Rukun Sholat

Diadakan jumat, 9 Mei 2014 bertempat di gedung C3 ruang 245. Dihadiri tiga mahasiswa, yaitu : Laela Atikah, Nuristikomah, Rina Opik. Mereka dari satu rombel yaitu pendidikan administrasi perkantoran. Ada yang berbeda Mahasiswa Mengaji (MM), yang biasanya dilaksanakan hari sabtu sore di depan serambi perpustaan pusat, tetapi MM  pada hari itu, diganti hari Jumat sore di dalam gedung. Terjadi miss-communication antara saya dan teman-taman, karena ternyata HP saya dipinjam teman, sehingga saya tidak bisa memberitahukan teman-teman yang lain. Materi kali ini mengenai fiqih membahas tentang rukun shalat menurut kitab fathul qorib/taqrib.

Siang itu menunjuukan pukul 13:30 saatnya berangkat menuju FE untuk mengikuti MM. setelalah sekian lama MM ditunda, Alhamdulillah MM bisa dimulai lagi pada hari jumat, 9 Mei 2014. MM kali ini membahas tentang fiqih yaitu melanjutkan materi MM sebelumnya. Materi minggu kemarin kita telah membahas mengenai sarat wajib shalat, sekilas saja mengenai syarat wajib shalat ada islam, baligh, dan berakal. Syarat dengan wajib berbeda makna, jika syarat mengenai kegiatan yang ada diluar sebuah pekerjaan dan rukun lebih kerah sebuah pekerjaan yang ada di dalam shalat. Berikut dijelaskan mengenai rukun shalat yang tertuang dalam kitab fathul qorib/ takrib.

Rukun shalat ada delapan belas yaitu niat, berdiri jika mampu, takbiratul ihram, membaca surat al fatihah, ruku’, tumaninah dalam ruku’, i’tidal tumaninah dalam i’tidal, sujud, tumaninah dalam sujud, duduk diantara dua sujud, tuma’ninah diantara dua sujud, duduk tahiyat akhir, membaca syahadat waktu tahiyat, membaca shalawat nabi dalam tahiyat, salam pertama, niat menyelesaikan shalat, dan tertib

Kita akan membahas satu persatu rukun shalat tersebut. Pertama, Niat. Niat dalam bahasa arab al qosdu yang artinya sengaja. Maksudnya saat jalan kita menuju musolla itu dalam hati sudah ada nilai niat. Sama halnya, saat kita niat makan. Ketika kita sedang atau akan mengambil sendok, piring, dan lauk. Itu sudah dinilai niat. Niat dalam shalat ada yang pendapat yang harus di-lafaladz-kan sampai telinga kita sendiri mendengar, namun ada juga yang hanya diniatkan dalam hati. Niat artinya mengerjakan suatu pekerjaan bersamaan dengan pekerjaan tersebut. Tempatnya niat ada di dalam hati.

Kedua, berdiri jika mampu. Jika kita tidak bisa berdiri maka duduk, namun jika tidak bisa duduk kita di perbolehkan untuk berbaring. Ketiga, takbiratul ihram. Takbir adalah membesarkan nama Allah. Ihram artinya haram, maksudnya disini bukan haram untuk takbir, namun seusai takbir haram untuk makan, haram untuk minum, haram untuk berbicara dan lainnya. Seperti masjidil haram, maksudnya bukan masjid yang haram, namun haram untuk membunuh, haram untuk mencuri, haram untuk berbuat dosa. Di dalam kitab ini hanya mengatakan takbir bukan tata cara takbir. Takbir diucapkan secara sempurna “Allahu Akbar” tidak boleh di putus seperti “Allah”,  “Akbar”. Atau diganti dengan kalimat lain seperti “Arrohman”, “Arrohiim”. Karena Akbar artinya Maha Besar, lebih.

