SOSOK IMAM BESAR
Oleh: Agung Kuswantoro
Imam adalah pemimpin. Makmum adalah pengikutnya. Imam tidak memperhatikan “status” makmum. Apakah ia seorang pejabat, kaya, atau orang yang memiliki “posisi mulia” dalam kehidupannya.
Ia fokus pada makmum dalam hal sholat, mulai dari akan dilakukan sebelum hingga selesai.
Apa yang dilakukan sebelum sholat bagi Imam untuk makmum? Mengatur barisan makmum. Lalu, apa yang dilakukan Imam kepada makmum, setelah usai sholat? Mengajak makmum berdzikir. Ingat kepada Allah.
Itulah gambaran sosok Imam. Imam yang menjadi teladan. Ia tidak takut dengan makmum. Yang ditakuti. hanya Allah, yang ia takuti. Ia santun kepada makmum dalam berucap.
Imam tidak berkata “Yang belum lurus, luruskan!”. Pasti, Imam berkata, ”Mohon, barisan di rapatkan, karena rapat barisan termasuk kesempurnaan solat”.
Ia punya ilmu fasih dalam bacaan. Ia yang terbaik bacaan Alqur’annya, diantara mereka/makmum. Meskipun ia muda.
Itulah “sosok” Imam. Itulah teladan kita, agar bisa menjadi Imam yang terbaik diantara para Imam. Pastinya, ia sudah terbaik diantara makmum.
Semarang, 10 November 2018