Ngaji Tauhid (13): Alamat Semesta Tunduk Kepada Allah

Ngaji Tauhid (13): Alam Semesta Tunduk Kepada Allah
Oleh Agung Kuswantoro

Ayat-ayat pada Alqur’an telah banyak mengkaji tentang alam semesta tunduk kepada Allah. Alam semesta patuh kepada kekuasan-Nya dan berjalan menurut kehendak dan perintah-Nya.

Tidak ada satu pun yang mengingkari-Nya. Mereka menjalankan tugas dan perannya masing-masing dengan sempurna (Sholih, 2018:36).

Lalu, muncul pertanyaan, apakah manusia (dapat) tunduk kepada-Nya sebagaimana alam? Menurut saya, sejatinya secara nurani bahwa manusia itu tunduk kepada Allah. Nurani itu bercahaya (Nur). Cahaya bisa bersinar. Oleh karenanya, ketundukan itu sangat bergantung pada keimanan. Iman harus dijaga agar nur/cahaya terus bersinar. Jangan sampai cahaya itu menutupi hati. Hati sebagai pusat kita dalam beriman.

Ada orang yang buta secara mata. Namun, tetap tunduk kepada Allah. Karena, ia hatinya hidup. Hatinya bersinar. Sebaliknya, ada orang yang hatinya tidak berfungsi/mati. Hatinya tidak bersinar. Walaupun, matanya mampu melihat alam. Sehingga ia dengan mudahnya meninggalkan perintah Allah di dunia. Ia tidak tunduk kepada-Nya, karena hati telah tertutup. Sehingga, ia tidak beriman kepada-Nya. Waallahu’alam.

Semarang, 9 Januari 2019

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: