Aku Pilih Doa dan Surat Yasin
Oleh Agung Kuswantoro
“Mau game/permainan, Apa?” Tanya perawat yang membantu dokter khitan kepada Muhammad Fathul Mubin (Mubin). Ia/Mubin menjawab: “Aku ingin berdoa saja”.
I phone/I Ped yang sedia dan terbiasa untuk digunakan game berfungsi tak biasanya dengan bacaan surat Yasin. Beberapa hari yang lalu, saya dan Mubin melihat secara langsung proses khitan di tempat tersebut. Orang yang dikhitan biasanya memegangi I phone untuk nge-game.
Secara protokoler kesehatan, orang tua tidak diperkenankan untuk masuk ke ruang operasi khitan. Diperbolehkan hanya melihat dari luar ruangan (kaca ruangan tersebut). Jadi, saya tidak mendampingi anak pertama saya di ruang khitan.
Saya sangat bersyukur atas sikap Mubin. Yang menjadikan saya bersyukur adalah Mubin tidak memilih game sebagai ‘teman’ saat proses khitan. Mubin memilih berdoa dan bacaan surat Yasin. Saya, Uminya, dan Syafa (adik Mubin) menyaksikan perjuangan Mubin saat proses khitan. Kami bertiga (Saya, Uminya, dan Syafa) berdoa dibalik kaca ruang operasi.
Semoga apa yang saya sampaikan ke Mubin menjadi pembelajaran untuk saya agar selalu berdoa dalam keadaan apa pun. Pilihan doa dan bacaan surat al-Quran menjadi rujukan pertama, meskipun ada pilihan-pilihan yang sangat ‘enak’ yaitu game.
Kehadiran doa memunculkan optimis, karena dengan doa akan muncul keyakinan. Awalnya yang sakit, akan berubah menjadi sehat. Tadinya yang buruk, akan berubah menjadi baik. Dan, mulanya susah, akan berubah menjadi baik. Itulah doa, bisa merubah dalam situasi apapun. []
Semarang, 21 April 2020
Ditulis di Rumah jam 21.30-21.45 WIB.