“lookup dan outlook”

Kamis, 21 Maret 2013 di labolatorium computer di kuliah aplikasi computer pendidikan koperasi. Tepat menunjukkan waktu 13.00 WIB, saya menuju ke labolatorium, di mana mahasiswa dan teman saya via amalia sudah stand by di ruangan.

Pekerjaan yang pertama adalah memanggil mereka satu persatu dari mahasiswa, kemudian menyiapkan bahan yang akan diajarkan. Saya mengulang materi minggu kemarin yaitu table. Saya meminta kepada mereka untuk membuka pekerjaan kemarin.

Mereka memanggil filenya di computer dan laptopnya. Setelah mereka mencarinya ternyata mereka yang memakai laptop masih menyimpannya, tetapi bagi yang memakai computer, file mereka hilang.

Dengan kejadian tersebut, maka saya menghitung jumlah mahasiswa yang filenya hilang. Ada 35 mahasiswa yang file hilang dari total 58 mahasiswa.

Saya memutuskan untuk penugasan dari yang saya siapkan materi diblog saya. Mereka download materi kemudian mengerjakan di rumah. Kuliah yang seharusnya 3 sks dilakukan hanya 1 sks tetapi mereka mengerjakan tugas yang nilainya kurang lebih 3 sks.

Ada yang menarik dalam penjelasan saya menurut mereka. Bagi mereka mungkin ini lucu sampai ada yang menyebut “stand up comedi” yang ditujukan kepada saya. Saya menjelaskan materi hari ini yaitu lookup. Sekedar penjelasan yang apa adanya, bukan penjelasan yang sebenarnya. Hal ini bertujuan memancing mereka untuk merespon dari stimuli saya.

Saya mengartikan lookup adalah memandang ke atas. Look itu memandang dan up itu ke atas. Mereka pada tertawa. Lama saya menjelaskan lookup tetapi ketika saya mengatakan lookup mesti (hampir 85%) saya mengatakan outlook sehingga mereka mengingatkan saya dengan kata “lookup, Pak,,bukan outlook”. Kemudian saya menjawabnya “Inna lillahi wainna ilaihi roji’un” wah maaf saya salah terus menyebutkannya. Saya tulis aja biar tidak salah lagi di papan.

Saya menjelaskan kepada mereka bahwa beberapa hari kemarin saya menjelaskan materi outlook di semester dua. Mereka antusias sekali sampai banyak bertanya. Jadi maklum jika saya mengatakan lookup jadi outlook karena look-looknya sama. Jika tidak percaya buka blog saya ketik dipencarian dengan kata “outlook”. Mereka mengetikkannya, wal hasil mereka menemukannya dengan judul “outlook itu apa, Pak?” setelah saya menjelaskan hal itu mereka percaya dengan seringnya pengucapan saya yang salah.

Kejadian tersebut tidak membuat saya mau, justru senang karena mereka mendengarkan kata-kata saya dan mencermatinya. Terbukti ketika saya mengucapkan salah, mereka membenarkannya dengan spontan meski mereka sambil senyum-senyum. Saya sangat berterima kasih dengan mereka karena mereka sudah antuis dengan perkulihan hari itu. Sukses selalu buat kalian semua, mudah-mudahan Alloh memberikan kemudahan diperkuliahan kita…Amin

Materi Lookup

3.5 Membuat Lookup

Lookup adalah fitur yang disediakan Access untuk menampilkan pilihan data, misalnya untuk field Jenis Kelamin tersedia pilihan “Laki-laki” dan “Perempuan”, untuk field Jenis Simpanan tersedia pilihan “Pokok”, “Wajib”, dan “Sukarela”, dan sebagainya.

Gambar 3-28. Contoh tampilan Lookup

Pembuatan Lookup tidak harus dilakukan, namun jika dilakukan akan memberikan manfaat sebagai berikut:

  • Untuk memudahkan pemakai dalam memasukkan data, yaitu tinggal memilih dari data yang tersedia.
  • Untuk membatasi data yang bisa dimasukkan pemakai.
  • Untuk menampilkan data yang lebih mudah dibaca/dimengerti padahal data yang sebenarnya bukan itu. Contohnya adalah data Jenis Kelamin, di mana data yang sebenarnya adalah “L” atau “P” tetapi yang ditampilkan adalah “Laki-laki” atau “Perempuan”.

Sebenarnya, penggunaan control Combo Box untuk menampilkan pilihan data bisa dilakukan langsung pada form atau report. Namun jika kita membuat Lookup pada table, maka ketika field yang yang mempunyai Lookup tersebut ditampilkan (dalam datasheet) atau ditambahkan pada form dan report, maka pengaturan Lookup-nya otomatis mengikuti.

3.5.1 Lookup pada Table Anggota

Berikut ini adalah beberapa Lookup yang perlu Anda buat pada table Anggota. Untuk membuatnya, bukalah table tbl_Anggota dalam Design View.

  • Lookup JenisKelamin

Lookup JenisKelamin didasarkan pada data yang kita sediakan secara langsung (diketik/dimasukkan), yaitu “L” untuk “Laki­laki” dan “P” untuk “Perempuan”. Karena diketik sendiri, tipe sumber data Lookup ini disebut “Value List”.

Klik field JenisKelamin, lalu klik tab Lookup pada Field Properties.

Pilih “Combo Box” sebagai Display Control, lalu atur properti lain hingga menjadi sebagai berikut:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar-3-29. Membuat Lookup Jenis Kelamin

Properti yang perlu diatur adalah:

 

Display Control Combo Box
Row Source Type Value List
Row Source L;Laki-laki;P;Perempuan
Bound Column  
Column Count 2
Column Widths 0cm;1 cm
List Width 1 cm
Limit To List Yes

Catatan: properti yang tidak dicantumkan di sini dibiarkan se­bagaimana aslinya.

  • Lookup Agama

Lookup Agama didasarkan pada table Agama yang sudah kita buat.

Klik field Agama lalu atur properti Lookup sebagai berikut:

Display Control Combo Box
Row Source Type Table/Query
Row Source SELECT tbl_Agama.Agama, tbl_Agama.Urutan FROM tbl_Agama ORDER BY tbl_Agama.Urutan;
Bound Column 1
Column Count 1
Column Widths  
List Width 1cm
Limit To List No

 

Isi properti Row Source di atas merupakan perintah SQL atau query. Untuk membuatnya lakukan langkah-langkah berikut:

  1. Klik tombol Build (       ) di sebelah kanan isian properti.
  2. Muncul Query Builder. pada kotak Show Table, pilih tbl_Agama. Klik “Add” lalu klik “Close”.
  3. Klik-ganda field Agama dari kotak field untuk memasuk­kannya ke dalam grid. Anda bisa juga menyeret field langsung ke dalam kolom pada grid.

Masukkan pula field Urutan ke dalam grid.

  1. Di bawah kolom Urutan, pilih Sort: Ascending.
  2. Hilangkan tanda centang pada baris Show kolom Urutan.

 

 

Gambar 3-30. Membuat query untuk Row Source

  1. Klik tombol “x” untuk menutup Query-Builder (atau pilih menu File > Close pada Access 2007)
  2. Klik “Yes” pada pertanyaan konfirmasi.

 

  • Lookup Tempat Lahir

Lookup Tempat Lahir didasarkan pada nama kota yang di­masukkan pemakai pada field TempatLahir, serta dikom­binasikan juga dengan nama kota yang dimasukkan pada field Kota (alamat). Dengan cara ini pemakai bisa memilih dari nama kota yang sudah pernah dimasukkan, atau menambahkan nama kota baru jika belum ada dalam pilihan.

Untuk menyediakan data nama kota yang sudah pernah di­masukkan, kita perlu membuat sebuah query, yang disimpan dengan nama qry_Kota (akan dibahas tersendiri di seksi se­lanjutnya dalam bab ini. Untuk saat ini Anda bisa langsung memasukkan nama query tersebut pada properti Row Source).

Klik field TempatLahir lalu atur properti Lookup sebagai berikut:

Display Control Combo Box
Row Source Type Table/Query
Row Source qry-Kota
Bound Column 1
Column Count 1
Column Widths  
List Width 1 cm
Limit To List No

selebihnya klik di sini

Siapa Tuhanmu, Mahasiswa?

 

Mahasiswa yang menunggu dosen pembimbingnya di depan ruang dosen. Sebut saja namanya Ratu. Saya perhatikan, dia sudah menanti kurang lebih satu jam dari jam 09.00 WIB. Berarti dia datang jam 08.00 WIB. Jam 10.00 WIB ternyata dosennya ada rapat mendadak di ruang ad hock dan tidak ada kepastian jam berapa rapat berakhir. Dia masih sabar menanti dosennya, Harapannya akan membimbingnya. Dia tidak berani menginformasikan jika dia menunggunya.

Ada juga mahasiswa yang lainnya yaitu Raja (nama samaran). Raja adalah mahasiswa yang sedang merevisi tugas terstrukturnya. Dia ketakutan dengan hasil pekerjaannya. Dalam hatinya, jangan-jangan pekerjaannya salah sehingga nilainya jelek.

Ratu dan Raja adalah bagian dari mahasiswa yang jumlahnya ribuan yang mengalami kegalauan. Jika saya memaknai dia sedang galau hati. Sebenarnya dia memiliki masalah kecil yaitu takut. Ketakutan yang berlebihan yang dialami mereka. Hal ini terlihat dari kalimat mereka seperti jangan-jangan, ah ga enak, aku takut, wah dosennya galak, dan kalimat lainnya.

Pertanyaan dalam peristiwa ini adalah mengapa mereka takut dengan dosen? Mengapa mereka takut dengan hasil pekerjaannya? Apa yang membuat mereka tidak percaya diri dengan hasilnya? Tepatkah jika kita takut pada dosen atau pekerjaan? Mengapa mereka galau hanya karena masalah yang kecil? Apakah mereka tidak mendiskusikan masalahnya pada temannya? Dan pertanyaan lainnya.

Kehilangan Tuhan

Mereka sebenarnya kehilangan Tuhan. Tuhan mereka sebenarnya ada dalam benak hati mereka. Tuhan hadir di mana pun dan dalam keadaan apa pun. Dia ada di mana-mana.

Jika Tuhan ada di mana-mana dan hadir dalam keadaan apapun maka seharusnya mereka tidak gundah. Mereka harusnya mencari dulu Tuhannya. Nah, pertanyaan adalah Tuhan mereka siapa?

Sebagian besar mahasiswa (beragama Islam) yang saya tanyai menjawabnya Alloh.  Bahkan kalimat pertanyaan dianggap aneh seperti “Siapa Tuhanmu?” Ada yang menjawab “Tuhan Yang Maha Esa, Kok aneh pertanyaannya, Alloh, Ini gimana toh pertanyaannya, dan jawaban lainnya. Ketika ada yang menjawab Tuhan Yang Maha Esa, saya komentari Tuhan itu Esa, jika Islam ada Alloh, jika Kristen ada Yesus, jika Budha ada Si Dharta Gautama, dan lainnya. Orang yang beragama mengatakan Tuhan Yang Maha Esa.

Orang Islam dengan tegas menjawabnya adalah Alloh. Namun, apakah lisan mereka sesuai dengan tindakannya? Pertanyaan ini yang perlu kita kaji. Benar tidak Alloh sebagai Tuhannya yang ada dalam tindakannya. Jangan-jangan hanya penegasan secara lisan saja, tetapi belum dalam tindakan atau hatinya.

Jika mulut mereka menjawab Alloh, mengapa kita tidak takut kepada Alloh? Mengapa Ratu dan Raja tidak takut kepadanya? Seharusnya mereka takut kepada Alloh, bukan pada dosen atau hasil pekerjaannya. Bahkan mereka rela untuk mengantri berjam-jam untuk bimbingan dan cemas dengan hasil kerjaannya. Berarti mereka tuhannya dosen, referensi buku, jurnal, dan lainnya.

Apakah mereka terpikirkan bahwa waktu sekarang dhuha, sebelum bimbingan atau kuliah, atau mengumpulkan tugas kita datang dulu ke Alloh atau sebelum mereka presensi dengan dosen, mereka presensi dengan Alloh dengan solat dhuha. Kemudian mereka berdoa Ya Alloh ijinkan saya bertemu dengan dosen pembimbing dan berilah nikmat sehat kepadanya sehingga saya dapat bertemu untuk belajar ilmuMu, dan bukakanlah pikiran saya agar dapat menerima penjelasan dosen, saya pasrahkan semua hasil tugas saya kepadaMu, mudah-mudahan tugas saya bisa diterima oleh pembimbing atau dosen saya, dan seterusnya…Amin

Siapa Alloh?  

Ketakutan mereka terhadap dosen atau tugas sebenarnya dia telah mentuhankan pada yang ditakutinya. Kejadian di atas mengingatkan saya pada wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad SAW dalam QS al Alaq 1-5 yaitu Bacalah dengan menyebut Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia, yang mengajarkan manusia dengan pena, Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.

Berdasarkan asbabul nuzulnya bahwa Nabi merasa ketakutan bertemu dengan Jibril yang membawa wahyu surat tersebut. Tubuh Nabi bergetar, detak jantung yang cepat, badannya dingin dan sebagaimana yang menggambarkan kondisi Nabi ketakutan. Akan tetapi Jibril memberikan penjelasan bahwa Dia diutus untuk menyampaikan wahyu kepadanya. Nabi sebagai manusia biasa, wajar jika merasa ketakutan sebagaimana kita menjumpai orang yang tidak dikenal kemudian orang tersebut menyuruh kita untuk melakukan sesuatu.

Demikian juga Nabi, perasaan tersebut manusiawi sehingga Jibril memberikan pengertian dengan cara memeluknya dan mengatakan Iqra (bacalah) tetapi Nabi menjawabnya “Saya tidak bisa membaca”. Mufassirin mengatakan bahwa Nabi itu Ummi yaitu orang yang tidak bisa membaca dan menulis. Secara bahasa ummi itu ketidaktahuaan lebih banyak dibanding dengan jahlun (bodoh).

Yang menarik adalah kata yang kedua yaitu Nama Tuhanmu. Sebuah jawaban atas kata perintah (amar) yaitu iqro. Sederhana pertanyaannya adalah “Apa yang dibaca? Jawabnya Nama TuhanMu. Ayat tersebut tidak secara langsung menyebutkan bahwa Tuhanmu adalah Alloh.

Dalam Al quran ada beberapa istilah nama Tuhan yaitu ilah dan Rob.  Jika Rob menunjukkan arti umum karena sebelum nabi ada tuhan yang lain yaitu berhala suku quraisy. Sehingga dalam ayat di atas Rob yang seperti apa? Yaitu yang menciptakan manusia dari segumpalan darah.

Penegasan Tuhan disampaikan juga dalam ayat berikutnya yaitu Yang Maha Mulia, yang mengajarkan manusia dengan pena dan mengajarkan manusia apa yang tidak diketahui.

Maksud dari Tuhan di ayat di atas adalah Alloh. Alloh tidak mengenalkan Dzatnya atau dirinya Alloh melainkan melalui ayat atau tanda-tandanya karena Dialah yang mengatur semua yang ada di bumi dan di langit.

Banyak sekali firman Alloh yang mengajak dan menuntut manusia memperhatikan dan mengenalkan sekelilingnya. Di sana terdapat banyak ayat yakni tanda tentang wujud keesaan Alloh. Seperti firman Alloh “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, bahtera-bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Alloh turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan (suburkan) bumi sesudah mati (kering)nya dan Dia sebarkan di bumi segala jenis hewan dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, sesungguhnya terdapat ayat-ayat bagi kaum yang berakal (QS al Baqoroh 164).

Boleh jadi kita merasa ajakan di atas sangat luas, maka tempat lain Alloh berfirman dan di bumi itu terdapat ayat-ayat bagi orang yang hendak yakin, dan demikian juga dalam diri kamu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?

Inti ayat-ayat di atas adalah Alloh itu ad dhohir dan bathin. Dhohir yaitu Nampak jelas melalui ayat-ayatNya di alam raya. Dia menunjukkan kerajaan dan kekuasaanNya dengan manyadarkan kita dalil-dalil wujudNya terbentang di mana-mana.

