ANA DIBACA PENDEK

ANA DIBACA PENDEK

Oleh Agung Kuswantoro

 

Doa Iftitah yang kita baca saat Sholat perlu kita cermati. Diantaranya, tulisan ANA pada doa tersebut dibaca pendek.

 

Ada dua tulisan ANA pada doa tersebut, yaitu ANA MINAL MUSYRIKIN dan ANA MINAL MUSLIMIN.

 

ANA yan bermakna saya dibaca pendek. Sama halnya, tulisan ANA dalam surat Alkafirun. ANA-nya dibaca pendek. WALA ANA ‘ABIDUMMA ABADTUM.

 

Tulisan ANA panjang, namun dibaca pendek. Bisanya, tertulis pada Alquran dengan tanda lingkaran kecil di atas tulisan ANA.

 

Itu saja dulu, besok kita cermati bacaan Iftitah dibagian yang lainnya. Terima kasih sudah menyimak kajian Subuh di Masjid Nurul Iman.

 

Semarang, 20 Agustus 2018

MEMPERJUANGKAN KAJIAN ANAK

MEMPERJUANGKAN KAJIAN ANAK

Oleh Agung Kuswantoro

 

Ingin mengubah dunia? Bingung dengan cara apa? Cobalah dengan cara pendidikan. Bukan, dengan harta. Pendidikan apa saja. Terlebih pendidikan agama. Itu sangat penting. Hasil akhirnya berupa akhlak yang baik.

 

Pemikiran inilah yang mendasari saya untuk memperjuangkan kajian anak. Saya menyebutnya, ‘kajian’. Bukan, TPQ (Taman Pendidikan Alquran). Mengapa? Karena secara resmi memang bukan mendirikan TPQ. Proses TPQ harus seizin Pengurus Masjid dan legalitas Kementerian Agama.

 

Disini, saya hanya izin tempat mengaji di Masjid. Masih, jauh dari TPQ. Namun, jika tidak dimulai dari sekarang, kapan anak-anak akan mengaji?

 

Pertemuan dengan orang tua sudah saya lakukan. Demikian juga, pertemuan dengan calon guru/ustad/ustadzah. Tujuan pertemuan ini adalah untuk menyinergikan atau menyemangati kajian anak ini ke depan.

 

Kita atasi satu persatu permasalahannya. Mulai dari kendala tempat, guru, dan dukungan orang tua. Jadi, saya –selaku pengelola- tidak begitu susah mengatur dan memikirkannya.

 

Saya mengajak mereka untuk berdiskusi. Pastinya, mereka harus sevisi dan misi dengan saya. Bukan, uang yang dicari tetapi, perjuangan mengharap Ridho kepada Allah.

 

Pertemuan dengan calon guru, Alhamdulillah kemarin (19/8/2018) bisa berjalan dengan lancar. Ada 4 calon guru yang datang. Mereka adalah Bilardo, Maulana, Nisa, dan Reni.

 

Keempatnya adalah mahasiswa. Antuias mereka sangat tinggi. Lillah-nya menjadi tujuan mereka untuk datang ke Masjid. Mereka sudah datang ke Masjid itu, memiliki penilaian sendiri buat saya. Disaat, mahasiswa sedang liburan kemerdekaan. Poin ini juga, yang harus saya nilai kepada mereka selain tes membaca Alquran.

 

Mereka membaca Alquran bagus. Secara teknik, mereka menguasai. Bahkan, memiliki pengalaman pernah mengajar mengaji untuk anak-anak.

 

Dalam pertemuan tersebut, saya didamping oleh keluarga saya (anak dan istri) ke Masjid untuk menyeleksi calon guru. Wawancara kepada mereka saya lakukan terbuka, berkaitan dengan waktu untuk mengajar anak-anak.

 

Demikian, kisah saya terkait tes wawancara dan baca Alquran kepada calon guru mengaji anak. Mohon doanya, semoga kajian anak bisa hidup di Masjid dekat rumah saya. Jadikan, perjuangan kajian ini untuk sarana berbuat baik kepada sesama. Semoga Allah meridoi. Amin.

