Ngaji Tauhid (21): Iman Itu Individu
Oleh Agung Kuswantoro
Dalam pemahaman saya bahwa urusan iman itu lebih cenderung pada urusan pribadi. Bukan, pada urusan kelompok. Kelompok bisa berwujud keluarga, masyarakat, atau organisasi.
Sebagaimana contoh kemarin. Dalam keluarga belum tentu keluarganya semua beriman. Ada Nabi Nuh beriman. Anaknya, tidak beriman. Ada Nabi Luth beriman, istrinya tidak beriman.
Sehingga, saya sepakat dengan definisi iman dimana maknanya itu, pembenaran dalam hati. Hati itu ada di individu. Bukan, pada kelompok. Wallahu ‘alam.
Semarang, 21 Januari 2019