Demikian juga mahasiswa harus cerdas jika hanya ada permasalahan bimbingan atau tugas mata kuliah jangan berputus asa karena Alloh ada secara dhohir dalam kampus melalui malaikatNya dengan cara menghadirkan dosen lain untuk sharing mengenai materinya atau bertemu teman membahas materi tugas yang diberikan dosen atau menemukan buku referensi yang sedang dibutuhkan. Bukan ketidak adanya dosen yang dituju menjadikan dia tidak berhasil, melainkan Alloh dengan sifat “Maha Tampak” menggantikan dengan lainnya melalui malaikat yang berwujud manusia.

Alloh juga al Bathin yaitu Yang tersebunyi hakekat, bukan karena tidak jelas, tetapi justru karena Dia semakin jelas sehingga mata dan pikiran silau bahkan tumpul, tak mampu memandangNya. Misal matahari tidak beredar, maka kita dapat menduga cahaya yang terlihat di bumi bersumber dari benda. Kita tidak akan menduga bahwa dia adalah akibat cahaya matahari. Tetapi karena matahari menghilang dari ufuk dan terbenam maka ketika itu sadar bahwa penyebabnya adalah matahari, dan matahari ada wujudnya.

Misal mahasiswa sedang menunggu dosen dan tidak ada kepastian untuk bertemu atau susah mencari buku, maka temui Alloh melalui sholat dhuha atau ambil wudhu mendoakan bahwa dosen yang akan ditemui ada atau dipermudah dalam pertemuannya. Dalam keyakinan dia bahwa Alloh itu ada di sajadah sholah dhuha atau donya sehingga apabila tiba-tiba dosen ada di meja tugasnya itu menunjukkan keberadaan Alloh ada melalui kehadiran dosen. Itu  makna al bathin yang sederhana.

Alloh yang ad Dhohir dan al Bathin itu ada dalam benak mahasiswa tidak ada istilah galau atau bingung karena Alloh ada di mana-mana. Tugas kita adalah mencarinya melalui ayat-ayatNya dengan melihat kesuksesan teman, kepandaian orang lain, solat sunah, dhuha, sedekah, dan perbuatan baik lainnya. Dengan demikian istilah takut itu tepat ditujukan kepada Alloh, bukan kepada ciptaanNya. Dosen, kampus, buku referensi, jurnal, dan lainnya itu hanya sebagain kecil dari yang ada di ad dhohirNya. Mereka bukan tuhan.

Bahkan kita jika menemui ad DhohirNya, maka akan menemukan al bathinNya melalui ayat-ayat yang di lingkungan kampus dengan mengambil hikmah atau pelajaran di setiap peristiwa. Mari kita berlomba-lomba mencari pintu Alloh dengan jalan masing-masing. Insya Alloh, Alloh yang akan menyambut kedatangan kita. Bukankah Alloh akan mendatangi hamba dengan berlari jika hamba datang dengan merangkak? Mengapa kita tidak mencarinya?  Wa’aallohu ‘alam

PERENCANAAN TEACHING FACTORY DALAM UPAYA MENANAMKAN NILAI-NILAI ENTERPRENEURSHIP DI SMK NEGERI 6 SEMARANG

agungbinmadik@yahoo.com

Vocational education as one of the aims is to prepare students to enter the workforce and creating jobs with entrepreneurship. The focus of the planning problem is the teaching factory. Formulation of the questions in this study were (1) How to identify needs and problems of teaching factory? (2) Policies teaching factory? (3) What teaching strategies factory? (4) How to formulate the development of teaching factory pattern? (5) How does a preliminary evaluation of teaching factory? This research approach is qualitative approach with case studies. Collection techniques of observation, interviews, and document study. Validity of the degree of confidence, keteralihan, dependency, and certainty. The conclusions in this study were (1) The identification of common needs and problems of each teaching unit that adopt factory production, (2) Teaching factory provides its own policy on each policy of basic production unit, part, and the general (3) strategies used in this study with SWOT analysis approach. (4) The development by improving the quality of products and services, human resource professionals, and private participation in investment (5) Evaluation conducted through the introduction of financial reporting is made of each UP, and the correction of the activities in the UP, and the SOP. Suggestions in this research is to teaching factory, should have a broad policy in managing the UP and the uniformity of the program based on the length of time, (2) For schools, the school put the factory level with the school teaching, (3) For other educational institutions, input in developing teaching factory, (4) For other researchers, as a factory Referrals about teaching, and to examine the other side.Kata Kunci : Perencanaan Teaching Factory, Nilai Entrepreneurship

Keywords: Teaching Planning Factory, The Entrepreneurship

 

PENDAHULUAN

 

*) Pascasarjana, Unnes

Pentingnya peranan pendidikan sebagaimana dalam UUD 1945, pemerintah mengusahakan untuk menyelenggarakan suatu sistem melalui lemabaga pendidikan. Lembaga pendidikan yang mampu mengatasi permasalahan negara seperti pengangguran, pengangguran tertinggi sebagaimana ada pada SMA dan SMK sebagaimana Badan Pusat Statistik (2012). Prosser dalam Adriyanto (2011:2) bahwa sekolah vokasional dapat mendapatkan pekerjaan yang ada di industri. SMK sebagai salah satu lembaga pendidikan yang tujuannya adalah menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja dan mengembangkan sikap profesional, menyiapkan siswa agar mampu memilih karir, mampu berkompetisi dan mampu mengembangkan diri, menyiapkan tenaga kerja, dan memiliki tanggung jawab yang sangat relevan terhadap pembentukan jiwa entrepreneurship bagi lulusannya.

Pendidikan kewirausahaan di Indonesia masih kurang memperoleh perhatian yang cukup memadai, baik oleh dunia pendidikan maupun masyarakat. Secara kurikulum pendidikan kewirausahaan masuk dalam adaptif, artinya bahwa terdapat beberapa teori yang harus dipelajari oleh siswa, sehingga cenderung pendidikan kewirausahaan bersifat teoritis di kelas, sedangkan masyarakat masih memandang bahwa menjadi pegawai lebih nyaman dibandingkan dengan entrepreneurship. Meredith dalam Suprojo (1999), memberikan ciri-ciri seseorang yang memiliki karakter wirausaha sebagai orang yang percaya diri, berorientasi tugas dan hasil, berani mengambil risiko, berjiwa kepemimpinan, berorientasi ke depan, dan keorisinalan.

Berdasarkan  survey yang dilakukan oleh peneliti, bahwa ada keunikan nya yaitu penanaman kewirusahaan saling mengintegrasikan antara pembelajaran pendidikan kewirusahaan dengan teaching factory dan keterserapan lulusannya bekerja sesuai dengan bidang, bahkan ada yang memiliki usaha sendiri (Bimbingan Konseling SMK Negeri 6 Semarang). Hal ini karena di seklah tersebut terdapat teaching factory.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana perencanaan teaching factory dalam upaya menanamkan nilai-nilai entrepreneurship di SMK Negeri 6 Semarang? Pertanyaan-pertanyaan yang lebih spesifik sebagai berikut (1) Bagaimana mengidentifikasi kebutuhan dan masalah teaching factory? (2) Kebijakan-kebijakan apa saja yang digunakan teaching factory? (3) Bagaimana strategi dalam teaching factory? (4) Bagaimana merumuskan pola pengembangan dalam teaching factory? (5) Bagaimana evaluasi pendahuluan teaching factory?

TINJAUAN PUSTAKA

Perencanaan merupakan bagian dari manajemen. Tidak ada proses dalam manajemen yang dilakukan tanpa melalui perencanaan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat (Hanafi, 2003:6) yang mendefinisikan manajemen sebagai proses merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi dengan menggunakan sumber daya organisasi. Handoko (2003:77) menyatakan bahwa perencanaan adalah proses dasar di manajemen memutuskan tujuan dan cara pencapaiannya. Perencanaan dalam organisasi adalah esensial, karena dalam kenyataannya perencanaan memegang peranan lebih dibanding fungsi-fungsi manajemen lainnya. Menurut (Sagala, 2009:113) perencanaan strategis di sekolah mencakup lima langkah yaitu: (1) perumusan misi (2) asesmen lingkungan eksternal (3) asesmen organisasi (4) perumusan tujuan khusus dan (5) penentuan strategi. Beberapa elemen penting dalam teaching factory yang perlu dikembangkan yaitu standar kompetensi, siswa, media belajar, perlengkapan dan peralatan, pengajar, penilaian prestasi belajar, dan pengakuan kompetensi (Zaman, 2010:11). Guruvalah (2010:2) Unit produksi dan jasa merupakan suatu aktivitas bisnis dilakukan secara berkesinambungan dalam mengelola sumber daya sekolah sehingga dapat menghasilkan produk dan jasa yang mendatangkan keuntungan. Teaching factory hanya melibatkan indvidu sekolah yang berkompeten, sedangkan unit produksi, tidak memperhatikan kompetensinya (Bambang dan Suci 2006:8).

Menurut para ahli kewirausahaan, ada banyak nilai-nilai kewirausahaan yang mestinya dimiliki oleh peserta didik maupun warga sekolah yang lain. Namun, di dalam pengembangan model naskah akademik ini dipilih beberapa nilai-nilai kewirausahaan yang dianggap paling pokok dan sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik. Beberapa nilai-nilai kewirausahaan beserta deskripsinya yang akan diintegrasikan melalui pendidikan kewirausahaan yaitu mandiri, kreatif, berani mengambil resiko, berorientasi pada tindakan, kepemimpinan, kerja keras, jujur, disiplin, inovatif, tanggung jawab, kerja sama, pantang menyerah, komitmen, realistis, resa ingin tahu, komunikatif, dan motivasi kuat untuk sukses (Kementerian Pendidikan Nasinal (2011:10-11).

METODE RISET

Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus. Rancangan penelitian (1) peneliti melakukan studi eksplorasi dan dokumentasi perencanaan teaching factory yang meliputi visi, misi, tujuan, kebijakan, program, strategi, dan evaluasi pendahuluan (2) pengumpulan data awal guna memfokuskan masalah penelitian, (3) penjadualan penelitian dengan sekolah (4) pemodifikasian rancangan penelitian dan peneliti pengembangan masalah, (5) peneliti melakukan pengumpulan data dan pengelompokannya (6) peneliti melakukan kegiatan analisis data yang telah diperoleh dari hasil penelitian.

Data utama diperoleh dari ketua teaching factory dan manager on duty, DUDI, siswa, dan guru. Sedangkan data pendukung adalah dokumen-dokumen yang ada pada unit produksi dan teaching factory (Moleong,). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara observasi, wawancara, dan studi dokumen. Observasi ini dapat dilakukan pada ruang garmen, labolatorium boga, lapangan gebyar karya, salon kecantikan, dan lobby hotel Rumpita. Sasaran wawancara dalam penelitian ini adalah ketua teaching factory, manager on duty, siswa, guru, dan DUDI. Dokumen dalam penelitian ini dokumen mengenai teaching factory berupa produk dan jasa, data yang diperoleh di surat kabar, website mengenai teaching factory.

Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Ada empat kriteria yang digunakan, yaitu derajat kepercayaan, keteralihan , (kebergantungan dan kepastian. Triangulasi metode digunakan sebagai upaya untuk mengecek keabsahan data melalui pengecekan kembali apakah prosedur dan proses pengumpulan data sesuai dengan metode yang absah. Menurut Miles dan Huberman dalam (Sugiyono: 2009) mengatakan bahwa teknik analisis data dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu reduksi data, data display, dan tahap verifikasi.

 

HASIL  DAN TEMUAN

Teaching factory yang ada pada SMK Negeri 6 Semarang memiliki pengelola tersendiri. Pengelola terdiri dari kepala sekolah, ketua teaching factory, bendahara, dan sekretaris. Ketua teaching factory memiliki kewenangan terhadap empat unit produksi yaitu unit produksi perhotelan, jasa boga, busana butik, dan kecantikan. Perencanaan teaching factory yang ada di SMK Negeri 6 Semarang berupa visi, misi, tujuan, dan program-program. Perencanaan teaching factory diwujudkan dalam perencanaan pada tiap-tiap unit produksi. Masing-masing unit produksi memiliki perencanaan tersendiri yang berbeda dengan unit produksi antar satu dengan yang lainnya. Visi teaching factory adalah mewujudkan SMK Negeri 6 Semarang sebagai pencipta sumber daya manusia profesional melalui teaching factory dalam bidang tata boga, tata busana, tata kecantikan, dan akomodasi perhotelan. Misi teaching factory adalah membentuk tamatan yang berkepribadian unggul  dan mampu mengembangkan diri sesuai bidang yang ada di unit produksi, menyiapkan tenaga terampil dibidang tata kecantikan, busana, tata boga dan akomodasi hotel, dan menyiapkan wirausahawan. Program kerja teaching factory SMK Negeri 6 Semarang adalah membuat struktur organisasi, menyusun program kerja tahunan, rapat sosialisasi program kerja teaching factory kepada unit produksi keahlian, mengarahkan dan membimbing pelaksanaan kegiatan kegiatan unit produksi, promosi, rapat koordinasi, malaksanakan kegiatan kewirausahaan, membuat kerja sama dengan industri dan sekolah lain, melaksanakan pembinaan, memeriksa pembukuan dan administrasi unit produksi program keahlian, malaksanakan studi banding, dan membuat laporan akhir semester.

Visi unit produksi perhotelan adalah mewujudkan SMK Negeri 6 Semarang sebagai pencipta sumber daya manusia profesional di bidang akomodasi perhotelan yang berkompeten untuk menuju era globalisasi. Misinya adalah mewujudkan tamatan yang berkepribadian unggul dan mampu mengembangkan diri serta menyiapkan tenaga profesional di bidang akomodasi perhotelan, menjadikan SMK Negeri 6 Semarang yang mandiri, menghasilkan wirausawahan dan sebagai sumber pusat informasi perhotelan. Program keahlian hotel dan restoran bertujuan untuk melaksanakan pekerjaan dilingkup front office sebagai reception, reservation, telephone operator dan porter, melaksanakan pekerjaan dilingkup housekeeping sebagai public area attendant, room attendant, order taker, linen dan uniform attendant dan laundry attendant, mengolah dan menyajikan makanan kontinental yang terdiri dari makanan pembuka, makanan utama dan makanan penutup, mengolah dan menyajikan makanan Indonesia yang terdiri dari makanan pembuka, makanan pokok, lauk pauk dan makanan penutup, melayani makan dan minim baik di restoran maupun di kamar tamu, dan lainnya.

Visi Unit Produksi Jasa Boga adalah mewujudkan tamatan program keahlian tata boga sebagai pencipta sumber daya manusia yang mampu menghadapi era global. Misinya adalah membentuk tamatan yang berkepribadian unggul, kreatif, dan inovatif, mendidik dan menyiapkan wirausahawan yang disiplin, tangguh, dan mandiri, mempersiapkan tenaga kerja terampil di bidang tata boga. Program keahlian tata boga bertujuan untuk mengelola dan menyajikan makanan kontinental yang terdiri dari makanan pembuka, makanan utama dan makanan penutup, mengolah dan menyajikan makanan Indonesia yang terdiri dari makanan pembuka, makanan pokok, lauk pauk dan makanan penutup, melayani makan dan minum baik di restoran maupun di kamar tamu serta menata meja makan dan meja prasmanan, mengolah dan menyajikan aneka minuman non alkohol, mengorganisir operasi pelayanan makan dan minum di restoran.

Visi program studi busana adalah memujudkan SMK Negeri 6 Semarang sebagai pencipta sumber daya manusaia profesional di bidang tata busana yang bertakwa untuk menuju era globalisasi. Misinya adalah membentuk tamatan yang berkepribadian unggul dan mampu mengembangkan diri, menyiapkan tenaga terampil di bidang tata busana, menyiapkan wirausahawan, dan menjadikan SMK Negeri 6 Semarang yang mandiri dan sebagai sumber informasi tata busana. Program Keahlian tata busana bertujuan untuk mengukur, membuat pola, menjahit, dan meyelesaikan busana, memilih bahan tekstil dan bahan pembantu secara tepat, menggambar bermacam – macam busana sesuai kesempatan, menghias busana sesuai desain, dan mengelola usaha dibidang busana. Fasilitas Program Keahlian tata busana adalah ruang praktik, mesin jahit manual dan otomatis, mesin obras, mesin lubang kancing, mesin industri, gunting pemotong listrik, alat pembuat pola, desain dan sarana pelatihan di sekolah berupa sanggar busana.

