Sabtu, 29 September 2013, Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Semarang (Unnes) mengadakan penyuluhan pendidikan dan kesehatan bagi karang taruna, kelurahan Ngijo, Gunungpati, Semarang.
Tema pendidikan dan kesehatan dipilih dalam kegiatan ini, karena salah satu kemajuan suatu desa dilihat dari dua indikator tersebut. Hal itu diutarakan oleh Sandrytra Januar Lorefahn, ketua kegiatan tersebut.
Hadir dalam acara tersebut 23 anggota karang taruna Gerakan Mahasiswa Anti Narkoba (Gerhana), perangkat desa dan tokoh masyarakat.
Pembicara dalam acara tersebut adalah Agung Kuswantoro, S.Pd, M.Pd dan Andi Amarullah.
Agung, mengatakan bahwa pendidikan adalah investasi. Pemikiran ini, merubah konsep, bahwa investasi tidak hanya tanah, rumah, sawah, emas, atau uang, tetapi juga pendidikan. Semakin tinggi tingkat pendidikan, maka pendapatan juga meningkat. Artinya tabungannya juga meningkat.
Andi, menjelaskan tentang perokok pasif dampaknya lebih berbahaya dibanding perokok aktif. Hal ini dikarenakan, asap yang dihasilkan oleh perokok aktif, langsung dihisap oleh perokok pasif. Artinya, perokok pasif menghirup asap tanpa adanya filter rokok, sehingga dia memasukkan racun ke tubuhnya.
Terlihat peserta antusias dengan bertanya tentang hakikat pendidikan, dampak merokok, penyakit yang dihasilkan oleh rokok, dan lainnya.
Acara yang dimulai pukul 19.30 WIB diakhiri pukul 21.15 WIB, ditutup dengan pemutaran video motivasi pendidikan dan film dokumenter dampak merokok.
Sebagai wujud terima kasih pada peserta, panitia memberikan door prize bagi peserta yang aktif selama kegiatan.
Harapan acara tersebut adalah muncul kesadaran bahwa pendidikan dan kesehatan memiliki peran penting bagi pemuda, karena dia adalah penerus bangsa.
Semoga dengan acara tersebut, pemuda yang tergabung dalam karang taruna, kelurahan Ngijo tumbuh motivasi untuk melanjutkan studinya ke jenjang lebih tinggi dan sadar akan makna hidup sehat, tanpa tembakau.