan menyimpang dari apa yang sebenarnya dulu mereka cita-citakan.

Sebab siapa pun dari kita, tentu sejak awal menginginkan kondisi bermasyarakat, berorganisasi, dan bernegara yang baik dan bermartabat, jauh dari tindakan negatif yang membawa bangsa ini terpuruk sedalam sekarang ini.

Namun apa daya, kekuatan emosional dan spiritual mereka tidak cukup tangguh untuk menahan godaan dan bisikan setan sehingga mereka mengabaikan pesan pribadi yang datang dari dalam dirinya sendiri.

Sayangnya orang seperti itu jumlahnya tidak sedikit, bahkan sangat banyak berserak dan terakumulasi menjadi satu seperti gunung es, di mana yang menyembul di permukaan adalah orang-orang sohor yang sebenarnya memiliki peluang dan kesempatan besar untuk membawa perubahan bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya, juga bangsanya.

Makanya kita tidak boleh hanya berharap adanya perubahan dari diri mereka, tapi harusnya kita mencoba membuat perubahan yang paling kecil terlebih dahulu, yaitu dari dalam diri kita sendiri.

Mulailah membiasakan diri untuk mendengarkan kata hati dan pikiran terdalam melalui kegiatan komunikasi interpersonal yang positif dan berkualitas di sela-sela waktu.

Ini memang hanya sebuah gerakan kecil yang tidak terlihat, tidak terasa, namun bila orang yang mau melakukan kegiatan ini dalam jumlah besar dan massal, tentu menghasilkan perubahan yang sangat signifikan bagi masyarakat, lingkungan, dan bangsa.

Makin banyak orang yang aktif melakukan aktivitas komunikasi interpersonal secara berkualitas, akan makin banyak energi positif yang akan diserap oleh masyarakat dan lingkungan.

Untuk memulai aktivitas ini, paling tidak tiap orang harus memiliki kesadaran pribadi (self awareness) mengenai konsep diri tentang bagaimana kita memandang diri kita, dan juga persepsi tentang bagaimana orang lain memandang kita, proses menghargai diri sendiri, dan menyadari bahwa tiap individu memiliki perbedaan satu dengan lainnya.

Orang-orang yang menyebabkan timbulnya berbagai permasalahan yang saat ini muncul di bidang sosial, politik, ekonomi, hukum  dan sebagainya bisa jadi adalah orang-orang yang enggan melakukan aktivitas komunikasi interpersonal. Makanya mereka keras kepala dan congkak, mengaku benar meskipun dalam lubuk hati yang terdalam mereka tahu di mana letak kesalahannya.

Jadi, mari kita membiasakan diri melakukan komunikasi dengan diri sendiri, dengan kadar kualitas yang tinggi agar bisa terhindar dari kemungkinan menjadi orang yang buta mata dan hatinya. (10)
— Trimanah MSi, dosen Fikom, Head of PR & Creativity Unissula Semarang

Tanggapilah tulisan tersebut dengan ketentuan sebagai berikut :

1. diketik dikertas dengan ukuran A4, dengan spasi 1

2. dikerjakan pada kertas maksimal satu halaman saja, jangan lebih dari satu halaman

3. dikumpulkan pada tanggal 21Juni 2012  pada komting yang dijadikan satu dalam satu plastik fotokopi

4. bagi yang sudah maju public speaking, laporan diharapkan dikumpulkan pada hari itu juga, biar lebih mudah penilaian.

5. selamat mengerjakan,,,saya tunggu tanggal 21 Juni 2012,,makasih

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: