Terima Kasih Ustad dan Ustadah
Oleh Agung Kuswantoro
Apalah jadinya, jika kajian sore ini saya lakukan bersama istri saja? Jawabnya, pasti “tutup”. Alhamdulillah, kami bisa bekerjasama dengan para Mahasiswa untuk mengajar.
Mereka menjadi Ustad dan Ustadah. Mereka sederhana saja dalam mengajar. Tidak membutuhkan pembelajaran yang berbasis IT. Kuncinya datang tepat waktu dan Istiqomah dalam kehadirannya.
Mereka gaya mengajarnya unik. Sesuai dengan perkembangan santri. Ada yang mewarnai huruf Hijaiyah, ada yang praktek langsung mencari bacaan Idhar pada Alqur’an, dialog interaktif mengenai iman dan Islam, dan penguatan materi akhlak.
Mereka/ustad dan Ustadah sangat akrab dengan santri. Saling bertanya. Tak canggung untuk kelas A, ada beberapa santri yang ingin ke kamar mandi untuk diantarkan. Malah, menangis di kelas juga ada. Namun, Ustadahnya tetap sabar.
Ada yang hanya datang mengaji sebentar. Lalu, jalan-jalan hanya melihat temannya. Ada pula, yang memberikan kuis/pertanyaan sebelum pulang. Siapa yang bisa menjawab, maka ia pulang terlebih dahulu.
Itu sepintas lika-liku di kelas.
Semoga mereka tetap istiqomah. Dan, Allah menjaga kesehatannya. Sukses untuk mereka di dunia dan akhirat. Amin.
Semarang, 27 Februari 2019