Madrasah Istiqlal Masuk ke Masjid

20160601_164202

Masjid Nurul Iman telah digunakan untuk beribadah meskipun belum maksimal bangunannya. Pemanfaatan masjid ini, pastinya harus kita gunakan untuk kemakmuran masjid. Salah satu memakmurkan masjid adalah pemanfaatan masjid untuk kajian atau mengaji.

Saya dan istri memiliki kajian bagi anak-anak dan mahasiswa. Kajian anak sebagaimana orang sudah mengetahui diberi nama Madrasah Istiqlal. Demikian juga kajian mahasiswa, kemungkinan mahasiswa khususnya pendidikan administrasi perkantoran mengetahui kajian tersebut.

Madrasah Istiqlal selama ini dilakukan di rumah saya, gang Pete Selatan, Semarang. Sedangkan Mahasiswa Mengaji dilakukan di kampus dan rumah saya. Kedua kajian tersebut terkendala pada tempat, dimana rumah saya tersebut terkendala pada tempat, dimana rumah saya yang luasnya 73 m2. Jadi perlu manajemen ruang yang khusus.

Alhamdulillah semenjak diresmikan masjid Nurul Iman yang dekat dengan rumah saya dan atas kebijakan takmir masjid untuk menggunakan kegiatan kajian yang telah saya dirikan untuk dipindahkan ke masjid Nurul Iman.

Perhatian

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan kajian Madrasah Istiqlal sebelum pindah ke masjid Nurul Iman. Masjid belum sepenuhnya jadi, sehingga masih ada sisa-sisa pembangunan seperti kayu, pasir, alat-alat tukang. Selain itu belum ada pintu yang menutupi masjid secara penuh. Posisi masjid tinggi atau menggunakan beberapa tangga, dan keluar masjid langsung jalan raya.

Kajian yang diijinkan oleh takmir ada di serambi masjid, sehingga ada debu yang masuk. Terlebih jika musim angin kencang, maka jelas lantai berdebu. Peralatan dan sarana serta prasarana kajian belum ada.

Perhatian ini perlu kita respon dengan sikap, khususnya kajian Madrasah Istiqlal, dimana pesertanya adalah anak-anak. Tantangannya adalah debu, anak tangga, tempat luas, dekat dengan jalan raya, dan belum ada sarana prasarana kajian (papan tulis, penghapus, spidol, dan lainnya).

Melihat keadaan tersebut maka ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian, maka saya dan istri berinisiatif mengundang orang tua/wali madrasah istiqlal terkait permasalahan tersebut. Orang tua/wali sebagai orang yang berperan dalam pendidikan anak. Saya dan istri fasilitator saja dalam pendidikan agama di lingkungan saya. Jadi harus ada kerjasama antara pengelola Madrasah Istiqlal dan orang tua.

Demikian beberapa hal yang harus kita perhatikan dalam rangka “Madrasah Istiqlal Masuk Masjid”. Dibutuhkan pertemuan atau rapat antara pengelola Madrasah Istiqlal dan orang tua.

Apa pun keputusan nanti rapat, harus kita laksanakan dengan konsekuensi, baik dilaksanakan di rumah atau di masjid. Semoga Allah selalu melindungi langkah kita. Amin.

 

Surakarta, UNS, 10 September 2016

Agung Kuswantoro

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: