Iman Kepada Kitab (3): Shuhuf Nabi Musa dan Ibrohim
Oleh Agung Kuswantoro
Jangan berpikiran bahwa kitab itu langsung diturunkan “utuh” yang tebal. Namun diturunkan secara bertahap/berangsur-angsur.
Awalnya, berupa lembaran. Dalam bahasa Alqur’an diistilahkan dengan “Shuhuf”. Yang artinya, lembaran-lembaran.
Lembaran-lembaran itu wajib kita imani. Karena, hal itu adalah bagian dari kitab. Pertanyaanya, “Siapakah yang menerima lembaran-lembaran itu”?
Alqur’an menuntun kita untuk membuka surat An-Najm ayat 36 dan 37. Selain itu, juga ada surat Al ‘ala ayat 18 dan 19.
Yang biasa terdengar dengan kalimat “shuhufu ibrohima wa Musa”. Maknanya, lembaran-lembaran milik Nabi Ibrohim dan Musa.
Jadi, Nabi Ibrohim pun menerima Shuhuf. Tidak hanya, keempat nabi-nabi pilihan (Musa, Dawud, Isa, dan Muhammad).
Itulah Shuhuf yang wajib kita imani sebagai orang mukmin. Bentuknya berupa lembaran. Wallahu ‘alam.
Semarang, 22 Jumadas Tasaniah 1440