Syarat keabsahan bacaan takbirotul ikhrom yaitu terjadi di waktu berdiri (ketika) dalam sholat fardhu, diucapkan dengan menggunakan bahasa arab,  menggunakan lafal jalalah, yaitu lafal Allah, meggunakan lafal Akbar, berurutan  dalam menyebutkan lafal tersebut, tidak memanjangkan hamzah pada lafal jalalah, tidak memanjangkan ba’ pada lafal akbar, tidal men-tasdid-kan ba’ pada lafal akbar. tidak menambahkan wawu sukun atau wawu berharokat di antara dua kalimat tersebut, tidak menambah wawu sebelum lafal jalalah (Allah), tidal waqof (berhenti) di antara dua kalimat tersebut, baik waqof panjang/ pendek, memperdengarkan pengucapan seluruh hurufnya pada dirinya, ketika mengucapkan, sudah masuk waktu sholat, jika sholat yg dikerjakan adalah sholat yg mempunyai waktu, melafalkannya ketika menghadap kiblat, tidak rusak pada salah satu huruf-huruf bacaannya (membaca bacaan pada lafal tersebut sesuai tajwid), dan jika menjadi makmum, maka harus mengakhirkan takbirotul ihrom-nya daripada takbirotul ihrom imam.

Ketiga, membaca surat al fatihah. Basmalah merupakan ayat sehingga harus dilafalkan. Baik dilafalkan dengan jahr (keras) atau syir (pelan). Cara membacanya harus tertib dan pas bacaan tasydidnya. Jumlah tasydid dlm al-fatihah yaitu Bismillaah di atas lam, Ar-rahmaan di atas ra’, Ar-rahiim di atas ra’, Al-hamdulillaah di atas lam, Robbil ‘aalamiin di atas ba’, Ar-rahmaan di di atasatas ra’, Ar-rahiim di atas ra’, Maaliki yaumiddiin di atas dal, Iyyaaka na’budu di atas ya’, Iyyaka nasta’iin di atas ya’, Ihdinash shiraathal mustaqiim di atas shod, Shiraathal ladziina di atas lam, An amta ‘alaihim ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladhdhaalliin di atas dhad dan lam,  syarat keabsahan bacaan al-fatihah, urut dan terus-menerus, menjaga makhroj dan sifat huruf-hurufnya, menjaga tasdidnya, tidak melakukan saktah yang panjang, tidal melakukan saktah yg pendek dengan tujuan memotong bacaan, membaca seluruh ayat-ayatnya termasuk diantaranya adalah basmalah,tidak melakukan kesalahan bacaan yang merusak arti, dibaca dengan berdiri, ketika sholat fardu, memperdengarkan pembacaannya pada diri sendiri, dan tidal disela-selai dengan dzikir yg lain.

Keempat, Ruku. Pada saat ruku posisi jari-jari menghadap kiblat. Dan, posisi duduk saat ruku sebesar 90’. Kelima, tuma’ninah dalam ruku. Dalam kitab fathul qorib/takrib tidak ada keterangan bacaan ruku, yang ditegaskan di sini adalah tuma’ninah atau berhenti sejenak. tuma’ninah dalam ruku dilakukan Karena saat itu kita berada pada posisi terendah sehingga kita membaca ‘Adimi yang artinya “luhur”. Keenam, I’tidal, yaitu bangun dari ruku. Ketujuh, tuma’ninah. Kedelapan, Sujud. Saat sujud ada tujuh anggota badan yang harus menempel dengan tanah. Ketujuh anggota badan tersebut yaitu, jidat, dua telapak tangan, dua dengkul dan dua telapak kaki.

Demikian sedikit penjelasan mengenai rukun shalat. Karena waktu sudah menunujukan pukul 13.30 kegiatan MM akhirnya di akhiri dengan berdoa bersama-sama. SElamat ketemu di kajian MM berikutnya. Saya tunggu kedatangan tema-teman lainnya.

 

Ditulis oleh Opic Rina, santriwati Mahasiswa Mengaji

Editor : Agung Kuswantoro

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: