Ngaji Tauhid (10): Berjalan Di Atas Air
Oleh: Agung Kuswantoro
Dikisahkan ada seorang yang sedang berlatih berjalan kaki di atas air (baca:sungai). 12 tahun, ia sudah belajar berjalan di atas air. Mulai dari ujung sungai ke ujung sungai berikutnya.
Selama 12 tahun, ia baru dapat berjalan seperempat panjang sungai tersebut. Selama 12 tahun pula, hidupnya diabadikan untuk berlatih jalan kaki di atas air. Suatu saat, ia bertemu dengan seseorang. Namanya Rahmat. Rahmat bertanya kepadanya.
Segala pertanyaan, dicuekin olehnya/orang yang berlatih. Ia menyarankan kepada Rahmat agar pergi meninggalkan sungai ini, karena ia akan melanjutkan latihan. Ia merasa terganggu dengan Rahmat.
Ketika Rahmat pergi dan menyeberangi sungai. Ternyata, Rahmat justru dapat berjalan kaki di atas air dengan sempurna dari ujung ke ujung. Rahmat dapat berjalan di atas air sepanjang sungai tersebut.
Melihat perbuatan Rahmat. Ia segera mengejar Rahmat. Rahmat mengatakan kepadanya, bahwa “Ia tidak pernah berlatih berjalan di atas air. Dan, ia juga tidak memiliki mantra apa pun”.
Ia hanya mengatakan, “Saya bisa seperti ini, karena kekuasan dan kehendak Allah” sembahlah Dia/Allah. Karena, Dia yang berkuasa”. Eman-eman, waktumu telah 12 tahun digunakan untuk tidak menyembah Allah. Rubahlah!
Sisa waktumu untuk menyembah Allah. Setelah kejadian itu, orang tersebut menyembah kepada Allah.
Rahmat yang dimaksud adalah Raden Rahmat atau Sunan Ampel. Kisah ini adalah salah satu karomah/keajaiban Raden Rahmat.
Semarang, 29 Desember 2018
Sumber Pustaka:
Rohimudin, Nawawi, Albantani. 2017. Kisah-kisah Ajaib Walisongo. Depok: PT Melvana Media Indonesia.