Visi unit produksi jasa kecantikan yaitu mewujudkan SMK Negeri 6 Searang sebagai pencip sumber daya manusia profesional di bidang tata kecantikan yang bertaqwa untuk menuju era globalisasi. Misi unit produksi jasa kecantikan adalah membentuk tamatan yang berkepribadian unggul dan mampu mengembangkan diri serta menyiapkan tenaga terampil di bidang tata kecantikan, menyiapkan wirausahawan, menjadikan SMK 6 Semarang yang mandiri, dan sebagai sumber informasi tata kecantikan. Program keahlian tata kecantikan terbagi menjadi dua program studi yaitu kecantikan kulit dan rambut. Kecantikan kulit bertujuan untuk menerapkan pengetahuan anatomi dan fisiologi kecantikan, menentukan kosmetika kecantikan, merawat kulit wajah, merias wajah, merawat tangan dan kaki, dan lainnya.  Kecantikan rambut bertujuan untuk  menerapkan pengetahuan anatomi dan fisiologi kecantikan, menentukan kosmetika kecantikan, mencuci rambut, merawat kulit kepala dan rambut, mengeringkan rambut dengan alat pengering, memangkas rambut, dan lainnya. Program kerja tahunan unit produksi kecantikan yaitu membuat struktur organisasi, menyusun program kerja tahunan, rapat koordinasi dan sosialisasi program kerja, pengarahan dan pembimbingan kegiatan unit produksi, promosi, dan repat koordinasi. Membuat struktur organisasi bertujuan untuk membagi tugas sesuai kedudukan masing-masing. Tujuan menyusun program kerja tahunan adalah sebagai acuan pelaksanaan unit produksi. Tujuan rapat koordinasi dan sosialisasi program kerja adalah menyampaikan program kerja kepada semua warga SMK. Tujuan pengarahan dan pembimbingan adalah agar kegiatan unit produksi terkoordinasi, tujuan promosi adalah mengenalkan  produk unit produksi kecantikan. Rapat koordinasi bertujuan utnuk mengevaluasi kegiatan kerja.

Kebijakan dalam teaching factory adalah kebijakan yang ada pada pokok, umum, dan bagian. Kebijakan pokok berupa tiap unit produksi membuat laporan keuangan setiap bulan. Laporan keuangan ini dibuat oleh manajemen yang ada pada unit produksi, yang ditandatangani oleh ketua unit produksi dengan sepengetahuan kepala sekolah. Kebijakan yang secara umum adalah kebijakan mengenai ketentuan siswa dalam praktek di teaching factory, bahwa siswa kelas X belum memasuki tempat teaching factory. Sedangkan siswa kelas XI, memasuki teaching factory dan siswa kelas XII, tidak masuk secara penuh praktek di teching factory.

Kekuatan teaching factory SMK Negeri 6 Semarang adalah peralatan yang lengkap pada masing-masing unit produksi yaitu perhotelan, jasa boga, busana butik, dan kecantikan. Peralatan tersebut sangat menunjang dalam memproduksi dan melayani pelanggan baik berupa produk maupun jasa. Kekukuatan lainnya adalah selain siswa memiliki kreativitas yang tinggi dan siswa juga memiliki pangsa pasar tersendiri. Siswa menjual produknya sendiri ke pelanggan baik teman atau pun tetangga rumah. Selain itu, sekolah memiliki koneksi yang banyak dengan DUDI.

Kelemahan teaching factory adalah Sumber Daya Manusia yang mengelolanya. Tidak adanya pengelola yang secara penuh mengurusi teaching factory, belum profesionalnya pengelolaan teaching factory. Pengelolaan teaching factory, masih sama halnya dengan pengelolaan unit produksi.

Peluang teaching factory adalah pemasaran yang lebih luas, mengingat tempat teaching factory dekat dengan perkotaan diharapkan dapat menjual lebih banyak produk dan jasa. Pemasaran yang luas, mengingat palanggan unit produksi dan jasa yang ada di teaching factory sudah banyak baik instansi pemerintah, swasta, dan beberapa tetangga sekolah. Peluang lain adalah jika ada moment tertentu, membuat proposal yang akan diajukan, sebagaimana Semarang Night Carnival (SNC) .

Ancaman teaching factory terletak pada sumber daya manusianya dalam mengelola unit produksi, sehingga berpengaruh pada produksi dan jasa yang dihasilkan. Selama ini yang terjadi seperti itu, teaching factory menolak beberapa tawaran yang diberikan pelanggan karena unit produksi kekurangan tenaga. Tantangan lain adalah pemasaran yang global melalui website.

Pengembangan teaching factory dilakukan melalui menjaga kualitas produk dan jasa yang dihasilkan, pengembangan sumber daya yang profesional, pengembangan lain adalah dibutuhkan partisipatif dalam masyarakat dalam pengelolaan modal. Modal yang selama ini adalah berasal dari bantuan pemerintah. Pengembangan lain pemasaran melalui outlet-outlet.

Evaluasi pendahuluan teaching factory dalam hal ini adalah evaluasi dalam perencanaan berupa laporan keuangan yang dibuatkan pada akhirnya bulan yang dibuat oleh masing-masing unit produksi, membuat beberapa koreksi dari tindakan yang telah dilaksanakan. Untuk mendukung pengawasan unit produksi kecantikan memiliki SOP) sesuai dengan kebutuhan yang di unit produksi

Visi SMK Negeri 6 Semarang juga dijabarkan melalui misi sekolah yang sesuai dengan visi sekolah. Visi teaching factory menunjukkan sangat sederhana dan simpel yaitu mewujudkan sumber daya manusia yang profesional pada bidang keahlian yang dimiliki yaitu tata boga, tata busana, tata kecantikan, dan akomodasi perhotelan. Visi tersebut kurang kompleks dalam penjabarannya, karena visi sekolah adalah menjadi sekolah yang bertaraf internasional yang dilandasi beriman, bertakwa dan berbudaya Indonesia. Teaching factory yang merupakan milik sekolah, maka teaching factory harus mampu menjabarkan visi yang lebih detail berdasarkan pada kemampuan dan potensi teaching factory.

Misi teaching factory masih bersifat lebih luas dibanding dengan misi sekolah, dengan adanya tambahan kepribadian unggul dan mampu mengembangkan diri. Sifat profesional yang ada pada visi teaching factory dijabarkan dengan pribadi unggul dan pengembangan diri. Misi tersebut sudah ada penekanan pada mutu lulusan yang diharapkan oleh siswa. Hal ini juga sejalan dengan misi yang ada pada unit produksi jasa akomodasi perhotelan yang hampir sama dengan teaching factory. Akan tetapi, berbeda dengan unit produksi jasa boga, dalam misinya adanya tambahan karakter menyiapkan wirausahawan.

Dari keempat unit produksi adanya kesamaan dalam visi dan misi, akan tetapi pada unit produksi jasa boga, busana, dan kecantikan memunculkan karakter wirausaha. Hal ini juga ditunjang oleh beberapa program dari sekolah dengan mengadakan workshop entrepreneurship dan praktek-praktek di unit produksi yang menanamkan sikap-sikap wirausaha. Program kerja unit produksi akomodasi hotel dalam kewirausahaan diajarkan bagaimana cara bersikap berwirausaha melalui pekerjaan front office sebagai reception, reservation, telephone operator dan porter. Dalam hal ini siswa diajarkan untuk kerja keras yang diwujudkan dengan perilaku yang bersungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas dan mengatasi hambatan yang dihadapi ketika siswa praktek sebagai reception.

Dari keempat tujuan unit produksi diperoleh bahwa ada kesamaan dalam pencapaian tujuan, yaitu tujuan menggambarkan tingkat mutu yang perlu dicapai, terpacu pada visi dan misi unit produksi, teaching factory, dan sekolah, terpacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh sekolah sesuai dengan program studi masing-masing. Hal ini terlihat pada tujuan pada masing-masing unit produksi yang bersifat khusus dan spesifik

Dengan adanya kebijakan bagian yang terlalu luas pada unit produksi, menjadikan teaching factory tidak dapat memberikan kontribusi yang lebih pada unit produksi. Di mana unit produksi, bagian dari teaching factory. Ada kelebihan ketika teaching factory memberikan kebijakan bagian yang lebih pada unit produksi. Unit produksi mengelola secara optimal, tanpa adanya campur tangan kepada teaching factory. Unit produksi dapat memanfaaatkan semua sumber daya yang ada pada unit produksi seperti guru, siswa, peralatan, dan pemasaran yang digunakan oleh unit produksi tersebut.

Kekuatan teaching factory adalah sarana dan prasarana yang lengkap. Teaching factory memanfaatkan kemampuan yang dimilikinya yaitu lokasi sekolah strategis. Teaching factory juga memanfaatkan kemampuan siswa yang dimiliki dengan memasarkan produk. Kemampuan yang digunakan adalah dengan pemasaran yang sederhana, yaitu door to door, pemasaran yang secara langsung dengan menawarkan kepada orang yang di sekitar kampus, tamu hotel, dan beberapa ke instansi pemerintah atau swasta.

Kelemahan yang ada di teaching factory adalah sumber daya manusia sebagai pengelola, secara struktur organisasi bahwa dalam teaching factory terdiri dari ketua, bendahara, dan sekretaris serta didukung oleh unit-unit yang berjumlah empat (akomodasi hotel, kecantikan, busana, dan tata boga). Teaching factory membutuhkan pengelola yang full time, karena selama ini ketua teaching factory adalah guru yang sudah tersertifikasi di mana beban mengajar adalah 24 jam. Kelemahan lain adalah teaching factory belum memiliki outlet-outlet sebagai mana dalam sebuah perusahaan yang menjual produk dan jasa yang akan dilayani. Selama ini, teaching factory hanya menjualkan secara door to door.  Artinya bahwa penjualan dilakukan dengan secara langsung.

Peluang teaching factory adalah adanya kerja sama dengan luar negeri seperti Malaysia dan Singapura, maka hal ini dapat memberikan bagi teacing factory dalam memperluas atau mengembangkan teaching factory di berbagai dunia industri dan dunia usaha yang diluar negeri.

Ancamannya adalah ketika teaching factory menolak akan pesanan berupa produk dan jasa dari pelanggan. Ancaman ini dapat dihindari dengan adanya pengelola yang lebih full time. Pengelola yang full time dapat mengurangi dan menghindari dari penolakan order.

Pengembangan yang paling utama adalah pada pengembangan sumber daya manusia. Pengembangan sumber daya manusia menjadi focus utama dalam teaching factory karena teaching factory membutuhkan pengelola yang full time. Kendala yang selama ini adalah menolak tawaran dari pelanggan, karena tenaga yang terbatas. Mengingat beban kinerja guru yang tinggi, maka dibutuhkan sumber daya manusia dari luar, yaitu dengan merekrut tenaga dari luar sekolah. Hal ini digunakan agar sekolah dapat memproduksi dan melayani jasa dari pelanggan.

Evaluasi pendahuluan dilakukan dengan menanyakan pada unit produksi dan jasa mengenai order dari masing-masing unit produksi dan jasa. Setiap unit produksi dan jasa memiliki kegiatan dan program tersendiri. Dari kegiatan dan program tersebut, teaching factory mengecek setiap kegiatan dan program yang akan dilaksanakan atau yang sedang dilaksanakan. Karena antar unit produksi dan jasa memiliki kegiatan dan program yang berbeda-beda. Sehingga berpengaruh pada omzet teaching factory, ketika teaching factory omzet menurun, maka teaching factory mengkajinya. Sebagaian besar permasalahan omzet menurun adalah ketika memasuki bulan Juni, Juli, dan Agustus. Hal ini diakibatkan oleh karena siswa tidak beraktivitas atau tidak memproduksi dan melayani jasa yang ada di teaching  factory.  Hal ini dapat dihindari dengan cara mengangkat pegawai baru dari luar sekolah. Karena sebuah factory atau perusahaan jika tidak memproduksi akan barang, maka dapat dikatakan perusahaan tersebut tidak beroperasi.

 

SIMPULAN

Simpulan dalam Penelitian ini adalah (1) Adanya kesamaan identifikasi kebutuhan dan masalah dari masing-masing unit produksi yang mengadopsi dari teaching factory, (2) Kebijakan pokoknya yaitu tiap unit produksi wajib melaporkan kegiatan, program dan keuangan kepada teaching factory tiap akhir bulan. Kebijakan umum yaitu siswa kelas X mendapatkan pengenalan kewirausahaan, kelas XI terlibat secara langsung di teaching factory dan siswa memasarkan produk dan jasa dari yang telah dibuat, kelas XII keterlibatan praktek di teaching factory berkurang karena fokus pada UN. Kebijakan bagian teaching factory adalah tiap unit produksi diberi kewanangan dalam merumuskan identifikasi kebutuhan dan masalah, (3) Strategi yang digunakan dalam penelitian ini dengan pendekatan analisis SWOTnya yaitu sarana dan prasarana yang memadai, produk dan jasa yang dihasilkan sudah dikenal orang, kreativitas siswa yang tinggi, siswa memiliki pangsa pasar tersendiri, letak yang strategis, DUDI yang kuat, dan kepemimpinan kepala sekolah. Kelemahannya adalah sumber daya manusia terutama pengelolanya, belum memiliki outlet-outlet, pemasaran masih sederhana. Peluangnya adalah adanya kerjasama dengan beberapa DUDI di luar negeri, ekspansi pasar pada instansi pemerintah dan swasta, dan memanfaatkan moment-moment tertentu. Ancamannya adalah penolakan order yang akan mengakibatkan pada menurunnya kepercayaan pelanggan, (4) Pengembangannya melalui peningkatan kualitas produk dan jasa melalui pengakuan Kementerian terkait. SDM yang professional, dan partisipasi swasta dalam memberikan modal, sehingga tidak hanya bergantung pada pemerintah. Pengembangan lokasi melalui outlet-outlet sebagai upaya meningkatkan pemasaran, (5) Evaluasi pendahuluan teaching factory dilakukan melalui pelaporan keuangan yang dibuat oleh masing-masing unit produksi, dan koreksi terhadap kegitan yang telah dilakukan pada moment tertentu. Selain itu, adanya SOP pada setiap langkah kerja di unit produksi dijadikan sebagai evaluasi pendahuluan.

Saran dalam penelitian ini adalah (1) Bagi teaching factory, perlu adanya keseragaman dalam membuat program-program kegiatan yang berdasarkan waktu seperti program jangka panjang, menengah, dan pendek. Karena tidak semua unit produksi dan jasa memiliki program berdasarkan waktu. Selain itu teaching factory, seharusnya memiliki kebijakan yang luas dalam mengelola di UP (2) Bagi sekolah, seharusnya sekolah menempatkan teaching factory sejajar dengan sekolah, bukan teaching factory berada di bawah sekolah. Hal ini menjadikan teaching  factory dalam memberikan keputusan terutama dalam koordinasi harus melibatkan kepala sekolah, sehingga menjadikan ketidaknyamanan dalam membuat keputusan bagi pengelola teaching  factory, (3) Bagi sekolah lain, sebagai bahan referensi dalam mengembangkan teaching factory dan kewirausahaan (4) Bagi peneliti lain, dibutuhkan penelitian lanjutan yang mengkaji tentang pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan teaching factory atau model permodalan yang ada di teaching factory, dan lainnya.

Daftar Pustaka

Adriyanto, M. 2011. 16 Prinsip Pendidikan Vokasional dari Prosser. Yogyakarta: UNY. didownload pada www.1ptk.blogspot.com pada tanggal 3 Agustus 2012

Bambang dan Suci. 2006. Manajemen Unit Produksi dan Jasa. didownload tanggal 12 Januari 2012.

Badan Pusat Statistik (BPS). 2012.Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)Menurut Pendidikan Tinggi yang Ditamatkan 2010-2011. http://www.bps.go.id.

Bimbingan K. 2012. Data Prosentase Keterserapan Tamatan Tahun 2009/ 2010 sampai 2010/2011. BK SMK Negeri 6 Semarang.

Guruvalah. 2010. Kepala Sekolah sebagai Wirausahawan.www.dc96.4shared.com/doc. 23 Maret 2012.

Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen.Yogyakarta : UGM Press

 

Hanafi, M. 2003. Manajemen.Yogyakarta : YKPN

 

Hasibuan, M. SP. 2001. Manajemen.Jakarta :BumiAksara.

 

Kementerian Pendidikan Nasional. 2011. Bahan Pelatihan Pengutan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan nilai-nilai Budaya .Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kurikulum.

 

Moleong, L. J. 2010. Metodelogi Penelitian. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

 

SMK Negeri 6 Semarang. 2012. Visi dan misi SMK Negeri 6 Semarang. http://smkn6smg.sch.id/

 

Sagala, 2009. Memahami Organisasi Pendidikan. Bandung : Alfabeta. Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitas. Bandung : CV Alfabeta.

 

Suprojo, P. 1999. Pengembangan Budaya Kewirausahaan melalui Matakuliah Keahlian. IKIP Yogyakarta pada tanggal 17 dan 19 Juli 1999.

 

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung : Citra Umbara.

Materi Pertemuan Kedua Aplikasi Access

 BAB I

Mengenalkan Access

 

Access merupakan tool database yang ada dalam Microsoft. Saat ini, tool yang tersedia untuk mengelola database secara mudah dan cepat adalah access. Tool yang lain yang dulu sempat marak, kini hampir “tinggal kenangan”.

 

Cobalah periksa software yang tersedia pada computer atau laptop yang berbasis windows, maka akan menemukan software untuk mengetik bernama Microsoft word, software untuk menghitung/ membuat lembar kerja bernama Microsoft excel, dan software lain yang tergabung dalam paket microsoft office. Salah satu diantara software yang khusus disediakan untuk mengelola database adalah Microsoft access.

 

Microsoft access sebai tool pengelola database dikenal mudah digunakan dan konvenien (mudah didapat). File database yang diciptakannya bisa dibawa ke mana-mana, berupa hanya sebuah file, hampir sama dengan file dokumen Microsoft word atau excel.

 

Keistimewaan access antara lain yaitu mebuat database sendiri. Software lain, bahkan memanfaatkan file database yang dibuat access ini. Selain itu, access bisa digunakan untuk mengelola database yang dibuat oleh system lain, baik system database server yang berskala enterprise, maupun file database “lama” seperti yang berformat.dbf.

 

Sistem Database

Perlu disampaikan di sini bahwa sistem database bisa di­golongkan ke dalam dua golongan, yaitu desktop database dan database server.

 

Desktop database adalah sistem database yang bisa Anda pasang pads komputer desktop atau laptop, sedangkan database serveradalah sistem database skala besar yang harus dipasang pada komputer khusus yang disebut server (server computer).

 

Database server berfungsi sebagai pelayan akses ke database, sedangkan komputer yang mengakses database disebut klien (client computer). Software atau program aplikasi yang mengakses data­base server dari komputer klien disebut client program atau client application.

 

Penggunaan kedua macam sistem database tergantung pada skala kebutuhan. Jika database Anda berskala besar atau harus diakses secara bersamaan oleh banyak pemakai, maka Anda membutuhkan database server. Namun jika database Anda masih tergolong kecil, misalnya database koperasi atau database sekolah, maka Anda cukup menggunakan desktop database.

 

Pemakaian database server sangat ideal, di mana database menjadi terpusat dan banyak pemakai yang bisa mengaksesnya secara bersamaan. Namun demikian, Anda membutuhkan investasi yang lebih besar, baik untuk software maupun untuk hardware, serta untuk perawatan/operasional.

 

Database server membutuhkan komputer server yang umumnya berharga lebih mahal dari komputer desktop biasa. Komputer server harus dinyalakan terus karena harus melayani akses database setiap saat. Selain itu komputer server harus diletakkan di ruang khusus yang berpendingin (karena menyala terus) dan tidak mudah di­jangkau secara fisik oleh pemakai.

 

Untuk mengakses database server dibutuhkan jaringan computer (network), baik jaringan lokal (LAN/local area network), maupun jaringan global seperti WAN (wide area network) dan internet.

 

Software database server yang terkenal antara lain: Microsoft SQL Server, Oracle, dan MySQL.

Adapun sistem desktop database merupakan sistem yang ditujukan untuk penggunaan pribadi atau database berskala kecil. Sistem desktop database bisa dipasang pada komputer pribadi seperti desktop atau laptop.

 

Sebenamya sistem desktop database bisa juga digunakan secara bersama-sama oleh banyak pemakai, dalam hal ini disebut file-sharing (berbagi-pakai file). Caranya: file database diletakkan pada sebuah lokasi yang bisa diakses oleh banyak pemakai di dalam jaringan. File database ini bisa langsung dibuka/diakses secara ber­samaan (file-sharing), atau menggunakan aplikasi klien untuk meng­aksesnya (disebut client-server, atau lebih populernya disebut sistem “FE-BE” (front-end to back-end)).

 

Microsoft Access termasuk sistem desktop database.

 

Spesfikasi Microsoft Access yang lain yang perlu Anda ketahui adalah:

  • Microsoft Access harus dijalankan dalam lingkungan sistem operasi Windows, karena sebenamya mesin database yang di­gunakan oleh Access adalah mesin JET database yang menjadi “bagian” sistem operasi Windows.
  • Ukuran sebuah file database Access bisa mencapai 2GB. Jika file database Anda berukuran lebih dari itu, Anda bisa menggunakan lebih dari satu file database. Pada sistem database server, ukuran database hampir tidak mempunyai batasan karena sistem server akan otomatis/secara dinamis mengelola pemakaian file-file database, bahkan bisa menggunakan banyak media penyim­panan sekaligus walaupun tidak berada pada suatu lokasi ter­tentu.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

MERANCANG APLIKASI DATABASE KOPERASI

 

Sebelum mulai membuat database, sebaiknya dilakukan peran­cangan terlebih dahulu. Perancangan ini bertujuan terutama untuk menentukan fungsi dan cakupan (scope) database, karena kita tidak mungkin membuat database yang mencakup semuanya, atau untuk membatasi proyek pengembangan yang dilakukan saat ini sehingga bisa dianggap selesai.

 

2.1 Fungsi Database

Adapun fungsi Aplikasi Database Koperasi yang akan kita buat adalah:

  • Menyimpan dan mengelola data anggota koperasi.
  • Menyimpan dan mengelola data simpanan anggota.
  • Sebagai alat untuk memudahkan pembagian SHU.

 

2.2 Informasi yang Dihasilkan

Berdasarkan fungsi tersebut, aplikasi database koperasi yang akan kita buat akan bisa menghasilkan informasi-informasi sebagai berikut.

 

  • Informasi jumlah anggota koperasi.

Dari informasi ini bisa kita kembangkan lagi, misalnya jumlah anggota berdasarkan lokasi, jumlah anggota berdasarkan unit kerja (jika berupa koperasi karyawan), jumlah anggota berdasarkan perusahaan (jika anggota koperasi berasal dari ber­bagai perusahaan atau organisasi), dan sebagainya.

 

  • Data anggota.

Data atau informasi tentang seorang anggota, yang bisa dicari menggunakan kata kunci tertentu.

 

  • Informasi jumlah simpanan anggota.

Terdiri dari jumlah simpanan seluruh anggota (summary) dan jumlah simpanan anggota secara individual (rekapitulasi).

 

  • Informasi simpanan yang tertunggak.

Informasi simpanan wajib yang belum disetorkan oleh anggota, sehingga bisa melalukan penagihan jika perlu.

 

  • Daftar pembagian SHU (rekapitulasi).

Di sini kita bisa jugs menyediakan daftar rincian pecahan uang (untuk penukaran uang di bank dan untuk pembagian SHU) serta kuitansi penerimaan SHU.

 

 

 

 

 

 

BAB III

MEMBUAT DATABASE KOPERASI

 

Sekarang kita akan mulai membuat database koperasi. Pembahasan mulai bab ini mengharuskan Anda duduk menghadapi komputer, dan melakukan langkah-langkah yang diinstruksikan.

 

3.1 Membuat File Database

Langkah pertama dalam membuat database adalah membuat file database. File database merupakan file fisik yang dibuat pada komputer.

 

3.1.2 Membuat File Database pads Microsoft Access 2007

Untuk membuat file database pads Microsoft Access 2007, jalankan Microsoft Access, lalu lakukan langkah-langkah berikut:

  1. Klik tombol Office (tombol bulat di pojok kiri-atas).
  2. Klik “New”.
  3. Klik “Blank Database”.
  4. Klik tombol folder untuk menentukan lokasi penyimpanan dan nama file database.

Bekerja dengan access

Tahapan yang pertama adalah membuka klik new blank database pada getting started with Microsoft office acces. Pada bagian kanan bawah terlihat tulisan

 

adapun lengkpnya klik di sini

Mengetik Currency

Senin, 14 Maret 2013 adalah pertemuan kedua aplikom pendidikan koperasi. Pada pertemuan ini dan pertemuan sebelumnya (kontrak kuliah) sudah sepakat untuk belajar bersama antara saya dan mahasiswa. Saya menyadari kemampuan saya bukan pada koperasi, tetapi saya akan berusaha memahami bidang koperasi. Meskipun background saya adalah administrasi perkantoran akan tetapi masih dalam rumpun yang sama yaitu pendidikan ekonomi.

Berdasarkan komitmen tersebut , saya mengajak mereka untuk berpikir dalam perkuliahan untuk membuat database koperasi. Dalam hati dan pikiran saya bahwa pendidikan koperasi Unnes harus memiliki karakter tersendiri seperti mahasiswa mampu membuat aplikasi koperasi yang ada di masyarakat atau koperasi yang ada di lingkungan Unnes didesain oleh mereka. Mereka praktek di koperasi Unnes atau FE Unnes kemudian membuat transaksi-transaksinya kedalam sebuah software yang dibuat oleh mereka.

Bekal saya adalah keyakinan mereka mampu, tak mungkin mereka masuk Unnes dengan rasa keterpaksaan, artinya mereka masuk Unnes pasti memiliki kemampuan. Nah, kemampuan tersebut sebagai modal untuk saya dalam pembelajaran.

Awalnya saya menjelaskan macam-macam program yang mereka sudah pelajari dalam pengantar computer atau pelajaran KKPI atau TIK di SMP, SMA, atau SMK. Rata-rata mereka menjawab program Microsoft office.

Saya bertanya pada mereka, apa saja programnya? Mereka menjawab word, excel, power point, dan corel. Apa hanya itu? Tanya saya kemudian kepada mereka. Mereka menjawab : ya, pak itu Kemudian saya memberikan pertanyaan lagi : coba word itu untuk pekerjaan apa?, excel untuk pekerjaan apa? Power point untuk pekerjaan apa? Mereka menjawab : word untuk mengetik dokumen, excel untuk perhitungan angka, dan power point untuk presentasi.

Dengan jawaban mereka yang kompak saya membenarkan jawaban itu. Nah sekarang access itu untuk apa? Hanya ada satu mahasiswa yang menjawab. Jawaban satu mahasiswa itu adalah table. Kemudian saya, memancing mereka coba spesifikan lagi, table yang seperti apa? Dia tidak bisa menjawab.

Melihat respon yang diam dari dia dan satu kelas, kemudian saya menjelaskan pada mereka bahwa access adalah salah satu program dalam Microsoft office yang mengkaji atau mendesain database. Database yang akan kita buat adalah sesuai dengan prodi mereka yaitu database koperasi. Ketika saya menerangkan mereka terdiam dan serius.

Dalam hati saya mengatakan bahwa materi ini adalah materi “aneh” bagi mereka karena mereka selama ini belum pernah mengetahui materi ini. Tahapan yang saya lakukan dalam pembelajaran adalah mengkondisikan keadaan atau appersepsi dengan memastikan semua mahasiswa dapat computer sedangkan yang tidak bawa dan ada teman yang membawa laptop maka dilakukan dengan bertukar tempat.

Ketika di menit-menit awal penyampaian table, mereka serius dan banyak yang tanya mengenai materi dari pekerjaan mereka dilaptop dan computer. Dengan senang saya menanggapi setiap pertanyaan mereka, artinya mereka antusias dengan pembelajaran ini. Menit demi menit berlalu, akhirnya mereka sudah lancar dan terampil dalam membuat table.

Memang secara khusus pada hari ini membahas mengenai table. Table yang dibuat ada sebelas. Mereka bingung ketika ditabel satu karena mereka belum terbiasa dengan pekerjaan. Ada yang menarik ketika membuat table Jenis Simpanan pada field name Jumlah dan Data type currency. Ada satu mahasiswa yang ketika saya sebut currency, dia malah mengetiknya. Seharusnya karena ini data type maka cukup diklik atau dipilih bukan diketik. Kemudian saya membenarkannya.

Ketika saya menerangkan bahwa currency itu data type, maka dipilih atau diklik, jangan diketik. Nah, dari penjelasan saya ternyata banyak yang tertawa dengan kejadian tersebut. Eh, ternyata kejadiajn tersebut menimpa pada diri saya sendiri, ibaratnya saya kena batu sendiri karena ketika saya menerangkan field size dengan integer, dengan cara menghilangkan kata long integer. Ada satu mahasiswa yang protes, Pak itu jangan dihilangkan kata “long” nya tetapi itu ada pilihannya. Serentak mereka (semua mahasiswa) tertawa. Saya menyambutnya, wah memang yang namanya perbuatan buruk, pasti dibalas dengan buruk, saya menggoda pada mahasiswa yang salah, eh kesalahan itu ternyata ada dalam diri saya. Mereka dengan lepasnya tertawa.

Dengan kejadian ini saya senang bahwa pertemuan saya dengan mereka meski baru dua pertemuan terasa hangat karena mereka bisa saling sharing dan mengingat serta tidak adanya kekecewaan. Yang ada mereka seneng dengan pelajaran pada hari ini dan meminta dibuatkan modul. Rasa seperti ini yang membuat saya untuk membuatkan mereka yaitu modul. Saya doakan kelak semua sukses,,dan bermanfaat untuk orang lain, Semoga Alloh memudahkan langkah kita. Amin..Sampai jumpa dipertemuan berikutnya

Outlook itu Apa, Pak?

Senin, 11 Maret 2013 adalah pertemuan kedua saya mengajar di kelas Pendidikan Administrasi Perkantoran Semester II mata kuliah Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Sebagaimana pada pertemuan pertama bahwa labolatorium yang saya gunakan masih sama belum ada perubahan apa pun dari lembaga yaitu computer maya. Bahkan, muncul aroma yang tidak sedap di karpet.

Hal tersebut tidak menghambat saya untuk tetap berkreasi dengan teman-teman mahasiswa yang hebat. Kita (saya dan mahasiswa) membuat strategi pembelajaran yang saling bekerja sama. Posisi saya sebagai teman dan dosen mereka. Mengingat keterbatasan kita, maka perlu adanya sharing ilmu berdasarkan kemampuannya.

Strategi yang saya gunakan adalah pembelajaran kooperatif berbasis modul. Kooperatif ini saya gunakan sebagai alat untuk mencurahkan materi dan kemampuan mahasiswa dalam memandang suatu konsep karena daya serap dan kemampuan yang berbeda dari mahasiswa. Tugas saya pada saat kooperatif adalah mendampingi mereka dan mengontrol atau mengecek setiap indicator tema, apakah sesuai dengan tema utama atau tidak. Berbasis modul merupakan hasil dari pekerjaan mahasiswa tiap individu berupa modul dari hasil kerja kelompoknya.

Tahapannya adalah

  1. Menentukan tema
  2. Membentuk kelompok
  3. Memilih tema berdasarkan kelompok
  4. Penjabaran tema menjadi indicator tema
  5. Pendalaman indicator tema kepada tiap mahasiswa
  6. Diskusi dan presentasi
  7. Evaluasi

Menentukan tema, saya pilih berdasarkan silabi yang saya buat dan berdasarkan pada program studi mereka. Tema-tema tersebut adalah word, excel, power point, access, outlook, email dan blog.

Sederhana melihat tema di atas, pada intinya ada dua kompetensi yaitu kemampuan pada program microsof office dan internet.

Microsof office saya pilih berbasarkan pada silabi dan kondisi pemanfaatan di lapangan yang masih digunakan yaitu word, excel, access, dan outlook. Sedangkan untuk publisher tidak dimunculkan dalam silabi karena keterbatan waktu dan pemanfaatan program tersebut untuk prodi perkantoran.

Internet saya pilih tema email, blog, dan e learning. Pendapat saya bahwa ketiga tema sangat dibutuhkan mahasiswa dalam belajar selama perkuliahan.

Ada yang menarik ketika saya menjabarkan tema-tema tersebut kepada mahasiswa. Mahasiswa terlihat serius mendengarkan dan membayangkan mengenai tugas yang akan mereka lakukan. Dalam hati saya berkeyakinan mereka dapat mengerjakan. Dalam pembelajaran saya membawa buku referensi sebanyak delapan buah mengenai tema-tema yang saya ajukan kepada mahasiswa. Buku tersebut saya pinjam dari perpustakaan, sebagai bukti bahwa buku tersebut dan materi itu ada dalam buku dan internet. Jadi jika ada alasan tugas itu susah, maka sebenarnya yang susah adalah dirinya sendiri. Dengan referensi dimaksudkan bahwa jika kita bergerak maka ada jalan. Jika kita ke perpustakaan maka ada buku, jika kita membuka internet maka ada materi yang kita peroleh, dan lainnya.

Gesnu, seorang mahasiswa bertanya kepada saya, Pak, apa itu outlook? Kemudian saya diam sejenak dan berpikir. Setahu saya bahwa outlook adalah program Microsoft office harusnya mereka sudah terbiasa dengan program tersebut. Tetapi, kenapa mereka menanyakan. Jika bertanya itu mereka belum paham. Gesnu itu hanya sekian dari mahasiswa yang berani bertanya. Kemudian saya bertanya kepada mahasiswa ada yang tau apa itu outlook? Hanya ada satu mahasiswa yang mampu menjelaskan apa itu outlook.

Dari pertanyaan tersebut dan respon mahasiswa yang antusias menjadikan saya bersemangat untuk bekerja dan membuat rangkaian pembelajaran yang menarik di pertemuan berikutnya. Dalam diri saya berkeyanin bahwa mereka tidak terbebankan tugas, tetapi mereka tertantang.

Saya mengajak kepada mahasiswa untuk berbagi ilmu, artinya jika ada yang punya buku salah satu tema maka dapat dipinjamkan kepada temannya yang mendapatkan tema tersebut. Ajakan lainnya adalah jangan menganggap tugas ini adalah berat karena saya siap sharing mengenai ilmu jika saya mengetahui.

Selamat mengerjakan, Semoga Alloh memberi kemudahan untuk kita semua. Amin..

Etika Profesi

Sesuatu yang baru saya mengajar etika profesi di kelas manajemen perkantoran, D. Tidak menghambat saya untuk belajar untuk mendalami etika. Berdasarkan buku, pengalaman, pengamatan yang kualami bahwa etika itu berasal dari kita sendiri.

Terasa berat mengajar ini. Logikanya ketika saya mengajar ini, saya sudah beretika. Saya tidak mengatakan diri saya tidak beretika, dan saya tidak mengatakan saya adalah orang yang beretika. namun, saya dan mahasiswa akan mencoba belajar bagaimana cara beretika secara maksimal dengan diri sendiri, orang lain, dan Tuhan.

Berikut perangkat pembelajarannya (klik)

Komputer Maya

Mengajar praktek komputer dilabolatorium komputer tetapi tidak ada komputer menjadi permasalahan sendiri. Mahasiswa sebagai penerima informasi dari dosen tidak harus diam karena tidak media.

Sebagai dosen, saya berpikir untuk pembelajaran tetap berlangsung. Tidak ada alat, bukan berarti tidak belajar. Saya bekerja sama dengan mahasiswa untuk mendesain pembelajaran, terlebih mata kuliah ini (TIK) adalah mata kuliah baru sehingga perlu ada pendalaman filosofi terlebih dahulu.

Saya menyadari dalam diri saya masih banyak kekurangan, berdasaarkan pengalaman sewaktu mengajar di SMK mata pelajaran KKPI maka saya berinisiatif untuk sharing dengan mahasiswa mengenai kebutuhan TIK itu sendiri dalam perkuliahan.

Komputer maya, itu strategi yang kulakukan sambil menunggu komputer datang (April). Bersama dengan mahasiswa yang semuanya pandai maka saya merencanakan dan mengorganisir materi. Setelah saya belajar dan membaca ada beberap tema yang harus dikuasi oleh mahasiswa dalam TIK.

Berikut perangkat pembelajarannya (di klik ini).  Adapaun Temanya adalah sebagai berikut :

PENENTUAN TEMA TIK

BEBERAPA MENGGUNAKAN PROGRAM MICRODOF OFFICE

  1. WORD
  2. EXCEL
  3. POWER POINT
  4. ACCESS
  5. OUTLOOK
  6. EMAIL
  7. BLOG
  8. E LEARNING è MOODLE, DOKEOS,

PETUNJUK KERJA

  1. PEMBENTUKAN KELOMPOK è KETUA
  2. PENENTUAN TEMA è MEMBAWA BUKU/ REFERENSI TIAP ORANG
  3. PENUNJUKAN MATERI TIAP ORANG
  4. PENENTUAN INDIKATOR MATERI è PENJABARAN TEMA
  5. DISKUSI è PRESENTASI
  6. EVALUASI è MEMBUAT SOAL LATIHAN

MISAL TEMA : WORD

  1. PENGETIKAN DOKUMEN WORD 2007

–          Memblok Teks

–          Backspace dan delete

–          Copy dan cut

–          Membuat format dan special efek pada teks (blod, italic, underline, front, dan lainnya)

–          Mengatur spasi

–          Indentasi

–          Membingkai paragraph

  1. MENGATUR HALAMAN

–          Page setup

–          Margin

–          Tab/ layout

–          Tabulasi/ lompatan cursor

  1. PENOMORAN

–          Membuat Bullets

–          Memilih bentuk bullets

–          Membuat bullets dari symbol

–          Bullet berbentuk gambar

–          Numbering

–          Pengaturan model numbering

–          Multilevel list

  1. DROP CAP DAN BORDER

–          Drop cap

–          Border dan shading

–          Tab page border

–          Tab shading

  1. MEMBUAT TABLE

–          Quick table

–          Table style

–          Menghapus colom, baris, atau cells

–          Menyisipkan colom, baris, atau cells

–          Menggunakan formula

  1. NOMOR HALAMAN, HEADER, DAN FOOTER

–          Menggunakan header and footer

–          Menyisipkan nomor halaman

–          Membuat halaman cover

–          Menyisipkan komentar

  1. GAMBAR AND SMAART ART

–          Auto shapes

–           Clip art

–          Picture

–          Memindahkan objek

–          Memutar objek

–          Tab smart art

–          Shaper baru

  1. SIMBOL, EQUATIONS, DAN GRAFIK
  2. KOLOM
  3. CETAK GABUNG (MARGER)

PENULISAN DAFTAR PUSTAKA

Kuswantoro, A. 2012. Teknologi Ilmu dan Komunikasi untuk Pergurun Tinggi. Semarang: Agungbae Press.

Kuswantoro, A. 2012. Komputer Jangkrik. www.agungbae123.wordpress.com didownload pada tanggal 11 Maret 2013.

Portofolio Mahmud Arif tentang Humas

FORMULIR

No. Dokumen

FM-03-AKD-05

No. Revisi

00

FORMULIR SILABUS

Tanggal Berlaku

01 Maret 2010

Halaman

1 dari 1

SILABUS

Mata Kuliah                            : Hubungan Masyarakat

Program Studi                         : Pendidikan Administrasi Perkantoran

Semester                                  : III

Jenjang                                    : S1

Standart Kompetensi              : Memahami Konsep Dasar Hubungan Masyarakat

Waktu                                     : 16 x (2 x 50 menit)

 

Kompetensi

Dasar

 

Materi Pokok

Pembelajaran

 

Kegiatan

Pembelajaran

 

Indikator

 

Penilaian

 

Alokasi

Waktu

 

Sumber

/ Bahan/ alat

1, Konsep Dasar Humas Konsep Dasar Humas dan Aspek Hakiki Humas 

    1. Dosen menjelaskan pengertian Humas.
    2. Dosen dapat  menjelaskan aspek hakiki Humas
    3. Dosen dapat menjelaskan ciri-ciri Humas
  1. Menjelaskan pengertian Humas.
  2. Menjelaskan aspek hakiki Humas.
  3. Menjelaskan ciri-ciri Humas.

 

Tanya jawab dalam bentuk lisanPengamatan perilaku berkarakter 2 x 50 Menit Buku teks, majalah, video, internet, pembelajaran terprogram. 
  1. Humas Dan Komunikasi

Humas dan Komunikasi

 

1. Dosen menjelaskan pengertian komunikasi.2. Dosen menjelaskan perbedaan Humas sebagai metode dengan Humas sebagai teknik komunikasi.

3. Dosen memaparkan proses komunikasi.

 

  1. Menjelaskan pengertian komunikasi.
  2. Menjelaskan perbedaan Humas sebagai metode dengan Humas sebagai teknik komunikasi.
  3. Menjelaskan proses komunikasi.
Tanya jawab dalam bentuk lisanPengamatan perilaku berkarakter 2 x 50 Menit Buku teks, majalah, video, internet, pembelajaran terprogram. 
  1. Humas dan ramuan promosi.

Humas Dan Ramuan Promosi

 

1.Dosen mendeskripsikan keterkaitan Humas dengan ramuan promosi.2.Dosen menjelaskan pengertian ramuan promosi.

3. Dosen  menjelaskan hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam promosi.

 

  1. Mendeskripsikan menjelaskan keterkaitan Humas dengan ramuan promosi.
  2. Menjelaskan pengertian ramuan promosi.
  3. Mahasiswa dapat menjelaskan hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam promosi.

 

Tanya jawab dalam bentuk lisanPengamatan perilaku berkarakter

2 x 50 Menit

Buku teks, majalah, video, internet, pembelajaran terprogram. 
  1. Humas dan opini publik

 

Humas dan opini publik 
  1. Dosen menjelaskan keterkaitan Humas dengan opini publik.
  2. Dosen memaparkan pengertian opini publik.
  3. Dosen menjelaskan jenis-jenis opini publik.

 

  1. Menjelaskan keterkaitan Humas dengan opini publik.
  2. Memaparkan pengertian opini publik.
  3. Menjelaskan jenis-jenis opini publik.

 

Tanya jawab dalam bentuk lisanPengamatan perilaku berkarakter

2 x 50 Menit

Buku teks, majalah, video, internet, pembelajaran terprogram. 
  1. 5.   Press Release

 

Press Release

 

  1. Mahasiswa dapat menjelaskan keterkaitan Humas dengan press release.
  2. Mahasiswa dapat  menjelaskan pengertian press release.
  3. Mahasiswa dapat menjelaskan syarat-syarat press release.

 

  1. Menjelaskan keterkaitan Humas dengan press release.
  2. Menjelaskan pengertian press release.
  3. Menjelaskan syarat-syarat press release.

 

Tanya jawab dalam bentuk lisanPengamatan perilaku berkarakter

2 x 50 Menit

Buku teks, majalah, video, internet, pembelajaran terprogram. 

Sumber pustaka :

  1. Abdurrhman,Oemni. 1995. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung : Citra Aditya Bakti.
  2. Greener, Tony. 1995. Kiat Sukses Public Relations dan Pembentukan Citranya. Jakarta: Bumi Aksara.
  3. Uchyana Effendy, Onong. 1995. Humas. Bandung: Remaja Rosda Karya.
  4. Yuliansah, Elvi. 2000. Promosi Public relations dalam upaya Peningkatan Penjualan Produk dan Jasa. Bandung: Mandar Maju.

KONSEP HUBUNGAN MASYARAKAT

HAKIKAT HUBUNGAN MASYARAKAT

  1. Pengertian Humas
  2. Humas menurut istilah

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia hubungan berarti  kesinambungan interaksi antara dua orang  atau lebih yang memudahkan proses pengenalan satu akan yang lain.

Sedangkan masyarakat sendiri dalam kamus besar Bahasa Indonesia mengandung arti sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.

Pada kenyataannya di Indonesia hubungan masyarakat atau yang lebih dikenal dengan humas sering disamakan atau di terjemahkan kedalam bahasa Inggris yaitu public relations, jika dilihat dari asal katanya public  relations adalah hubungan-hubungan antar publik atau singkatntya hubungan-hubungan publik. Ini berarti dapat mengindikasikan bahwa jika public relations (PR) diterjemahkan dengan Hubungan Masyarakat (Humas) adalah kurang tepat, namun karena masyarakat terlanjur mengenal istilah Humas dan sangat sulit untuk diluruskan maka istilah  Humas tetap dipakai, bahkan pada instansi-instansi pemerintah.

  1. Humas secara umum

Definisi Humas (public relation)  adalah usaha yang direncanakan secara terus-menerus dengan sengaja, guna membangun dan mempertahankan pengertian timbal balik antara organisasi dan masyarakatnya. Pendapat ini menunjukkan bahwa public relation dianggap sebuah proses atau aktivitas yang bertujuan untuk menjalin komuniksi  antara organisasi dan pihak luar organisasi

berikut adalah beberapa definisi atau pengertian Public Relations menurut para pakar:

  1. Frank Jefkins

Public Relation adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun kelua, antara satu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian’ (Public Relations, Frank Jefkins Revisi Daniel Yadin. 2002 hal 10).

  1. Edward L.Berney

Public Relation adalah membujuk publik untuk memiliki pengertian yang mendukung serta memiliki niat baik. (Everything you should know about public relations,2003 hal.6)

  1. Menurut (British) Institute of Public Relation (IPR)

Public Relation adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam menciptakan dan memelihara niat baik (good-will) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya’.

  1. Pengertian Hubungan Masyarakat menurut para pakar
    1. Menurut S. Endriyono. 2011.

Hubungan Masyarakat (Public Relations) adalah seluruh hubungan antar dan interaksi atau seluruh jalinan  hubungan manusia, yang dapat terjadi antara manusia dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok.

  1. Menuru Latimore. Otis Baskin Suzete T Heiman. Lizabet L toth. Yang diterjemahkan oleh Afriando Daud. 2010. Hubungan Masyarakat (Public Relations) adalah sebuah fungsi kepemimpinan dan manajemen yang membantu pencapaian tujuan sebuah organisasi, membantu mendefinisikan filosofi, serta memfasilitasi perubahan organisasi.
  2. Menurut Jefkins (2003)

Hubungan Masyarakat (Public Relations) adalah suatu bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian

  1. IPR (institute of public relations):

Humas adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertiananatara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya.

  1. Frank Jeffkins:

Humas merupakan segala bentuk komunikasi berencana keluar dan kedalam antara sebuah organisasi dengan masyarakat untuk tujuan memperoleh sasaran – sasaran tertentu yang berhubungan dengan saling pengertian(mutual understanding).

  1. World Assembly of PR ( Meksiko, 19878):

Humas merupakan seni dan ilmu sosial yang menganalisis kecenderungan  kecenderungan sosial dan meramalkan akibat – akibatnya dan memberikan pandangan dan pendapat pada para pimpinanorganisasi serta melaksanakan program – program kegiatan yang telah direncanakan dan sekaligus melayani dua kepentingan yaitu kepentingan organisasi dan masyarakat.

Dari berbagai pengertian diatas disimpukan bahwa Hubungan Manusia (public relations) adalah seluruh hubungan antar dan interaksi atau seluruh jalinan  hubungan manusia, yang dapat terjadi antara manusia dengan individu atau kelompok dan  dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan suatu organisasi dengan segenap khalaya.

