Bagaimana Kelanjutan Pembelajaran Di Madrasah?
Oleh Agung Kuswantoro
Jumat (25/1/2019) kita (para Ustad/Ustadah) rapat di Masjid dengan agenda tunggal yaitu ‘penguatan’ materi pembelajaran.
Mengapa hal tersebut perlu kita bahas? Karena perkembangan Madrasah, mulai dari santri dan ‘sumber dayanya’ mulai bertambah. Sehingga, perlu kita kelola dengan baik.
Misal, materi fiqih. Ada praktek sholat. Apakah para santri ‘jenuh’ dengan praktek sholat selama satu semester lebih? Meskipun baru sampai pada materi Rukuk.
Materi tauhid. Perlu peningkatan pada dasar akan ‘nilai-nilai’ tauhid. Walaupun, kadang ada beberapa santri masih bingung yang membedakan antara rukun iman dan Islam.
Tajwid. Perlu, model pembelajaran yang tepat agar santri bisa melafalkan huruf Hijaiyah dengan fasih.
Selain, membahas materi pembelajaran. Kita juga, berbagi pengalaman dalam mengajar. Mulai dari trik dan strategi agar santri tambah bersemangat dalam mengaji.
Kemudian, kita juga saling mendukung karena 90 persen Ustad/Ustadah adalah mahasiswa.
Kondisi itu mengakibatkan sangat ‘rentan’ dengan keluar masuk Ustad. Alhamdulillah, Ustadah Devi sudah diterima bekerja di Bogor. Ustadah Devi adalah Ustadah yang keempat yang ‘meninggalkan’ kita. Sebagai gantinya adalah Ustadah Asih. Ya, seperti itu kendala kita. Gonta-ganti Ustad/Ustadah itu menjadi hal biasa. Padahal, secara teori pembelajaran dengan ‘silih’ berganti Ustad/Ustadah itu tidak baik. Namun, saya harus berpikir bagaimana lagi? Karena, kondisi saat ini belum memungkinkan.
Rapat diakhiri dengan doa. Doanya adalah semoga kita semua diberi kesehatan dan kesempatan untuk berbagi kepada para santri. Dan, kelak ada “Ustad/Ustadah ‘tetap’ yang ditunjuk oleh Allah, sehingga bisa dapat bergabung untuk berjuang di agama-Mu. Amin.
Semarang, 25 Januari 2019