Muhammad Al Amin
Oleh Agung Kuswantoro
Membaca buku Kepeminpinan Muhammad karya John Adair, sangat berkesan bagi saya. John Adair, pada awal kariernya adalah tentara Inggris yang satu-satunya bertugas di Legiun Arab, dimana ia menjadi ajudan sebuah resimen Badvi. Pada tahun 1979, ia menjadi Professor kajian kepemimpinan di University of Surrey.
Pesan yang disampaikan oleh penulis adalah sosok Muhammad merupakan orang yang berintegritas. Ia berperilaku tanggung dan tidak mengingkari kepercayaan. Integritas adalah sifat atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memilih potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan (KBBI.web.id).
Jelas, bahwa integritas adalah sifat yang menunjukkan kewibawaan. Sosok Muhammad adalah teladan dalam hal integritas. Gelar al amin – artinya yang terpercaya menjadi bukti Muhammad, bukanlah sosok yang punya hobby berdusta atau ingkar janji.
Seorang pemimpin harus bermodal integritas. Setiap ucapan yang ia sampaikan kepada orang lain, mampu ia praktekkan. Hal ini sebagai bukti integritas terhadap dirinya. Nabi Muhammad melakukan itu. Saking luar biasanya, Siti Khotijah tertarik dan meminangnya untuk menjadi calon suaminya.
25 tahun, Nabi Muhammad sudah membuktikan integritasnya sebagai pemuda yang jujur terhadap barang dagangannya. Jujur dengan pelanggan. Jujur terhadap masyarakat. Kejujuran mengantarkan beliau menjadi sosok pemimpin dunia. Pesan yang disampaikan langsung bersumber pada Illahi, sehingga ajarannya, hingga saat ini masih dirasakan oleh umatnya.
John Adair adalah pakar dalam bidang kepemimpinan. Salah satu kepemimpinan seorang Muhammad terletak pada al amin. Terpercaya, menjadi kunci – keberhasilan Nabi Muhammad. Tak mudah untuk melakukan itu, terlebih seorang manusia. Waallahu’alam.
Semarang, 29 Maret 2017