  1. Aspek Hakiki Hubungan Masyarakat

Pada public relations melekat dua aspek yang hakiki, yang mutlak harus ada. Apabila kedua aspek tersebut tidak dipraktekkan, maka istilah public relations yang disandangnya tidaklah tepat. Dengan lain perkataan, lembaga beserta kegiatannya it bukanlah public relations.Kedua aspek yang disebutkan tadi adalah sebagai berikut

a.  Sasaran public relations adalah public intern (internal public) dan public ekstern (external public).Publik intern adalah orang-orang yang bergiat di dalam organisasi, antara lain para karyawan, sedangkan publik ekstern adalah orang-orang di luar organisasi yang ada kaitannya dengan kegiatan organisasi, misalnya para pejabat Kantor Pajak, Kantor Telepon, Perusahaan Listrik Negara, wartawan dan sebagainya.

b. Kegiatan public relation adalah komunikasi dua arah timbal balik (reciprocal two way traffic communication).Dalam rangka penyampaian informasi, baik yang ditujukan kepada publik intern maupun kepada publik ekstern, harus terjadi arus balik (feedback).

  1. Fungsi hubungan masyarakat

Menurut Maria (2002, p.31), “public relation merupakan satu bagian dari satu nafas yang sama dalam organisasi tersebut, dan harus memberi identitas organisasinya dengan tepat dan benar serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi tersebut”. Hal ini sekedar memberikan gambaran tentang fungsi public relation yaitu:

  1. Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling adanya pengertian    dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya.
  2. Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak.
  3.  Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan. Sangat penting bagaimana organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana, yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat, dan produktivitas bisa dicapai secara optimal
  4. Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan

Menurut Edward L.Bernays humas memiliki fungsi sebagai berikut :

  1. memberikan penerangan kepada publik,
  2. melakukan persuasi kepada publik untuk mengubah sikap dan tingkah laku publik
  3. Upaya untuk menyatukan sikap dan perilaku suatu lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat, atau sebaliknya

Dapat disimpulkan bahwa public relation lebih berorientasi kepada pihak perusahaan untuk membangun citra positif perusahaan, dan hasil yang lebih baik dari sebelumnya karena mendapatkan opini dan kritik dari konsumen. Tetapi jika fungsi public relation yang dilaksanakan dengan baik benar-benar merupakan alat yang ampuh untuk memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya organisasi, atau perusahaan, dan suasana kerja yang kondusif, serta peka terhadap karyawan, maka diperlukan pendekatan khusus dan motivasi

  1. Tujuan Hubungan Masyarakat

Tujuan adalah sesuatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha atau kegiatan selesai. Mengenai tujuan hubungan masyarakat secara purel yang pasti ialah untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara komunikatordengan komunikan. Sedangkan para pakar publik relations dalam bukunya S Endriyono bependapat bahwa tujuan dari hubungan masyarakat adalah :

  1. Public Understanding (pengertian umum)
  2. Public coonfidence ( kepercayaan umum)
  3. Public cooperation ( bekerja sama untuk umum)
    1. Tugas Hubungan Masyarakat ( public relations)

Oemi Abdurahman dalam bukunya “public relations” berpendapat bahwa tugas hubungan masyarakat adalah :

  1. Menilai sikap dan opini publik terhadap kepemimpinan
  2. Memberi advies kepeda pemimpin
  3. Memberikan penerangan yang onyektif kepeda publik
  4. Menyusun staf yang efektif untuk bagian bagian tertentu

Secara  teknis tugas eksternal hubungan masyarakat adalah

  1. Membeuat konsepsi dan mengusulkan program kerja
  2. Menyelenggarakan pers meeting ( jumpa pers)
  3. Meyelenggarakan dokumentasi foto, poster, buku kecil, reklame,dll
  4. Menganalisa opini publik
  5. Menjadi sumber berita

Sedangkan secara teknis tugas internal hubungan masyarakat adalah :

  1. Menseleksi dan mengumpulkan data yang efektif
  2. Menyusun program kerja
  3. Mengadakan hubungan dengan bagian atau seksi seksi lain
  4. Menjadi juru bicara dari pada pemimpin
  5. Menyelenggarakan atau mengatur rekreasi, atau kegiatan kegiatan yang bersifat refresing.
    1. Ciri ciri hubungan masyarakat

Fungsi public relations dijalankan berdasarkan dengan adanya ciri-ciri yang terdapat pada setiap kegiatan public relations, yaitu :

a.    Humas adalah kegiatan komunikasi  dalam suatu organisasi yang berlangsung dua arah secara timbal balik. Maksudnya adalah pada jalur pertama komunikasi berbentuk penyebaran informasi oleh pihak perusahaan melaui public relations, setelah itu terjadi proses penyampaian tanggapan atau opini publik dari pihak publik kepada public relations.

b.    Humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh manajemen suatu organisasi. Maksudnya adalah kegiatan komunikasi yang dijalankan oleh public relations akan menunjang upaya perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Public relations berusaha mengkomunikasikan program perusahaan dengan sebaik-baiknya pada publik, hingga tujuan dari program yang ditetapkan perusahaan dapat segera terealisasi, hal ini merupakan wujud  nyata bahwa public relations menunjang pencapaian tujuan perusahaan.

c.    Publik yang menjadi sasaran kegiatan public relations adalah public ekstern dan public intern. Publik di dalam organisasi diarahkan dan dikerahkan kepada pencapaian tujuan yang telah ditetapkan organisasi. Perilaku individual karyawan sebagi public internal diarahkan agar dapat sesuai, selaras, dan serasi dengan tujuan organisasi atau perusahaan. Cara yang dilakukan oleh public relations adalah dengan melakukan proses-proses komunikasi.

d.   Operasionalisasi public relations adalah membina hubungancyang harmonis antara organisasi dengan publik dan mencegah terjadinya rintangan psikologi baik yang timbul dari pihak organisasi maupun dari pihak publik. maksudnya adalah  public relations berusaha menciptakan  suasana yang harmonis antara publik dengan perusahaan. Hubungan yang harmonis ini mencakup sikap yang menyenangkan (favorable), itikad baik (goodwill), saling pengertian (mutual understanding), toleransi (tolerance), saling mempercayai (mutual confidence), saling menghargai (mutual appreciation), dan citra baik (good image). (Effendy, 118:25). Selain itu public relations juga harus peka terhadap gejala-gejala yang timbul pada publiknya, hal ini dilakukan agar bila terjadi gejala yang negatif terhadap publiknya, public relations dapat segera mengambil langkah-langkah penanggulangan.

  1. Mengapa hubungan masyarakat dipelajari?
    1. Hubungan masyarakat dibutuhkan di organisasi

Hampir disetiap instansi pemerintah maupun perusahaan mempunyai “Public Relations” atau Humas. Makin luas aktifitas instansi tersebut makin luas pula aktivitas Humasnya. Begitu pentingkah humas? Secara positif kita menjawab “ya”, karena memang Humas mempunyai peran yang sangat strategis dalam mendukung kelancaran aktivitas perusahaan. Mengapa penting? Karena Humas dapat membentuk citra atau image yang baik terhadap masyarakat luas.

  1. Humas sebagai ilmu yang dipelajari.

Dalam perguruan tinggi eks IKIP ada prodi administrasi perkantoran dalam hal ini dipelajari ilmu administrasi. Salah satunya unsur administrasi yaitu hubungan masyarakat , sehinga ilmu itu wajib bagi mahasiswa yang mengambil prodi tersebut, dengan harapan lulusan yang mampu bersosial terhadap masyarakat didunia pendidikan maupun usaha.

Mengapa hubungan masyarakat dipelajari dalam administrasi perkantoran????

Hubungan masyarakat dipelajari dalam administrasi karna didalam administrasi itu mencakup unsur unsur  penting didalamnya unsur tersebut antara lain, manajemen, komunikasi,keuangan, ilmu organisasi, tata usaha, perbekalan, kepegawaian dan hubungan masyarakat. Alasan itulah yang membuat kenapa humas perlu dipelajari dalam administrasi perkantoran.

Perbedaan hubungan masyarakat dengan ilmu atau bidang lain???

Dalam keadaan inti dari pekerjaan humas atau publik relation adalah kemampuan untuk menulis, merancang dan memproduksi bahan untuk semua media sehingga para praktisi publik relations juga harus memiliki kemampuan untuk berbicara didepan publik, kepemimpinan kelompok bahkan juga kemampuan membuat rencana. Dengan demikian humas atau publik relations mencakup sangat luas atau sangat umum, Berbeda dengan bidang atau ilmu yang lain. Tidak heran kalau organisasi organisasi yang berbeda manamai humas atau publik relations dengan nama nama lain, seperti public affairs, publik advertising, dan lain sebagainya.

PERLUNYA RISET DALAM HUBUNGAN MASYARAKAT(PUBLIC RELATIONS)

Studi kasus kepuasan konsumen di “DJARUM COMPANY’’

Identifikasi Masalah

Djarum Company merupakan sebuah perusahaan rokok yang sudah lama berdiri dan terkenal di Indonesia. Tahun ini, Djarum akan meluncurkan produk baru ke pasaran dengan merek barunya. Guna mencari kepuasan konsumen dan memperluas konsumen perusahaan mengadakan riset yang bekerjasama dengan sebuah lembaga riset/survei independen untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen.

Objek survei/riset tersebut adalah mahasiswa, pegawai negeri sipil dan pekerja atau karyawan karena mereka merupakan konsumen yang paling banyak menggunakan produk djarum.

Salah satu anggota survei sebut saja Budi, dia bertugas menyurvei konsumen yang berada di Perguruan Tinggi Negeri, salah satu lokasinya adalah di Universitas Negeri Semarang. Dalam tugasnya Budi mencari objek surveinya,  dua mahasiswa Unnes yang di ambil dalam observasinya, Budi memberikan pertanyaan mengenai produk-produk rokok dan alasan mereka mengapa mengonsumsi merek rokok tersebut. Sebagai tanda terima kasihnya Budi memberikan bingkisan kepada mahasiswa yang telah diwawancarainya.

Hasil survei tersebut dikumpulkan, ditabulasi, dianalisis, dan disimpulkan yang nantinya akan diserahkan  ke perusahaan Djarum kemudian dipakai dan  dijadikan masukan atau acuan dari Djarum untuk melounching  pruduk  yang sesuai dengan selera konsumen dan pasar sehingga akan meningkatkan provit  bagi perusahaant.

Dari studi kasus tersebut bisa dijadikan pemahaman mengenai riset dalam public relations, karna riset merupakan fungsi yang vital dalam proses public relations. Riset memberikan informasi awal yang dibutuhkan dalam merancang aksi publik relations dan berperan penting dalam mengevaluasi efektivitasaks tersebut. Public relations, seperti halnya dengan kolega mereka dibidang manajemen yang lain, harus bisa menunjukan kemampuan mereka dengaan meyakinkan menambah nilai dalam memproduksi sebuah produk atau jasa.

. Salah satu kegunaan utama dari riset public relations ini adalah dalam hal manajemen isu. Proses manajemen isu yang telah menjadi bagian utama dari praktik publik relations harus diberi pada setiap langkahnya dengan data riset. Identifikasi awal dari isu yang mungkin akan berdampak pada seorang klien atau organisasi, biasanya hanya paling mungkin diperoleh melalui metode riset  yang dirancang untuk meneliti lingkungan bagi isu potensial. Analisis dalam menentukan isu mana yang kemungkinan memiliki dampak paling besar. Memerlukan berbagai macam metode riset  yang dirancang untuk menentukan opini tentang sebuah isu serta pikiran sentralisnya kepada klien dan organisasi. Demikian halnya dengan pemilihan metode potensial dan aksi yang tersedia bagi para peneliti serta evaluasi aksi implementasi, dapat ditentukan melalui aktivitas riset yang terencana dengan baik.

MODEL PROSES DARI PUBLIC RELATIONS

  1. 1.    RISET

Riset merupakan funfsi yang fital dalam public relations. Riset memberikan informasi awal yang dibutuhkan dalam merencanakan aksi publik relations dan berperan penting dalam mengevaluasi efektifitas aksi tersebut

Langkah awal dari riset mulai dari apa yang dibutuhkan dalam publik relations kemudian mengidentifikasi publik dan isu yang ada langkah selanjutnya yaitu mengidentifikasi informasi- informasi dan sumber dari langkah tersebut kemudian diteruskan dengan penetapan fakta, sampel publik, dan pemantauan isu dan langkah yang terakhir dari riset adalah mengumpulkan informasi untuk di publik target atau target mana yang akan dipilih.

Macam-macam riset antara lain ada riset pembanding (membandingkan dengan riset yang telah dilakukan oleh orang lain), riset utama ( riset asli), dan riset informal.

  1. 2.      PERENCANAAN

Perencanaan strategis public relations merupakan sebuah proses menilai apa yang akan anda miliki dan kemana akan anda melangkah. Kematangan dan kedalaman berfikir sebelum pelaksanaan public relations akan menentukan nilai fungsi public relations

Setelah informasi dikumpulkan dan dilakukan pemilihan target masuklah kedalam proses  dengan penetapan sasaran dan tujuan dan tindakan alternatif guna untuk menganalisis publik target dan dan melakukan rencana strategis.

Pokok-pokok rencana strategis public relations meliputi Rencana Strategis. Rencana Strategis merupakan rencana jangka panjang, biasanya dilakukan oleh manajemen tingkat atas untuk membuat keputusan terkait dengan tujuan utama organisasi. Yang kedua Rencana Taktis. Rencana Taktis mengembangkan keputusan spesifik tentang apa yan akan dilakukan pada setiap level organisasi dalam rangka melaksanakan rencana strategis.

  1. 3.      AKSI

Praktisi public relatioans, sebagai bagian dari tim manajemen sebuah organisasi, perlu terlibat dalam proses pembuatan keputusan untuk memastikan bahwa pihak manajemn membuat keputusan untuk mengambil langkah-langkah tindakan yang positif dalam rangka mencari jalan keluar dari sebuah masalah atau menciptakan kesempatan. Ketika organisasi telah melakukan sebuah aksi yang bertanggung jawab, maka staf publik relations dapat segera mengomunikasikan aksi tersebut kepada audiensi target untuk menginduksikan hasil prilaku yang diinginkan.

  1. EVALUASI

Riset dan public relations harus terus berlangsung, terus mengevaluasi lingkungannya serta memberikan informasi baru untuk meneruskannya. Untuk dapat memeperjelas bagaimana evaluasi dapat terlibat dalam hampir setiap fase program yang dibagi dalam tiga segmen evaluasi.pertama pengecekan implementasi, kedua pemantauaan pelaksanaan program (evaluasi formatif), dan yang ketiga evaluasi hasil (Evaluasi total)

 

Opini Publik

  1. Opini Massa

Opini masa mempresentasikan rata-rata pendapat yang diambil dari beberapa kelompok dengan banyak opini yang berbeda. Akan tetapi, rata-rata ini cinderung mengaburkan kekuatan beberapa sikap. Ketika beberapa opini yang berbeda secara substansial dirata-rata maka, hasilnya akan sangat bebrda dengan kenyataan aslinya.

Public relations harus menyadari kekuatannya seperti tujuan dari sikap publik. Kebanyakan polling opini masa sedikit berguna dalam memprediksi pemilihan umum. Polling opini masa tidak begitu banyak menjelaskan komplesitas opini publik dari yang seharusnya menjadi perhatian program prublic relations yang efektif. Namun demikian, jika hasil opini masa dianalisis dengan karakteristik demografis berbeda dari mereka yang polling, maka hasilnya akan mendekati pilling opini publik.

  1. Opini Publik

Polling opin

Publik melibatkan populasi yang ditargaetkan secara hati-hati. Profesional public relations harus memecah audiensi menjadi sekelompok yang bermakna dan merancang strategi komunikasi bagi setiap segmen. Sempeling opini publik tidak akan bermaanfaat, kecuali jika bisa mereflesikan secara akurat perasaan dari setiap kelompok audiensi memberi beberapa pengertian tentang mengapa mereka beropini seperti itu.

  1. Mengidentifikasi publik

John Dewey, dalam bukunya The Public and Its Problems tahun 2007, mengidentifikasikan public sebagai sekelompok orang yang dicirikan sebagai berikut

  1. Menghadapi situasi tidak menentu yang hampir sama.
  2. Mengenali apa yang tidak menentu dalam situasi tersebut.
  3. Mengorganisasi untuk melakukan sesuatu untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Dengan demikian, publik adalah sekelompok orang yang memiliki masalah yang sama atau tujuan yang sama dan mengenali kesamaan kepentingan mereka. James Guring mengusulkan dan menguji tiga kategori untuk mengidentifikasi publik berdasarkan definisi dewey.

