Mereview (Lagi), Skema Surat Niaga (Bisnis)
Oleh Agung Kuswantoro
Mengamati dan menelaah skema alur surat niaga dari buku yang pernah saya tulis (2014) dipadukan dengan perkembangan saat ini, saya rasa perlu. Sekarang, orang membeli barang tidak harus pedagang (penjual) mengenalkan diri dengan membuat surat perkenalan. Cukup dengan membuka bukalapak, tokopedia, lazada, atau pembelian melalui OLX. Semua barang lengkap dengan gambar dan spesifikasinya. Bahkan, tawaran-tawaran seperti diskon juga diberikan.
Maknanya, sudah ada media yang ikut andil dalam skema surat niaga niaga. Cukup nge-klik di suatu situs. Lalu login, transfer uang, maka barang pesanan akan datang. Sederhana. Tidak butuh ribet-ribet membuat surat pesanan yang dimulai dengan kepala surat, hingga penutup surat.
Berdasarkan pengamatan di sebuah toko ritail ternyata saat akan menjual barang melalui toko ritail, harus membuat surat penawaran. Setelah surat penawaran disetujui, baru memesan barang. Tidak asal orang menjualkan barang di Indomaret. Berarti, surat perkenalannya tidak ada, tetapi detail dari surat penawaran harus ada. Jadi, pihak pedagang tidak boleh membuat surat penawaran dengan asal membuatnya, karena pihak pembeli akan mempelajari surat penawaran dengan rinci.
Lalu, contoh lain. Saat orang akan pesan kamar hotel. Cukup dengan membuka salah satu situs, misal Traveloka, maka akan muncul detail harga kamar, fasilitas kamar, hingga masih penuh atau kosong kamar tersebut.
Disinilah ada kebaruan yaitu media, masuk dunia bisnis. Surat permintaan penawaran, jelas tidak dibuatnya. Penawaran sudah ada pada situs tersebut. Menurut saya, jelas skema (alur) surat niaga berubah. Muncul tambahan-tambahan elemen dalam skema tersebut, seperti media. Berdasarkan penjelasan di atas, cobalah Anda cari literatur-literatur (buku) yang terbaru mengenai skema surat niaga saat ini. Buka pula, jurnal-jurnal dari luar negeri atau dalam negeri mengenai alur surat niaga. Agar lebih mantap dalam menjawabnya, lakukanlah pengamatan terhadap pelaku bisnis terkait skema surat niaga. Observasilah dan wawancarailah mereka, pasti Anda akan menemukan point-point kebaruan dalam menskema (alur) surat niaga. Selamat mencoba.
Catatan: (1) tugasnya dilakukan secara berkelompok, 2) literature harus terbaru (3) tidak bersumber buku saya, karena saya sedang membedahnya.
Untuk lebih lengkapnya, baca buku saya yang berjudul “korespondensi bahasa Indonesia di era disrupsi”. Wa saya 08179599354/Agung
Ditulis di Batam, 28 September 2017