Titik Koma, Nilai Akhir, dan IF

 

Titik Koma, Nilai Akhir, dan IF

Oleh Agung Kuswantoro

 

 

Saat ini pekan keempat dari perkuliahan semester genap tahun 2016/2017. Tepatnya, Jum’at (24/3/2017) saya mengampu mata kuliah aplikasi perkantoran. Adapun materinya adalah fungsi IF.

 

 

Ada yang menarik menurut saya dalam pertemuan tersebut. Fungsi IF adalah logika. Sederhananya, adalah jika – maka. Kedua (jika – maka) kata inilah kuncinya. IF adalah simbol jika, ;  atau , adalah simbol maka.

 

 

Saat saya mengecek pekerjaan mahasiswa, saya menemukan ada yang aneh. Materi yang secara schedule, selesai dalam waktu 30 menit ini lebih dari 30 menit belum selesai. Saya pun langsung menuju ke komputer mahasiswa.

 

 

Ada beberapa catatan saya saat mengoreksi pekerjaan mereka (sebutan mahasiswa). Pertama, mengetik ., seharusnya ; bukan . (sendiri) kemudian , (koma). Saya benarkan sesuai yang benar yaitu ;

 

 

Kedua, penulisan sel dengan yang ada di buku saya ditulis apa adanya. Misal = IF (nilai akhir <50,“D”,“E”). Nah, mereka itu ditulis di komputer sama seperti di buku yaitu =IF (nilai akhir < 50,“D,”E”). Seharusnya mengetiknya =IF(D5<50,“D”,”E”) atau  = IF(D7<50,”D”,”E”).

 

 

Kedua hal tersebut adalah konsep dasar dalam menulis  dalam menuliskan fungsi IF. Aplikasi komputer adalah lanjutan mata kuliah TIK atau pengantar komputer. Dasarnya ada pada mata kuliah tersebut. Saya penasaran untuk mengetahui, mengapa terjadi kesalahan – yang menurut saya – fatal. Seharusnya mereka sudah memahami konsep dasar tersebut.

 

Saya mencoba mendiskusikan permasalahan ini kepada mereka mengenai ketidakpahaman mereka terkait materi ini. Penting, saya menanyakan hal ini, karena kedua kesalahan ini menimpa pada lebih dari 5 mahasiswa. Lumayan banyak, bukan? Belum lagi, masih ada mahasiswa yang “kaku” dalam membuat tabel.

 

 

Pertanyaan saya kepada mereka yaitu:

  1. Apakah sudah pernah dapat materi IF di excel?

Jawaban mereka sudah. Saya bertanya lagi, kapan terakhir dapat materi IF? Mereka menjawab waktu SMP dan SMA.

  1. Apakah pernah dapat mata kuliah pengantar komputer atau TIK di semester dua? Mereka menjawab tidak ada mata kuliah itu dari semester satu hingga empat. Adanya aplikasi komputer.

 

Kedua pertanyaan saya menjawab atas pertanyaan saya yaitu mengapa terjadi kedua kesalahan sebagaimana di atas, dimana kedua kesalahan – yaitu . , dan nilai akhir – ditulis apa adanya. Saya menganggap wajar atas kesalahan mereka, karena mereka telah lama tidak praktek komputer, bahkan mungkin baru kali ini membuka program excel sudah lulusan SMA.

 

 

Hilangnya mata kuliah pengantar komputer atau TIK berdampak signifikan terhadap mata kuliah aplikasi komputer. Buku aplikasi komputer yag saya tulis berlandaskan pada materi pengantar komputer atau TIK. Terlebih, ini mata kuliah “aplikasi”, jelas komputer yang saya aplikasikan. Bukan lagi belajar komputer. Tak sekedar, bagaimana cara membuat suatu ketikan surat, tetapi konsep dan cara komputerisasi itu pun harus kuat. Misalnya, mengenalkan “tab” sebagai pengganti “spasi” jika dalam mengetik manual. Lalu, ada mengetik sampul – istilah mengetik manual – sedangkan, jika diaplikasi komputer ada “envelopes” untuk mengetik sampul. Bahkan dapat mengetik orang yang dituju atau penerima surat untuk ratusan orang dapat dipraktekkan melalui aplikasi komputer.

 

 

Itu, baru aplikasi komputer. Bahkan di pertemuan keenam saya berikan cara pembuatan e arsip berbantuan Access. Namun, dasarnya jelas pengantar komputer dengan materi Access.

 

 

Sedangkan contoh yang terjadi di atas – saat pembelajaran – adalah excel. Terdapat temuan sebagaimana di atas, menjadi pembelajaran penting bagi saya dalam pembelajaran berikutnya. Jangan terlalu “berlari” karena modal mereka belum tentu ada, karena mata kuliah pengantar komputer atau TIK tidak diberikan.

 

 

Strategi saya dalam pembelajaran berikutnya adalah mereka mempelajari terlebih dahulu buku saya. Ikuti, langkah-langkahnya. Ini sebagai pengganti pengantar komputer atau TIK.   Sedangkan lembar latihan  adalah aplikasi atas materi yang mereka telah pelajari.

 

 

Itu saja yang perlu saya smapaikan. Dampak hilangnya atas mata kuliah pengantar komputer seperti ini. Semoga hanya saya saja yang mengalami seperti ini. Namun, saya enjoy karena saya cinta mengajar, saya cinta materi perkantoran, dan saya cinta pada mahasiswa. Berapa kali pun kesalahan mereka, saya siap mendampingi anak bangsa ini. Sukses selalu, jangan lupa rajin belajar!

 

Semarang, 28 Maret 2017

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: