Regenerasi
Oleh Agung Kuswantoro
Mencari generasi sangat penting, terlebih untuk mengaji. Jangan sampai, tidak ada generasi untuk sebuah kajian. Hasil tidak adanya generasi adalah mati/tutupnya kajian tersebut.
Misal, pondok pesantren. Jika kiai/ustadnya sudah meninggal, maka bisa dikatakan tutup, karena tidak ada generasi yang menjadi kiai/ustadnya. Bisa dikatakan masih eksis pondok pesantren tersebut karena ada generasi yang menjadi kiai/ustad.
Saat ini, saya mengalami ini. Bahkan, ini bukan pengalaman yang pertama. Dulu, ada “Mahasiswa Mengaji”, sudah saya tutup. Salah satu faktornya adalah belum/tidak adanya generasi.
Generasi tidak harus kiai/ustad. Santri/murid juga termasuk. Jika tidak ada murid/santri yang mengaji, maka “alamat” tidak ada kajian. Jika ada santri/murid yang mengaji, maka jelas ada kajian.
Regenerasi itu penting. Regenerasi kiai/ustad dan santri/murid. Ayo, semangat semua, kita menjadi regenerasi dari kiai/ustad dan santri/murid. Jangan sampai kajiannya tutup, hanya karena tidak ada kiai/ustad dan santri/murid. Siapa lagi kalau bukan kita?
Semarang, 17 Januari 2018