  • Public Laten – sebuah kelompok menghadapi situasi yang tidak menentu, tetapi tidak mengetahui hal tersebut sebagai masalah.
  • Publik Sadar – kelompok yang mengenali masalahnya, yaitu tentang apa yang hilang dalam sebuah situasi dan menyadarinya.
  • Publik Aktiv – kelompok yang berusaha untuk mendiskusikan dan melakukan sesuatu tentang masalah tersebut.

Kategori seperti diatas mengelompokan orang bersama-sama dengan orang yang memiliki sikap yang sama. Hal ini memungkinkan praktisi public relations untuk berkomunikasi dengan setiap kelompok mengenai kebutuhan dan keprihatiannya dari pada berusaha berkomunikasi dengan publik rata-rata yang tidak nyata. Meneliti opini publik dalam kategori yang sesuai bisa membantu melancarkan proses public relations.

  1. Teknik  Khusus Riset Public Relations

Teknik riset khusus public relations diantaranya adalah

  1. Audit public relations

Audit public relations adalah sebuah kajian dengan sekala luas yang menguji public relations organisasi, baik secara internal maupun eksternal. Audit public relations memberikan informasi dalam merencanakan masa depan kerja publik relations

  1. Audit Kominikasi

Sebuah audit komunikasi yang efektif mengawalinya dengan berorientasi kepada penerima, sebagai lawan dari model yang berfokus kepada pengirim. Takaran ini digunakan untuk mengukur kepuasan individu dengan jumlah informasi yang diterima pekerja atau publik lainya tentang topik yang berhubungan dengan kebutuhan mereka atau terkait tentang kepahaman dan kegunaan informasi tersebut untuk mereka, serta tentang preferensi mereka secara umum mereka terkait dengan mode komunikasi.

Audit komunikasi mengemas beberapa metode riset untuk aplikasi pesifik. Metode riset berikut digunakan dalam kombinasi yang sesuai untuk mengaudit komunikasi organisasi dan menginvestigasi bidang masalah spesifik.

  1. Survei iklim komunikasi- pengukuran yang bergantung pada sikap seseorang terhadap sebuah isu secara keseluruhan, dirancang untuk mengungkap seberapa cukup dan terbukanya publik memersepsi saluran komunikasi.
  2. Analisi jaringan- mengobservasi frekuensi dan pentingnya sebuah jaringann interaksi berdasarkan koneksi yang paling sering digunakan.
  3. Survei pembaca- mengidentifikasi artikel yang mana atau bagian publikasi yang mana yang paling banyak dan paling sering dibaca.
  4. Analisis kandungan teks- menganalisis kandungan semua pesan
  5. Kajian pemahaman teks- mengukur bagaimana pesan yang sudah tertulis dapat dipahami.
  6. Audit Sosial

Audit sosial atau juga disebut audit suvei merupakan survei tentang sikap dan opini yang mengukur persepsi dari beragam publik tentang tanggapan sosial sebuah organisasi. Teknik ini berusaha untuk menguantifikasikan dampak yang dimiliki sebuah organisasi terhadap publiknya dengan cara yang sama persis dengan apa yang dilakukan oleh audit public relations. Namun demikian, audit sosial umumnya dibatasi pada isu tentang tanggung jawab sosial sebuah organisasi.

PUBLIC AFFAIRS

  1. Pengertian Publik Affairs

Public affairs adalah sebuah istilah yang kadang digunakan sebagai sinonim bagi semua aktivitas public relations dan lebih sering menjelaskan aspek public relations yang berkaitan dengan lingkungan politik dari organisasi. Atau bisa juga disebut govertment relations. Public affairs dapat membantu organisasi mengantisipasi atau merespon berbagai isu yang mempengaruhi aktivitasnnya. Kegiatan public affairs termasuk dalam kegiatan yang berusaha membentuk opini publik dan legislasi, mengembangkan respon positif yang efektif terhadap masalah yang menjadi perhatian publik, serta membantu organisasi menyesuaikan diri dengan harapan publik.

Public affairs adalah bagian public relations yang berfokus untuk membangun hubungan kebijakan publik antar organisasi. Agar berhasil, semua organisasi perusahaan , organisasi nirlaba, dan pemerintah harus membangun hubungan birokrasi dan secara aktif berkolaborasi dengan orang pemerintahan agar dapat mempengaruhi kebijakan publik.

Definisi public affairs berfokus pada pembangunan hubungan dalam arena kebijakan publik. John Paluszek (mantan president public relations Ketchum) mendefinisikan public affairs sebagai berikut. – public affairs membantu sebuah organisasi membangun dan memelihara hubungan dengan berbagai kelompok masyarakat (publik) yang dapat mempengaruhi masa depan.

  1. Tugas Public Affairs

Pencarian fakta dan listening post mungkin menjadi aspek paling penting dalam goverment relations. Setelah mengumpulkan informasi, spesialis goverment relations menimbang dan menilai potensi dampak informasi tersebut kemudian disebarluaskan kepada pembuat keputusan dan perusahaan, karyawan, pemilik saham, dan publik.dampak paling besar dari publik affairs terhadap sebuah organisasi akan terasa ketika publik affairs membantu perencanaan perusahaan. Pada saat yang sama, staf goverment relations menyampaikan informasi ke legislator, regulator, staf kongres, aliansi politik potensial, dan publik.

Public affairs kadang juga diharapkan untuk memadamkan kebakaran yang terjadi pada bagian awal dari goverment relations. Investigasi dan publisitas tidak memiliki dasar hukum yang cukup, tetapi sangat jelas keduanya sering digunakan sebagai senjata oleh pemerintah dalam mempengaruhi dunia bisnis. Bocornya sebuah berita kepada media oleh sumber tingkat tinggi, kunjungan kepada tempat yang dianggap melakukan pelanggaran, mengadakan dengar publik, dan kegiatan sejenis, mungkin dapat digunakan pegawai pemerintah untuk menentang dunia bisnis. Spesialis publik affairs perusahaan harus bersaing dengan forum publik dari pemerintah dan operasi public affairs dari berbagai kepentingan khusus. Kejujuran dan komunikasi publik yang kuat merupakan aspek penting dari proses government relations.

Humas Dalam Dunia Pendidikan

  1. Peran Humas dalam dunia Pendidikan

Pada dasarnya humas atau public relations sangat dibutuhkan dalam sebuah perusahaan untuk membangun image yang positif. Namun tidak hanya dalam sebuah perusahaan, pada sebuah lembaga sosial seperti lembaga pendidikan yang merupakan tempat untuk untuk menyalurkan ilmu pada generasi penerus bangsa juga memerlukan fungsi manajemen humas

Humas dalam sebuah lembaga pendidikan berperan untuk memasarkan dan membangun image yang baik, agar masyarakat mampu percaya pada lembaga pendidikan tersebut. Selain itu humas dalam lembaga pendidikan juga berperan untuk membina dan mengelola hubungan yang baik dengan publik internal seperti antar karyawan karena hubungan yang baik dalam publik internal sangat dibutuhkan untuk membangun dan menjaga lembaga pendidikan itu sendiri. Selain dengan publik internal, humas dalam lembaga pendidikan juga berperan untuk membina dan menjaga hubungan yang baik dengan publik eksternal yati dengan masyarakat. Untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat humas harus mampu menjaga hubungan baik tersebut. Humas juga harus mampu mendengar keinginan dan opini masyarakat.

Sementara dalam sekolah humas berperan membantu menetralisir persoalan sekolah. Sesuai tugasnya, humas memiliki peran ganda dalam kinerjanya yaitu fungsi internal dan eksternal. Menurut M. Linggar Anggoro dalam bukunya Teori dan Profesi Kehumasan (2001), kegiatan Humas internal lebih kepada membangun komunikasi dan distribusi informasi ke dalam personal di lembaganya. Sementara fungsi eksternal humas lebih bersentuhan dengan pihak luar, khususnya yang berkompeten. Departemen Pendidikan Nasional pernah mengeluarkan job description humas di sekolah. Tugas humas eksternal seperti membina, mengatur dan mengembangkan hubungan dengan komite sekolah, membina pengembangan antara sekolah dengan lembaga pemerintahan, dunia usaha dan lembaga sosial lainnya.

Selain itu Hubungan masyarakat untuk menjalin  komunikasi dengan pihak eksternal sekolah. Tugas humas sebagai alat komunikasi internal lebih kepada membangun komunikasi dan distribusi informasi ke dalampersonal di lembaganya. Diantaranya, mengkomunikasikan dan memfasilitasi disposisi Kepala Sekolah yang berhubungan dengan manajemen sekolah, mengkomunikasikan setiap aspirasi dari para guru, karyawan, maupun siswa kepada pihak manajemen sekolah, menginformasikan kebijakan yang ditetapkan oleh manajemen sekolah, menginventarisir potensi sumber daya manusia yang ada sesuai dengan kompetensi profesi dan kompetensi umum untuk mengikuti seminar atau pelatihan dalam rangka peningkatan kualitas,menyelenggarakan rekreasi guru dan karyawan yang bertujuan untuk refreshing, agar terhindar dari jebakan kejenuhan rutinitas kerja. Sementara tugas internal humas lebih kepada tugas teknis, seperti , memfasilitasi kegiatan komite  sekolah, menjalin komunikasi dengan para orang tua siswa, menjalin hubungan dengan sekolah-sekolah yang lain, memperluas hubungan dengan sekolah-sekolah dalam rangka mempererat kerja sama antar sekolah, Menjalin kerjasama dengan instansi/lembaga lain yang terkait dengan pendidikan, mengembangkan hubungan yang harmonis dengan dinas-dinas terkait terutama lembaga struktural dinas pendidikan, baik tingkat kabupaten/kota maupun propinsi, melakukan komunikasi secara berkala dengan lembaga-lembaga media, wartawan, dalam skala danasional. Baik ke dalam maupun ke luar, humas memiliki fungsi yang sama; bagaimana membangun komunikasi dan persepsi positif kepada stakeholders pendidikan dari negatif menjadi positif.
Tugas yang paling berat dihadapi humas sekolah adalah fungsi kerja eksternalnya. Disini kerja humas tidak bisa dibatasi oleh ruang dan waktu. Kapan pun dan dimanapun jika ada yang perlu dijelaskan, diklarifikasi hingga dikonfrontir seputar sekolah, Humas harus siap sedia. Kerja eksternal ini Humas akan bersentuhan banyak orang, tidak hanya orangtua siswa atau instansi pemerintahan terkait dan perusahaan swasta tetapi juga masyakarat luas, entah sebagai LSM, politisi atau wartawan yang mengaku peduli dengan kemajuan dunia pendidikan.

  1. Fungsi humas dalam lembaga pendidikan

Pada era global dimana segala sesuatunya sudah meningkat lebih cepat baik dalam masalah pendidikan maupun teknologi akan menciptakan perubahan-perubahan pada aspek kehidupan. Oleh karena itu lembaga pendidkan juga harus mampu menyeimbangi perubahan tesebut. Pada era global lembaga pendidikan juga harus berani menghadapi persoalan global yang mungkin timbul akibat adanya perubahan pada aspek kehidupan masyarakat, khusunya mengantisipasi opini negatif dari masyakarat. Untuk menghadapi persoalan global dan mengantisipasi opini negatif suatu lembaga pendidikan memerlikan humas sebagai fungsi manajemen. Fungsi humas pada lembaga pendidikan antara lain :

  1. Humas harus mampu menjadi mediator komunikasi dalam sebuah lebaga pendidikan, baik secara langsung (tatap muka) maupun secara tidak langsung (melalui media/pers).
  2. Menciptakan dan mendukung serta menunjang kegiatan yang dilakukan untyk proses mempublikasikan lembaga pendidikan. Dalam hal ini humas berfungsi untuk memasarkan atau mempromosikan lembaga pendidikan.
  3. Menjaga hubungan baik dengan masyarakat atau pubik intern, serta menciptakan image positif pada lembaga pendidikannaya.  Menjaga hubungan baik denagn masyarakat dilakukan guna untuk memperoleh kepercayaan dari masyarakat.TUGAS MID SEMESTER

    MATA KULYH HUBUNGAN MASYARAKAT

     

     

    1. Jelaskan tujuan humas yang meliputi
      1. Public understanding
      2. Public confidence
      3. Public corporation

    Jawab :

    1. Public understanding

    Maksudnya adalah bahwa suatu seni untuk menciptakan pengertian public yang lebih baik yang dapat memperdalam kepercayaan public terhadap suatu individu atau organisasi perusahaan. Atau Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling adanya pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya.

    1. Public confidence

    Maksudnya adalah Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak selain itu juga adanya kepercayaan public terhadap organisasi kita

    1. Public corporation

    Tujuan dari public corporation yaitu Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan

     

    1. Salah satu fungsi humas adalah melibatkan moral dan tingkah laku. Apa yang dimaksud dengan fungsi humas tersebut dalam organisasi?

    Jawab :

    Public relations dalam menjalankan fungsinya harus menitikberatkan moral dan tingkah laku yang baik. Hal ini sangat penting karena merupakan fungsi public relations untuk menjaga citra baik perusahaan, ibaratnya public relations adalah cermin bagi perusahaan, maka dengan sendirinya public relations harus bersikap, bertindak, dan bertingkah laku sesuai dengan citra baik yang ingin ditampilkan oleh perusahaan tempat public relations tersebut berada

    1. Dari beberapa konsep humas menurut saudara apa itu humas? Dan apakah humas itu sangat penting dalam satuan pendidikan (sekolah)?

    Jawab :

    Dari beberapa konsep dan pengertian humas yang di kemukakan oleh para ahli humas sering disamakan atau di terjemahkan kedalam bahasa Inggris yaitu public relations,menurut saya jika public relations (PR) diterjemahkan dengan Hubungan Masyarakat (Humas) adalah kurang tepat karena jika dilihat dari asal katanya public  relations adalah hubungan-hubungan antar publik atau singkatntya hubungan-hubungan publik, namun karena masyarakat Indonesia terlanjur mengenal istilah Humas dan sangat sulit untuk diluruskan maka istilah  Humas tetap dipakai, bahkan pada instansi-instansi tertentu. Oleh karna itu saya mendefinisikan hubungan masyarakat atau public relation adalah adalah usaha yang direncanakan secara terus-menerus dengan sengaja, guna membangun dan mempertahankan pengertian timbal balik antara organisasi dan masyarakatnya, yang di wujudkan dengan interaksi atau komunikasi dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. Menurut saya humas juga sangat penting dalam dunia pendidikan dan disekolah khususnya karena sekolah berada ditengah-tengah masyarakat dan selalu berhubungan dalam menjalin kerja sama yang pedagogis dan sosiologis yang menguntungkan kedua belah pihak. Humas dengan sekolah adalah salah satu bagian dari substansi administrasi pendidikan di sekolah. Dengan adanya hubungan sekolah dengan masyarakat, sekolah dapat mengetahui sumber-sumber yang ada dalam masyarakat yang kemudian didayagunakan untuk kepentingan kemajuan pendidikan anak di sekolah, selain itu masyarakat juga dapat mengambil manfaat dengan turut mengenyam dan menyerap ilmu pengetahuan sekolah, Dari sini kehidupan masyarakat akan ditingkatkan.

     

    1. Kegiatan humas erat kaitannya dengan komunikasi, menurut saudara lebih sering mana one way dengan two way trafic comunication?

    Jawab :

    One Way Traffic: Komunkasi satu arah yang artinya komunikasi ini terjadi jika seseorang mengirim berita tidak bermaksud untuk menerima umpan balik (respon) dari orang yang menerimanya secara langsung. Jadi hanya bermaksud memberikan informasi atau menyampaikan perintah dari atasan untuk dikerjakan karyawan. Sedangkan

    Two Way Traffic: Komunikasi yang terjadi antara seseorang dengan orang lain dimana kedua orang tersebut sama-sama aktif dalam memberikan tanggapan. Jadi baik komunikator maupun komunikan sama-sama aktif dalam berinteraksi.

    Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa two way trafic comunication yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari hari dalam masyarakat, karna interaksi atau komunikasi adalah kegiatan yang biasa dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat.

