Pendampingan Sholat Fardu

Pendampingan Sholat Fardu
Oleh Agung Kuswantoro

Pelajaran fiqih, melanjutkan materi kemarin. Materinya, mengenal nama gerakan dalam sholat.

Misal, Allahu Akbar, namanya Takbirotul Ihrom. Setelah Fatihah ada rukun bernama Rukuk. Setelah Rukuk ada Itidal. Dan, nama gerakan lainnya.

Ternyata, belum semua santri memahami gerakan sholat. Bahkan, urutannya, beberapa Santri masih bingung.

Ada yang mengatakan, “Setelah Rukuk itu Sujud”. Lalu, saya mengatakan kepadanya. “Coba praktekkan, bahwa setelah Rukuk itu Sujud”.

Ia mempraktekkannya. Lalu, bilang ke saya. “Kok, aneh ya gerakan saya tadi”.

Saya meminta pendapat Santri lain mengenai apa yang telah ia lakukan. Santri itu mengatakan, temannya melakukan sholat tidak benar. Seharusnya, setelah Rukuk itu berdiri.

Lalu, saya bertanya kepada Santri itu. Berdiri itu namanya, apa? “IItidal”. Jawab, Santri itu.

Saya memberikan/pujian apresiasi kepadanya dengan kata ‘bagus’.

Saya kembali bertanya kepada mereka. Kemarin melakukan sholat apa saja? Atau, tadi melakukan sholat apa?

Dia jawabnya mikir. Saya tanya lagi kepada mereka. Tadi sholat Asar? Ia mengatakan “tidak”. Jawab, salah satu Santri.

Lanjut, pertanyaan saya kepada. “Kemarin, sholat Asar”? Jawabnya, “tidak”.

Bisa disimpulkan, ia tidak melakukan sholat Asar. Saya tanya, Santri yang lain.

“Anda, sholat Asar? Jawabnya, “sholat”.

Setelah, kejadian itu memberikan tugas untuk membuat tabel rencana sholat Fardu selama 8 hari.

Mereka akan memberi kode dari rencana Sholat Fardu. Baik melakukan atau tidak.

Secara umur, dalam fiqih mereka sudah diarahkan untuk melakukan sholat Fardu.

Program ini harus didukung oleh peranan orang tua untuk mendampinginya. Sehingga, seimbang dengan materi yang kami sampaikan di Madrasah. Karena, kami memberikan materi itu. Program ini perlu didukung orang tua saat di rumah. Syukur bisa sholat berjamaah dengan putra-putrinya. Wallahu ‘alam.

Semarang, 22 Januari 2019