Menghormati Masa Lalu
Oleh Agung Kuswantoro
Tiap orang pasti memiliki masa lalu. Ada yang masa lalunya itu menyedihkan atau kegalauan. Ada juga yang bahagia. Biarlah masa lalu berjalan apa adanya. Saat kita sekarang masih hidup, seakan-akan masa lalu itu seperti melihat kaca spion saat kita naik kendaraan. Cukup dilihat saja, jangan membalik untuk mengulanginya. Terlebih kisahnya memilukan atau menyedihkan.
Dulu menangis, sekarang tersenyum. Saat keadaan sekarang tersenyum, sedangkan keadaan masa lalunya menangis, maka cukup sekedar mengingatkan saja. Atau, menghilangkan masa lalu yang menyedihkan dengan “mengelap kaca spionnya”, sembari berdoa, “Ya Allah berilah kekuatan kepada saya untuk melangkah kehidupan. Biarlah aku bersihkan spion ini, hanya melihat masa laluku, namun aku akan berjalan dengan kendaraan dengan hati-hati. Sesekali melihat spion, agar tidak terjerumus pada masa lalu yang kelam. Agar aku bisa berjalan lancar dan selamat”.
Mari hargai masa lalu kita. Jangan ejek masa lalu kita. Jelek biarkan masa lalu jelek, asalkan ke depannya tidak jelek lagi. Kita berkendara (naik kendaraan), pasti ada yang melihat. Saat masa lalu jelek, maka orang lain pun melihat kejelekan kita dulu. Tak apalah jika sudah terjadi. Yang terpenting, jangan sampai masa lalu jadi “hantu” untuk takut berjalan ke depan. Yang pernah melihat masa lalu atas kejelekan seseorang, janganlah diceritakan atau diumbar kepada orang lain. Doakanlah, semoga ke depan akan ada masa depan yang menyenangkan. Amin.
Jatinegara, 23 April 2017
Mar 12, 2018 @ 12:12:54
terimakasih motivasinya, malah tidak pernah terpikirkan untuk menghormati masa lalu. kalu bagiku masa lalu yasudah itu sudah berlalu dan tak perlu diungkit kembali karena yang terpenting sekarang adalah masa depan toh masa lalu juga tidak akan kembali lagi.
Mar 12, 2018 @ 23:47:30
Iya betul. Sepakat