  4. TUGAS UJIAN SEMESTER MATA KULIAH HUBUNGAN MASYARAKAT
    1. Jelaskan  humas dalam dunia pendidikan (sekolah)

    Jawab :

    1. Peran humas dalam pendidikan

    Pada dasarnya humas atau public relations sangat dibutuhkan dalam sebuah perusahaan untuk membangun image yang positif. Namun tidak hanya dalam sebuah perusahaan, pada sebuah lembaga sosial seperti lembaga pendidikan yang merupakan tempat untuk untuk menyalurkan ilmu pada generasi penerus bangsa juga memerlukan fungsi manajemen humas

    Humas dalam sebuah lembaga pendidikan berperan untuk memasarkan dan membangun image yang baik, agar masyarakat mampu percaya pada lembaga pendidikan tersebut. Selain itu humas dalam lembaga pendidikan juga berperan untuk membina dan mengelola hubungan yang baik dengan publik internal seperti antar karyawan karena hubungan yang baik dalam publik internal sangat dibutuhkan untuk membangun dan menjaga lembaga pendidikan itu sendiri. Selain dengan publik internal, humas dalam lembaga pendidikan juga berperan untuk membina dan menjaga hubungan yang baik dengan publik eksternal yati dengan masyarakat. Untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat humas harus mampu menjaga hubungan baik tersebut. Humas juga harus mampu mendengar keinginan dan opini masyarakat.

    Sementara dalam sekolah humas berperan membantu menetralisir persoalan sekolah. Sesuai tugasnya, humas memiliki peran ganda dalam kinerjanya yaitu fungsi internal dan eksternal. Menurut M. Linggar Anggoro dalam bukunya Teori dan Profesi Kehumasan (2001), kegiatan Humas internal lebih kepada membangun komunikasi dan distribusi informasi ke dalam personal di lembaganya. Sementara fungsi eksternal humas lebih bersentuhan dengan pihak luar, khususnya yang berkompeten. Departemen Pendidikan Nasional pernah mengeluarkan job description humas di sekolah.

    Tugas humas eksternal seperti membina, mengatur dan mengembangkan hubungan dengan komite sekolah, membina pengembangan antara sekolah dengan lembaga pemerintahan, dunia usaha dan lembaga sosial lainnya. Selain itu Humas untuk menjalin komunikasi dengan pihak eksternalsekolah.
    Tugas humas sebagai alat komunikasi internal lebih kepada membangun komunikasi dan distribusi informasi ke dalampersonal di lembaganya. Diantaranya, mengkomunikasikan dan memfasilitasi disposisi Kepala Sekolah yang berhubungan dengan manajemen sekolah, mengkomunikasikan setiap aspirasi dari para guru, karyawan, maupun siswa kepada pihak manajemen sekolah, menginformasikan kebijakan yang ditetapkan oleh manajemen sekolah, menginventarisir potensi sumber daya manusia yang ada sesuai dengan kompetensi profesi dan kompetensi umum untuk mengikuti seminar atau pelatihan dalam rangka peningkatan kualitas,menyelenggarakan rekreasi guru dan karyawan yang bertujuan untuk refreshing, agar terhindar dari jebakan kejenuhan rutinitas kerja. Sementara tugas internal humas lebih kepada tugas teknis, seperti , memfasilitasi kegiatan komite  sekolah, menjalin komunikasi dengan para orang tua siswa, menjalin hubungan dengan sekolah-sekolah yang lain, memperluas hubungan dengan sekolah-sekolah dalam rangka mempererat kerja sama antar sekolah, Menjalin kerjasama dengan instansi/lembaga lain yang terkait dengan pendidikan, mengembangkan hubungan yang harmonis dengan dinas-dinas terkait terutama lembaga struktural dinas pendidikan, baik tingkat kabupaten/kota maupun propinsi, melakukan komunikasi secara berkala dengan lembaga-lembaga media, wartawan, dalam skala danasional. Baik ke dalam maupun ke luar, humas memiliki fungsi yang sama; bagaimana membangun komunikasi dan persepsi positif kepada stakeholders pendidikan dari negatif menjadi positif.

    Tugas yang paling berat dihadapi humas sekolah adalah fungsi kerja eksternalnya. Disini kerja humas tidak bisa dibatasi oleh ruang dan waktu. Kapan pun dan dimanapun jika ada yang perlu dijelaskan, diklarifikasi hingga dikonfrontir seputar sekolah, Humas harus siap sedia. Kerja eksternal ini Humas akan bersentuhan banyak orang, tidak hanya orangtua siswa atau instansi pemerintahan terkait dan perusahaan swasta tetapi juga masyakarat luas, entah sebagai LSM, politisi atau wartawan yang mengaku peduli dengan kemajuan dunia pendidikan.

    1. Fungsi humas dalam lembaga pendidikan

    Pada era global dimana segala sesuatunya sudah meningkat lebih cepat baik dalam masalah pendidikan maupun teknologi akan menciptakan perubahan-perubahan pada aspek kehidupan. Oleh karena itu lembaga pendidkan juga harus mampu menyeimbangi perubahan tesebut. Pada era global lembaga pendidikan juga harus berani menghadapi persoalan global yang mungkin timbul akibat adanya perubahan pada aspek kehidupan masyarakat, khusunya mengantisipasi opini negatif dari masyakarat. Untuk menghadapi persoalan global dan mengantisipasi opini negatif suatu lembaga pendidikan memerlikan humas sebagai fungsi manajemen. Fungsi humas pada lembaga pendidikan antara lain :

    1. Humas harus mampu menjadi mediator komunikasi dalam sebuah lebaga pendidikan, baik secara langsung (tatap muka) maupun secara tidak langsung (melalui media/pers).
    2. Menciptakan dan mendukung serta menunjang kegiatan yang dilakukan untyk proses mempublikasikan lembaga pendidikan. Dalam hal ini humas berfungsi untuk memasarkan atau mempromosikan lembaga pendidikan.
    3. Menjaga hubungan baik dengan masyarakat atau pubik intern, serta menciptakan image positif pada lembaga pendidikannaya.  Menjaga hubungan baik denagn masyarakat dilakukan guna untuk memperoleh kepercayaan dari masyarakat.
    1. Jelaskan perbedaan dan persamaan media publik dengan media kontrol

    Jawab :

    Perbedaan

    Media publik- bersifat memberi kesadaran kepada audiens

    Media kontrol- bersifat  promosi yang meberikan informasi secara jelas.

    Persamaan

    –          Sifat komunikasinya non personal.

    –          Arah komunikasinya one way comunikation

    1. Bagaimana keterkaitan humas dengan komunikasi. Jelaskan serta berilah contoh?

    Jawab :

    Kegiatan hubungan masyarakat pada hakikatnya adalah kegiatan komunikasi. Tetepi berbeda dengan kegiatan komunikasi lainnya, kegiatan komunikasi dalam hubungan masyarakat mempunyai cirri-ciri tertentu, disebabkan karena punya fungsi, sifat organisasi dari lembaga hubungan masyarakat itu berada dan berlangsung, sifat-sifat manusia yang terlibat, terutama public yang menjadi sasaran, factor-faktor eksternal yang mempangaruhi dan sebagainya yang bersifat khas. Ciri hakiki dalam hubungan masyarakat adalah yang bersifat timbal-balik (two-way traffic). Komunikasi yang bersifat timbal-balik ini sangat penting dan mutlak harus ada dalam kegiatan hubungan masyarakat dan terciptanya feedback merupakan prinsip pokok dalam hubungan masyarakat.

    Dalam pengertian teoritis, hubungan masyarakat merupakan bagian integral dari suatu kelembagaan dan bukan suatu fungsi atau bagian yang berdiri sendiri. Hubungan masyarakat adalah penyelenggara komunikasi timbale-balik antara suatu lembaga tersebut. Dari pihak suatu lembaga, komunikasi seperti ini diajukan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi terciptanya tujuan, kebijakan dan tindakan lembaga tersebut. Dengan kata lain, Hubungan masyarakat berfungsi menumbuhkan hubungan baik anata segenap komponen pada suatu lembaga dalam rangka memberikan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi. Semua ini bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan penengertian dan kemauan baik (good will) publiknya serta memperoleh opini public yang menguntungkan (atau untuk menciptakan kerja sama berdasarkan hubungan yang baik dengan public).

    Kunci sukses suatu komunikasi, dalam hal ini komunikasi dalam hubungan masyarakat, sangat tergantung pada pelaksanaan komunikasi yang efektif. Dalam kaitan dengan dengan prinsip komunikasi yang efektif, hal-hal yang diperhatikan adalah :

    1. jenis publik (khalayak) yang menjadi sasaran

    2. susunan pesan bagaimana yang paling tepat dan mudah dipahami

    3.saluran apa yang paling sesuai dengan sifat public yang dituju

    Demi efektifnya komunikasi, maka pengetahuan secara terperinci tentang public yang dituju sangat penting. Ini berarti, sifat dan cirri public yang iutju di dalam kegiatan hubungan masyarakat haruslah diketahui.

    Sebagai contoh, kasus korupsi pengadaan simulasi mengemudi yang dilakuan oleh anggota mabes polri, kemudan mabes polri menggelar jumpa pers kepada media yang di wakili oleh  sub bag humas mabes polri, dalam jumpa persnya sub bag mabes polri menjelaskan kepada media mengenai kasus tersebut dan menjelaskan sangsi atau hukuman bagi anggota yang besalah tersebut guna memberikan atau menjaga citra positif polri ke masyarakat. Dalam jumpa pers tersebut terjadi two way trafik comunication atau komunikasi dimana keduanya sama-sama aktif antara sub bag humas mabes polri dengan media dalam memberikan tanggapan.

    Dari ilustrasi atau contoh diatas perlunya humas guna memberikan citra positif ke pihak luar dengan berkomunikasi dengan pihak luar atau memberikan informasi kepada masyarakat agar terjadi kejelasan fakta mengenai isu yang beredar.

     

    1.  Jelaskan model proses publik relations

    Jawab :

    1. RISET

    Riset merupakan funfsi yang fital dalam public relations. Riset memberikan informasi awal yang dibutuhkan dalam merencanakan aksi publik relations dan berperan penting dalam mengevaluasi efektifitas aksi tersebut

    Langkah awal dari riset mulai dari apa yang dibutuhkan dalam publik relations kemudian mengidentifikasi publik dan isu yang ada langkah selanjutnya yaitu mengidentifikasi informasi- informasi dan sumber dari langkah tersebut kemudian diteruskan dengan penetapan fakta, sampel publik, dan pemantauan isu dan langkah yang terakhir dari riset adalah mengumpulkan informasi untuk di publik target atau target mana yang akan dipilih.

    Macam-macam riset antara lain ada riset pembanding (membandingkan dengan riset yang telah dilakukan oleh orang lain), riset utama ( riset asli), dan riset informal.

    1. PERENCANAAN

    Perencanaan strategis public relations merupakan sebuah proses menilai apa yang akan anda miliki dan kemana akan anda melangkah. Kematangan dan kedalaman berfikir sebelum pelaksanaan public relations akan menentukan nilai fungsi public relations

    Setelah informasi dikumpulkan dan dilakukan pemilihan target masuklah kedalam proses  dengan penetapan sasaran dan tujuan dan tindakan alternatif guna untuk menganalisis publik target dan dan melakukan rencana strategis.

    Pokok-pokok rencana strategis public relations meliputi Rencana Strategis. Rencana Strategis merupakan rencana jangka panjang, biasanya dilakukan oleh manajemen tingkat atas untuk membuat keputusan terkait dengan tujuan utama organisasi. Yang kedua Rencana Taktis. Rencana Taktis mengembangkan keputusan spesifik tentang apa yan akan dilakukan pada setiap level organisasi dalam rangka melaksanakan rencana strategis.

    1. AKSI

    Praktisi public relatioans, sebagai bagian dari tim manajemen sebuah organisasi, perlu terlibat dalam proses pembuatan keputusan untuk memastikan bahwa pihak manajemn membuat keputusan untuk mengambil langkah-langkah tindakan yang positif dalam rangka mencari jalan keluar dari sebuah masalah atau menciptakan kesempatan. Ketika organisasi telah melakukan sebuah aksi yang bertanggung jawab, maka staf publik relations dapat segera mengomunikasikan aksi tersebut kepada audiensi target untuk menginduksikan hasil prilaku yang diinginkan.

    1. EVALUASI

    Riset dan public relations harus terus berlangsung, terus mengevaluasi lingkungannya serta memberikan informasi baru untuk meneruskannya. Untuk dapat memeperjelas bagaimana evaluasi dapat terlibat dalam hampir setiap fase program yang dibagi dalam tiga segmen evaluasi.pertama pengecekan implementasi, kedua pemantauaan pelaksanaan program (evaluasi formatif), dan yang ketiga evaluasi hasil (Evaluasi total).

     

    1. a. Sebutkan macam macam opini publik dan jelaskan?
      1. Bagaimana mengukur opini publik?

    Jawab :

    1.  Macam-macam opini:
    • Opini personal

    Adalah opini yang berasal hanya dari 1 individu

    • Opini masyarakat

    Adalah opini yang berasal dari sejumlah individu tetapi belum terukur tingkat kepercayaannya.

     

     

     

     

    • Opini publik
    1. Opini publik adalah suatu campuran yang terdiri dari berbagai macam; pikiran,  kepercayaan, paham, anggapan, prasangka, dan hasrat.
    2. Opini publik  adalah  pendapat  rata-rata kelompok tertentu  atas suatu hal yang penting
    3. Opini Publik adalah pendapat sejumlah individu yang sudah terukur  tingkat kepercayaannya
    4. Cara mengukur opini publik
      1. Referendum ( plesbisit),

    yaitu suatu pengumutan suara yang dapat dilakukan secara langung atau tidak langsung. Contohnya: tentang lion air. Ada isu yang berkembang dan isu tersebut dipilih masing masing secara langungsung maupun tidak langsung.

    1. Melalui media massa.

    Media massa memberitahukan atayu menyampaikan informasi tertentu dan membawa aspirasi masyarakat, atau golongan tertentu. Contohnya: kasus Angellina Sondakh. Kasus ini sangat ramai dibicarkan oleh public. Maka isu isu berkembang terus hingga dipenjarakannya Angelina sondakh.

    1. Sampling.

    Yaitu dengan cara mengambil sampel  atau contoh dengan memilih beberapa orang yan dianggap dapat membentuk opini public. Dalam kasus Andi Malarangeng. Dalam kasus ini dipilihla pakar pakar hukum dan lawan pakar analisis hukum untuk mewakili opini opini yang berkembang.

    1. Polling

    system ini dapat dilakukan secara lisan dan tertulis. Contohnya kasus Andi Malarangeng. Dalam kasus ini opini dapat diukur dengan secara lisan dan tertulis

    1.  Public research

    yaitu mengukur opini public secara lisan ( interview). Contohnya kasus Andi Malarangeng. Untuk mengukur opini yang berkembang maka dilakukan interview dimasyarakat atau orgnisasi.

     

    1. Organisasi apa saja yang menggunakan publik affairs?jelaskan menurut pendapat saudara?

    Jawab :

    Public affairs merupakan sinonom dari semua aktivitas public. Dan lebih sering menjelaskan aspek public relations yang berkaitan dengan lingkungan politik dan organisasi. Atau kadang juga disebut dengan government relations. Dalam hal ini organisasi organisasi yang menggunakan public affairs adalah sebagai berikut :

    1. Organisasi politik

    Organisasi politik jelas sangat membutuhkan publik affairs karna organisasi politik perlu adanya respon atau dukungan dari masyarakat guna memenangkan dalam sebuah pemilihan umum kepala daerah atau bahkan pemilihan presiden. Selain itu organisasi politik juga sangat kompetitif dalam persaingannya dengan organisasi politik lain atau lawan politik. Maka dari itu publik affairs sangatlah penting dalam organisasi ini guna memberikan citra positif terhadap masyarakat.

    1. Organisasi masyarakat (ormas)

    Publik affairs dalam organisasi masyarakat juga perlu guna untuk memberikan citra baik kepada masyarakat yang akan berdampak pada besar kecilnya anggota masyarakat yang ikut atau bergabung dalam organisasi tersebut, selain itu peran publik affairs juga dapat berpengaruh terhadap kredibilitas suatu organisasi yang bisa menjadi kekuatan politik.