 

Semarang, 20 Agustus 2018

Setiap Pelatihan Selalu Bawa Buku

Setiap Pelatihan Selalu Bawa Buku

Oleh Agung Kuswantoro

20180811_063624.jpg

Setiap ada acara pelatihan, saya selalu bawa buku. Pastinya, buku yang saya tulis.

 

Ngomong, nulis, dan menjual. Nulis sendiri. Terbitkan sendiri. Dan, jual sendiri. Itulah yang saya rasakan.

 

Terasa bahagia. Bisa melakukan seperti itu. Terlebih, tulisan saya, ada yang membacanya. Bahkan, dibuatkan semacam acara untuk membedah buku dengan cara pelatihan.

 

Isi buku terebut adalah praktik pengelolaan arsip dinamis yang digunakan dalam model pembelajaran.

 

Alhamdulillah dan bersyukur, itu yang bisa saya ungkapkan. Karena, bisa berbagi kepada mereka. Semoga ini menjadi amal baik, saya dan keluarga, serta lembaga. Amin

 

Perjalanan ke Semarang dari Surabaya. Ditulis di Bus.

11 Agustus 2018

GILIRAN SURABAYA

giliran surabaya.jpg
Oleh Agung Kuswantoro

Entah apa yang terpikirkan oleh saya. Dulu (2014) saya pernah menjadi Pemakalah di UNESA.

Waktu itu Dekannya adalah Prof. Bambang. Saat acara pembukaan, saya duduk di belakang.

Saya tidak begitu mengenal beliau.

Ternyata, skenario Tuhan berkata lain. Setelah saya presentasi di Surabaya, ada orang yang sangat tertarik dengan konsep E Arsip Pembelajaran.

Konsep tersebut, saya membuatnya dalam sebuah program.

Beliau membeli buku saya. Saya menuliskan pada alamat ditujuan dengan Bapak Bambang.

Tak terbesit sama sekali, bahwa Bapak Bambang yang saya tulis adalah Dekan UNESA saat acara seminar 4 tahun yang lalu.

Saat saya bertanya kepada Bapak Bambang, terkait dengan posisi beliau mengapa membeli buku saya tersebut, saat itu.

Beliau menyebutnya Praktisi Pendidikan. Dalam hati saya masih penasaran.

Karena, jarang pembeli buku saya untuk program E Arsip Pembelajaran adalah seorang pemerhati.

Ternyata, beliau adalah Bapak Dekan waktu yang pernah saya lihat.

Sekarang, saya dalam perjalanan ke Surabaya atas undangannya.

Saya pun membawa buku saya untuk belajar bersama.

Rencana, saya belajar dengan guru-guru administrasi perkantoran Surabaya.

Tempat belajarnya di SMK Negeri 1 Surabaya.

Mohon doanya, semoga lancar. Amin

Semarang, 10 Agustus 2018
Ditulis di bus dalam perjalanan ke Surabaya

MENULISLAH

MENULISLAHmenulislah
Oleh Agung Kuswantoro

Cara agar nama kita selalu dikenang adalah menulis. Menulis dari hal yang sederhana.

Menulis dari sesuatu yang Anda minati. Itu adalah yang termudah.

Suatu kebahagiaan bagi saya, saat ada orang mengapresiasi atas tulisan (baca:buku) saya.

Ia sampai minta surat keterangan, bahwa yang bersangkutan diizinkan untuk menggunakan program kearsipan yang saya buat.

Saya bangga tak terkira. Tulisan saya menjadi rujukan.

Sebaliknya, pernah dimaki atau dicemooh atas tulisan saya. Saya dianggap tidak tahu suatu konsep.

Ada orang yang memperlakukan seperti itu kepada saya. Saya hanya diam. Karena, dibalik makian/cemoohan ada juga, orang yang membela dan peduli saya.

Itulah tulisan. Sangat mengena dan mengenang. Oleh karenanya, mari menulis agar kita dikenang.

Menulis yang baik agar menjadi amal ibadah kita. Tabungan besok di Akhirat sebagai amal sholeh. Amin.

Lasem, 10 Agustus 2018
Ditulis di bus menuju Surabaya