Sosial dan Bisnis

Oleh Agung Kuswantoro

Setiap orang pasti memiliki kebutuhan. Manusia butuh makan, minum, rumah, kendaraan, dan lainnya. Setiap kebutuhan, harus ada anggarannya. Minum? beli Aqua. Makan? Jelas, beli beras [baca: nasi]. Kendaraan? Butuh bensin. Semuanya menggunakan uang. Sekali lagi uang, bukan daun.

Tak selamanya, segala sesuatu hidup di dunia identik dengan masalah uang. Allah adalah Dzat segalanya. Dia telah menggratiskan oksigen kepada umat penjuru dunia. Tak melihat ciptaannya tersebut beragama Islam atau tidak. Dia telah membebaskan harga atas air yang segar dan bening di sungai yang mengalir dari sumbernya, tanpa henti dan habis. Dia memberikan kepada siapa pun yang haus, baik itu manusia atau hewan.

Nah, sekarang bagaimana dengan kehidupan kita. Paragraf awal menjelaskan, bahwa segala sesuatu pasti dengan fulus. Paragraf kedia menjelaskan, bahwa segala sesuatu tak harus diperhitungkan dengan duit.

Saya ingin mengatakan seperti ini. Sosial, sosial. Bisnis, bisnis. Gratis, gratis. Bayar,bayar. Jangan, sosial tapi ada pungutan. Jangan gratis, ternyata ada lainnya administrasi. Jangan, memberi sesuatu secara cuma-cuma, tapi ada maksudnya setelah pemberian itu.

Allah sudah memberikan contoh di atas. Tidak pandang bulu. Tidak pilih kasih. Tidak mengkelas-kelaskan. Dan, tidak membanding-bandingkan. Air untuk manusia dan hewan. Tidak melihat, ia beriman atau tidak. Tidak melihat laki-laki atau perempuan. Tidak melihat, manusia atau hewan. Intinya, Allah sayang dengan ciptaann-Nya.

Lantas, jangan tanggung-tanggung, jika Anda berbisnis. Bayar, silakan buat rincian detail per rupiahnya. Jangan bilang sama kliennya, silakan mau dibayar berapa pun, saya manut. Stop! Ini bisnis. Anda sedang cari nafkah. Ada anak dan istri yang menanti sesuap nasi yang Anda bawa setelah pulang bekerja [baca: bisnis]. Maknanya, Anda harus bersungguh-sungguh dalam berbisnis atau bekerja. Yang semangat!! Ukurlah setiap pekerjaan Anda, dengan standar yang jelas. Hitunglah waktu Anda dlam setiap kali menyelesaikan satu pekerjaan. Pasti, Anda akan meraih kesuksesan di bisnis Anda. Terperinci. Klien pasti akan senang.

Katakan, Anda dibayar Rp. 50.000.000 per tampil dengan durasi 2 jam, tanpa ada teman dialog saat berada dipanggung. Maknanya, Anda sangat professional. Hitungannya jelas per jam dan per pertemuan. Anda – batuk saja– jelas dibayar. Sekali lagi, bisnis, bisnis. Bayar, bayar. Gratis, gratis.

Marilah, kita menjadi pribadi yang bisa menempatkan kedua keadaan tersebut. Dalam sehari harus ada jiwa sosial dan jiwa bisnis. Jika tidak bisa sehari, agendakan dalam satu minggu ada kegiatan sosial. Kegiatan sosial, tidak usah nunggu kaya. Sosial tak harus berwujud uang. Pikiran, tenaga, dan apa punlah bentuknya yang kita miliki bisa kita bagikan kepada sesama.

Semarang, 6 Januari 2017

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: