Terima Kasih, Mas Bela Sudah Menjadi Ustad di Madrasah ‘Aqidatul ‘Awwam
Oleh Agung Kuswantoro
Terima kasih sekali saya didampingi oleh mas Bela dalam pembelajaran Madrasah ‘Aqidatul ‘Awwam. Mas Bela/ia mengajar di kelas D. Kelas D berisikan santri-santri besar. Kebanyakan dari mereka/santri-santri adalah SD kelas 6 dan SMP. Atau, kemampuan akademiknya sama.
Tiga tahun pula, ia bergabung dengan Madrasah. Saya menempatkan mas Bela sebagai ustad bidang tajwid. Termasuk praktek membaca al-Qur’an. Saya menilai bacaan al-Qur’annya (mas Bela) itu bagus. Ia mampu membaca al-Qur’an dengan fasih dan makhorijul huruf-nya, tepat.
Ia adalah Mahasiswa Magister Pascasarjana prodi Bimbingan Konseling. Sekarang, tesisnya sudah selesai. Ia dimintai oleh orang tuanya untuk kembali ke desanya di Lampung.
Ia juga telah aktif memakmurkan Masjid Nurul Iman. Sholat lima waktu dikerjakan di Masjid Nurul Iman. Hampir pasti – jika tidak ada halangan – saat saya menjadi imam, ia ada sebagai makmum. Bahkan, ia menjadi imam untuk sholat tertentu (biasanya sholat Dhuhur dan Asar.
Kemarin (Senin, 27 Januari 2020), pembelajaran terakhir baginya di Madrasah ‘Aqidatul ‘Awwam. Banyak cerita suka dan dukanya. Saya hanya mengucapkan terimakasih atas amalan baiknya terhadap Madrasah ‘Aqidatul ‘Awwam dan Masjid Nurul Iman, seperti ia menjadi ustad, makmum, dan imam.
Selamat berjuang di kampung halaman (Lampung). Semoga ilmu yang disampaikan ke santri bermanfaat kelak, jika dewasa. Saya selaku imam Masjid Nurul Iman dan pengelola Madrasah ‘Aqidatul ‘Awwam mengucapkan mohon maaf lahir dan batin atas kesalahan yang saya lakukan dan beberapa ustad/ustadah yang lakukan kepada mas Bela. Sukses selalu ya? Amin. []
Semarang, 28 Januari 2020