Oleh Agung Kuswantoro
Burung adalah binatang berkaki dua, bersayap dan mampu terbang. Ada sekitar 8.500 sampai 9.000 jenis burung yang telah ditemukan, umumnya dapat terbang. Burung unta dan penguin adalah dua jenis burung di antara sekian lainnya yang tidak dapat terbang. Burung unta dinilai sebagai burung yang besar. Beratnya mencapai 136 kg dan tingginya melebihi tinggi manusia, sedang burung terkecil adalah kolibari yang panjangnya hanya 5,7 cm.
Beberapa karakter burung ada dua. Pertama, tawakal lillah artinya usaha maksimal yang selalu bergantung kepada Alloh. Di pagi hari burung meninggalkan sarang keluar dalam keadaan lapar dan sore hari dia kembali dengan kenyang. Dia berserah diri dan berusaha tetapi tidak menanti datangnya rejeki namun terbang mencari rejeki. Hadist HR at Tirmidzi bahwa Rosulullah SAW bersabda : “Seandainya kalian bertawakal kepada Alloh sebenar-benar tawakal maka pasti Alloh menganugerahi kamu rejeki, sebagaimana menganugerahi burung. Dia keluar di pagi hari dalam keadaan lapar, dan kembali di siang hari dalam keadaan kenyang”. Hal ini juga mengandung optimis. Hidup itu harus disikapi dengan optimis sehingga memunculkan percaya diri dan yakin bahwa kehidupan ini sudah ada yang mengatur yaitu Alloh. Alloh sudah menjamin rejeki tiap makhluk, terlebih manusia yang memiliki akal sehingga tidak perlu galau dalam mencari rejeki, yang terpenting adalah melakukan tawakal lillah.
Kedua, kerja sama. Seperti merpati yang menjaga keharmonisan pasangannya ketika mengerami telurnya. Mereka bergantian mengerami telurnya, guna memberikan kesempatan kepada pasangannya untuk memperoleh makanan. Demikian juga burung ababil ketika menyerang tentara Abrahah. Burung ini saling bekerja sama dalam membawa batu-batu dari neraka yang mengandung kuman dan virus untuk memusnahkan pasukan gajah. Mereka hancur dalam sekejap bagaikan daun-daun yang dimakan ulat (QS. Al Fil 1-5).
Funny Birds
Kedua karakter yang dimiliki burung sangat terpuji karena manusia sebagai ciptaanNya yang paling sempurna belum tentu memiliki sifat-sifat yang dimilikinya. Manusia kadang bingung karena tidak mendapatkan uang dalam seharinya, tidak percaya diri karena pesimis terhadap hidupnya, dia cenderung egois dalam masyarakat, dia lebih mementingkan kepentingan pribadinya daripada kelompoknya, dan lainnya.
Melihat hal tersebut sangat pantas jika ada game dinamakan dengan funny birds bukan angry birds. Bagaimana tidak, sifat marah burung tidak ada kecuali jika burung itu merasa terganggu. Namun penulis menjadi sedih jika ternyata ada game angry bird dengan karakter tokoh yang sangat jauh dari karakter burung. Misal red birds, disebutkan di game tersebut tidak memiliki kemampuan yang special. Black bird, si hitam yang menjadi senjata ampuh untuk menghancurkan tempat persembunyian lawan karena burung ini dapat meledak ketika bertabrakan dengan objek lain.
Ironis, karakter burung yang mulia menjadi hancur karena ketidaksesuain dengan sifat dia di game karena mencari hiburan. Padahal, manusia belum tentu meneladani dia. Alangkah baiknya jika karakter burung diinternalisasi pada game tersebut sehingga gamer dapat mengambil message dari permainan tersebut. Misal game yang diciptakan Fahma Waluya Rosmansyah memiliki pesan anti korupsi yang disimbolkan dengan garuda dan tikus. Terlihat jelas dalam game tersebut pesannya yaitu korupsi harus dihancurkan. Bagaimana dengan angry birds? Siapayang marah? Kenapa tidak funny birds? Karena sifatnya yang mulia itu. Penulis bukanlah animator, tetapi yakin bahwa game itu dapat diciptakan sehingga kelak ada game funny birds dengan icon burung yang sedang tersenyum bukan sedang marah. Sebagaimana karakter burung tersebut.
Agung Kuswantoro, pegiat kajian mahasiswa mengaji, dosen Fakultas Ekonomi Unnes